Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serang Milisi Pro-Demokrasi, Militer Myanmar Hantam Wilayah India

Arsip - Penguasa militer Myanmar Min Aung Hlaing memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, Myanmar, 27 Maret 2021. (ANTARA/Reuters/Stringer/as)

Jakarta, IDN Times – Sebuah seragan militer Myanmar yang menargetkan Kamp Victoria, basis milisi pro Demokrasi, dilaporkan menghantam wilayah India di perbatasan pada Rabu (11/1/2023).

Pesawat tempur junta menjatuhkan dua bom di wilayah desa Farkawan, India, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.

Junta yang telah berkuasa sejak Februari 2021 menyasar markas besar Tentara Nasional Chin (CNA), sejak Selasa sore. CNA telah berjuang untuk mengembalikan demokrasi di Myanmar.

1. Kepanikan di perbatasan

Ilustrasi bendera India (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

India belum memberikan pernyataan terkait serangan tersebut. Namun warga desa Farkawan mengungkap bahwa situasi panik menyelimuti wilayah itu usai penyerangan terjadi.

“Orang-orang sangat terkejut, mereka ketakutan,” kata seorang penduduk Farkawn, dilansir Indian Express.

Seorang warga lokal Rama, yang juga ketua dewan desa Farkawan, mengatakan tidak ada korban dari pihaknya. Akan tetapi sebuah truk rusak dalam serangan itu.

"Sebuah truk dari pihak kami dirusak oleh satu bom, yang diparkir di dekat sungai Tiau," kata Rama.

2. Tidak banyak pergerakan penduduk dari Myanmar

Anggota gerilyawan militer People's Defense Forces (PDF) berkumpul di garis depan di Kawkareik, Myanmar (31/12/2021). Foto diambil pada 31 Desember 2021. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Pejabat itu juga terus mengawasi pergerakan dari wilayah Myanmar. Beberapa orang telah menyeberang ke India usai serangan dan mereka membantu yang terluka.

“Tidak banyak pergerakan sipil karena lokasi yang dibom adalah kamp pelatihan,” kata Rama.

Penduduk Farkawan melaporkan mendengar tiga kali serangan udara lagi sekitar pukul 16.00 Rabu. Belum ada penduduk yang meninggalkan desa.

3. Wilayah Chin jadi pusat perlawanan

Arsip - Demonstrasi di Yangon memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi, Februari 2021. (ANTARA/Reuters/as)

CNA telah lama mengantisipasi serangan di Kamp Victoria. Negara Bagian Chin menjadi salah satu pusat utama perlawanan rakyat melawan junta, bersama dengan tetangganya di daerah Sagaing.

CNA termasuk yang pertama bergandengan tangan dengan Pasukan Pertahanan Rakyat, sebuah sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk oleh anggota parlemen Myanmar melawan junta.

Dewan Konsultatif Nasional Interim Chin (INCCC) mengutuk serangan di Kamp Victoria dan menggambarkannya sebagai tindakan tidak manusiawi. Serangan semacam itu disebutnya justru akan memperkuat tekad orang-orang Chin untuk berjuang demi demokrasi di Myanmar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us