Indonesia Banjir Dukungan di Presidensi G20 

Dukungan datang dari PBB, negara anggota dan organisasi

Jakarta, IDN Times - Indonesia menerima banyak dukungan atas presidensi di G20. Co-Sherpa Presidensi Indonesia Dian Triansyah Djani mengatakan, dukungan tersebut terasa secara nyata saat ia berkunjung ke Washington DC, New York dan Jenewa, awal bulan ini.

Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang presidensi G20. Periode presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Selama presidensi Indonesia ini, ada 184 pertemuan formal dan 250 kegiatan, serta sejumlah side events terkait G20.

Baca Juga: Presidensi G20, Luhut Tegaskan Indonesia Bukan Negara Terbelakang

1. Indonesia libatkan seluruh mitra

Indonesia Banjir Dukungan di Presidensi G20 Duta Besar dan Utusan Tetap RI untuk PBB di New York sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani saat menghadiri Kick Off Meeting Y20 secara virtual, Sabtu (19/2/2022). (Dok. Pluang)

Trian memulai kunjungannya ke Washington DC dan New York, Amerika Serikat dan dilanjutkan ke Jenewa, Swiss. Ia juga bertemu dengan banyak sherpa dari negara lain, antara lain PBB dan Argentina.

“Kami ingin melibatkan seluruh stakeholders saat presidensi ini. Dari kunjungan kemarin, akan ada identifikasi hasilnya yang nanti akan dibahas lebih lanjut dengan semua anggota G20,” kata Trian, dalam konferensi pers mingguan Kemlu RI, Kamis (21/4/2022).

Mantan Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di New York ini berharap, serangkaian pertemuan yang sudah diadakan dan tentunya KTT nanti dapat menjadi outcome Indonesia di akhir presidensi.

Baca Juga: Maudy Ayunda Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia

2. RI manfaatkan pertemuan dengan organisasi internasional

Indonesia Banjir Dukungan di Presidensi G20 un.org

Selain berbicara di PBB, Trian juga memanfaatkan kunjungannya untuk bertemu dengan organisasi-organisasi internasional.

“Kami manfaatkan untuk bertemu dengan organisasi internasional, antara lain PBB itu sendiri, World Bank, UNICEF, Wipo, WHO, ITC, ITU, ILO, WTO, UNICEF, dan masih banyak lagi,” lanjutnya.

Pembahasan tentunya terkait G20 itu sendiri. Lalu seputar sektor kesehatan, energi, dan sektor-sektor lain yang memberi pengaruh untuk ekonomi dunia.

“Intinya, kami ingin fokus presidensi Indonesia berguna ke negara-negara berkembang,” tegas Trian lagi.

Baca Juga: Menlu RI ke Inggris, Bahas G20, Ukraina dan Kemitraan 

3. Menlu ke Eropa terkait G20

Indonesia Banjir Dukungan di Presidensi G20 Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Inggris Liz Truss di London (dok. Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengunjungi Inggris, Prancis, Belanda dan Turki pada pekan ini. Kunjungan ini berkaitan dengan konsultasi dan pendekatan untuk Presidensi G20 Indonesia.

Retno juga akan berkomunikasi dengan menteri luar negeri Uni Eropa, Jerman dan Italia secara daring, mengingat tidak semua negara bisa dikunjungi nantinya.

Ditegaskan kembali, Indonesia sebagai Presidensi G20 akan terus menjalankan amanah. Indonesia juga memastikan bahwa ajang ini akan dijadikan forum yang bisa mengatasi krisis global.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya