Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Negara Baltik Tolak Penarikan Tentara AS dari Eropa

Bendera Lithuania. (Ted from Washington, DC, USA, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, pada Kamis (20/2/2025), mengatakan bahwa akan ada diskusi kerja sama militer antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Ia mengklaim tidak ada tanda-tanda bahwa AS akan menarik pasukannya dari negara-negara Eropa. 

Negara-negara Baltik (Lithuania, Latvia, dan Estoni) telah mengupayakan peningkatan anggaran pertahanan. Pekan ini, Latvia mengumumkan akan meningkatkan anggaran pertahanan hingga 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2026 dan naik menjadi 5 persen pada 2027. 

1. Serukan penguatan kerja sama di dalam NATO

Nauseda menyerukan kepada seluruh sekutu NATO agar menguatkan kerja sama. Ia pun memperingatkan agar NATO tidak semakin melemah di tengah ancaman Rusia. 

"Tidak ada indikasi bahwa AS akan menarik pasukannya dari Eropa. Saya pikir seluruh rekan kami tahu pentingnya pertahanan timur NATO. Ini menjadi kunci keamanan NATO karena ada risiko besar terkait negara agresor. NATO adalah mekanisme penting dalam pertahanan kolektif. Kami akan memastikan di KTT Den Haag agar NATO semakin menguat, bukan melemah," tuturnya, dikutip LRT.

Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Lithuania Gintautas Paluckas mengatakan akan melakukan apapun untuk mempertahankan tentara AS di negaranya. Ia menyebut tidak perlu mendengar pernyataan buruk yang belum tentu benar. 

Lithuania sudah menampung sekitar 800 personel militer AS. Keberadaan militer AS sebagai bagian dari pengiriman tentara bergilir NATO sejak 2019. 

2. Estonia sebut kabar penarikan tentara AS hanya spekulasi

Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur, menolak laporan mengenai potensi penarikan tentara AS dari negaranya. Ia memperingatkan bahwa kabar tersebut hanyalah spekulasi. 

"Selama tidak ada informasi konkret yang tersedia. Saya tidak menginginkan spekulasi. Saya mendesak agar semua pihak tidak melakukannya dan diskusi semacam ini tidak pernah dilakukan, baik dalam pertemuan pejabat NATO dan maupun pertemuan tertutup," ungkapnya, dilansir ERR.

Hingga kini, sudah ada sekitar 600 tentara AS yang ditempatkan di Estonia sebagai bagian dari tentara rotasi NATO. Tentara itu juga menjadi bagian dari pertahanan NATO bagian timur dalam menghadapi ancaman Rusia. 

Pevkur menambahkan bahwa Estonia masih melakukan penelitian untuk menentukan sistem rudal jarak jauh apa yang cocok ditempatkan di negaranya. Ia menyebut, kecepatan, harga, dan kapabilitas rudal akan menjadi kunci penting dalam pembelian senjata. 

3. Polandia sebut AS tidak akan mengurangi tentara di Polandia

Pada Selasa (18/2/2025), Presiden Polandia Andrzej Duda sudah mengadakan pertemuan dengan Perwakilan Khusus AS untuk Perdamaian Rusia-Ukraina, Keith Kellogg. Ia pun menyebut, AS tidak akan mengurangi jumlah tentara dari Polandia. 

"AS tidak memiliki intensi untuk mengurangi jumlah tentara Amerika di Polandia. Saya sudah berbicara dengan Kellogg dan cukup optimis terkait kesempatan mengakhiri konflik di Ukraina," dikutip Notes from Poland.

Duda mengaku tahu bahwa Presiden Trump dan selama ini memiliki hubungan dekat dengannya. Trump disebut sebagai sosok yang mahir dalam menentukan sesuatu dan umumnya mengupayakan cara yang efektif. 

Pengiriman tentara AS terbesar di pertahanan timur NATO berada di teritori Polandia. Setidaknya terdapat sekitar 10 ribu tentara AS yang diterjunkan di negara Eropa Timur tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us