Serbu TPLF, Ethiopia Luncurkan Serangan Besar

Jakarta, IDN Times - Pada hari Senin pagi (11/10), pasukan pemerintah Ethiopia dan sekutu meluncurkan serangan darat dalam skala besar untuk melawan para pejuang Tigrayan People's Liberation Front (TPLF).
Serangan itu dilakukan di regional Amhara, wilayah yang telah jadi front pertempuran baru oleh TPLF dan pasukan pemerintah. Militer Ethiopia dibantu oleh pasukan khusus dari Amhara, menyerbu dengan berbagai peralatan seperti artileri dan bahkan dukungan pesawat nirawak.
1. Pemerintah Ethiopia mengatakan bertanggung jawab melindungi rakyat dari aksi "terorisme'
Konflik antara pemerintah Ethiopia dengan kekuatan politik yang berkuasa di regional Tigray yakni TPLF, telah memasuki waktu hampir satu tahun. Konflik itu dimulai sejak November 2020 lalu.
Konflik telah menjadi mematikan dan ribuan orang tewas dari kedua belah pihak. Pertempuran yang terus terjadi, telah membuat sekitar 5,2 juta rakyat Tigray dan 1,7 juta rakyat Afar dan Amhara bergantung pada bantuan makanan.
Meski begitu, permusuhan mereka belum berhenti. Pada hari Senin, pasukan Ethiopia dilaporkan telah melakukan serangan besar-besaran di wilayah Amhara yang telah dikuasai TPLF.
Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara pemerintah Ethiopia yang bernama Billene Seyoum mengatakan "pemerintah Ethiopia akan terus melawan penghancuran, kekerasan dan pembunuhan (yang dilakukan) TPLF di wilayah Amhara dan di tempat lain."
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi warganya dari aksi "terorisme."
Abiy Ahmed Ali yang baru saja dilantik menjadi Perdana Menteri Ethiopia untuk jabatan kedua, juga telah mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah menghancurkan kekuatan TPLF.
Tigray telah menguasai sebagian besar lini politik Ethiopia selama setidaknya 27 tahun. Tapi ketika PM Abiy Ahmed mulai menjabat kepemimpinan pada tahun 2018, etnis tersebut mulai dikesampingkan dan para pemimpinnya dikejar karena berbagai tuduhan seperti korupsi.
2. Serangan terbaru membuat Ethiopia terancam mendapatkan sanksi baru dari UE dan AS
Seorang jurnalis bernama Samuel Getachew menjelaskan bahwa serangan terbaru pasukan pemerintah di wilayah Amhara adalah rahasia umum. Dia mengatakan bahwa serangan tersebut "diperkirakan akan berdarah."
Dia mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa pemerintah Inggris juga sudah meminta para warganya untuk menghindari wilayah Tigray, yang menandakan akan ada serangan.
Peningkatan eskalasi militer ini telah menghancurkan gencatan senjata sepihak yang diumumkan oleh pemerintah Ethiopia pada bulan Juni 2021. Saat itu, pasukan pemerintah yang menguasai ibu kota Mekelle mundur karena TPLF yang bangkit, mengambil alih kota tersebut.
Dilansir dari Associated Press, serangan terbaru yang diluncurkan pemerintah Ethiopia kali ini berarti menentang seruan perdamaian yang telah dilakukan oleh PBB dan komunitas internasional lain. Ini akan mengancam Ethiopia mendapatkan sanksi baru dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Di sisi lain, kelompok TPLF mengatakan bahwa "pasukan kami tidak memiliki pilihan lain selain membela rakyat mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
3. Militer Ethiopia dibantu oleh pasukan khusus Amhara dalam penyerangan
Juru bicara kelompok TPLF yang bernama Getachew Reda dalam unggahan di media sosialnya menjelaskan bahwa pasukannya sedang terlibat pertempuran dan bertahan di beberapa wilayah Amhara yakni Wegeltena, Geregera, Wurgessa dan Haro.
Reda juga mengatakan kepada Reuters bahwa pertempuran darat telah berlangsung dan pasukan Ethiopia mendapatkan dukungan dari pasukan khusus Amhara.
"Pada pagi hari 11 Oktober, militer Ethiopia dengan dukungan pasukan khusus Amhara melancarkan serangan terkoordinasi di semua lini," kata juru bicara TPLF tersebut.
Dia juga menjelaskan serangan dilakukan dengan perlengkapan alutsista seperti artileri berat, jet tempur, drone, tank, dan roket.
Etnis Amhara dan Tigray sendiri telah memiliki ketegangan yang berlangsung lama. Tigray dituduh telah merebut wilayah subur yang dimiliki oleh Amhara ketika mereka menguasai Ethiopia. Sejak konflik mematikan dimulai tahun lalu, pasukan Amhara juga ikut bertempur menyerang wilayah Tigray bagian barat.