Siap Balas Iran, Israel Bakal Serang Timur Tengah Malam Ini

- Israel akan melakukan serangan balasan ke Timur Tengah setelah ratusan rudal Iran menyasar Tel Aviv.
- Iran menembakkan total 170 rudal, termasuk rudal hipersonik Fattah 1 yang diklaim mampu menargetkan sistem pertahanan rudal Israel.
- Serangan ini merupakan respons atas pembunuhan kepala Hizbullah dan pemimpin Hamas oleh Israel, menurut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Jakarta, IDN Times - Militer Israel menyatakan akan melakukan serangan balasan ke Timur Tengah pada Rabu malam (2/10/2024) Mereka juga mengklaim kemampuan operasionalnya tidak terpengaruh oleh serangan ratusan rudal Iran yang baru saja terjadi.
"Angkatan Udara terus beroperasi penuh dan malam ini akan terus menyerang Timur Tengah dengan kuat, seperti yang telah terjadi sepanjang tahun lalu,"kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dikutip CNN, Rabu (2/102024).
"Iran melakukan tindakan serius malam ini, mendorong Timur Tengah ke dalam eskalasi lebih jauh. Kami akan bertindak pada waktu dan tempat yang kami putuskan nanti," lanjutnya.
1. Iran sasar Pangkalan Udara Nevatim
Dalam serangannya tadi malam, ratusan rudal Iran menyasar Tel Aviv, utamanya adalah Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan.
Total, ada 170 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel. Adapun rudal-rudal ini terdiri dari 30 rudal jelajah dan 120 rudal balistik.
2. Iran serang Israel dengan rudal buatan sendiri
Untuk pertama kalinya, Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah 1 untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel kali ini. Fattah merupakan rudal hipersonik pertama yang diproduksi di dalam negeri oleh Teheran.
Rudal ini diklaim dapat melaju hingga 15 kali kecepatan suara dan mampu menargetkan sistem pertahanan rudal Israel.
3. Pembalasan tewasnya Nasrallah

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan serangan rudal terhadap Israel merupakan respons atas pembunuhan kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah, pekan lalu, serta pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, awal tahun ini.
"Menanggapi tewasnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.