Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tega, Seorang Ibu Bunuh Bayinya dengan Obat Darah Tinggi

salon.com
salon.com

Seorang wanita asal Tokyo Jepang ditangkap karena diduga membunuh anak perempuannya yang berusia 2 bulan. Modus pembunuhan bayi tersebut yakni dengan menggunakan obat tekanan darah tinggi yang dioplos kedalam susu yang dikonsumsi si kecil.

Default Image IDN
Default Image IDN

Mengutip dari Japan Today, (7/7), pihak kepolisian setempat membenarkan bahwa wanita bernama Sachika Tabata, 23, asal Meguro Ward, Tokyo, tersebut telah secara fatal meracuni putrinya yang bernama Shion dengan memberinya amlodipine. Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Selain itu, ibu yang diduga mengalami kelainan mental ini juga memasukan metformin atau obat diabetes di susu anaknya. Aksi ini diduga dilakukan pelaku sekitar 29 Desember 2016. Meski tim investigasi meyakini bahwa pelaku memasukan obat tersebut kedalam susu Shion, sang ibu bersikukuh menyangkalnya.

Pihak kepolisian menemukan "bukti kuat" adanya obat di dalam perut sang bayi.

Default Image IDN
Default Image IDN

Sekilas, tubuh Shion memang tidak menunjukkan adanya luka luar. Tetapi, saat departemen kepolisian memerintahkan otopsi barulah mereka menemukan fakta yang mencengangkan. Dari hasil tes sel tubuh Shion, mereka menemukan adanya dua obat di perut dan darahnya. Setelah penyelidikan forensik lebih lanjut, tim peneliti menyimpulkan bahwa obat tersebut adalah penyebab kematiannya.

Banyak yang tidak percaya sang ibu tersebut tega membunuh anaknya sendiri.

Default Image IDN
Default Image IDN

Tabata pun langsung ditetapkan sebagai tersangka. Polisi meyakini bahwa dia mencampur obatnya sendiri kedalam botol bayi putrinya. Tetangga pelaku sekaligus pemilik toko bunga terdekat yang mendengar kabar ini tidak percaya bahwa Tabata tega melakukan hal itu kepada anaknya.

Pria berusia 50 tahun itu membenarkan bahwa pada akhir tahun lalu Shion dikabarkan telah meninggal dunia. Dengan berlinang air mata dia pun mengatakan telah mengenal Tabata sejak kecil dan dia yakini sang ibu bukan tipe orang yang tega membunuh anaknya dengan cara yang tidak manusiawi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us