Korut Umumkan 21 Warganya Meninggal karena Demam, Kasus COVID-19?

Kasus ini muncul setelah adanya kasus positif COVID perdana

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) baru saja mengumumkan bahwa 21 warganya meninggal akibat demam. Selain itu, 500 ribu orang juga dilaporkan jatuh sakit.

Pengumuman ini muncul setelah Korut mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 selama dua tahun pandemik. Sebelumnya, Korut mengklaim nol kasus di negara komunis tersebut.

Baca Juga: Kim Jong-un Sebut COVID-19 Kekacauan Besar sepanjang Sejarah Korut

1. Puluhan ribu orang dilaporkan demam

Korut Umumkan 21 Warganya Meninggal karena Demam, Kasus COVID-19?indiatimes.com

Korut juga melaporkan puluhan ribu kasus demam setiap hari. Pada Jumat (13/5/2022) kemarin, tercatat ada 174.440 orang mengalami demam.

“Namun, 81.439 orang telah sembuh, tetapi 21 orang dinyatakan meninggal,” sebut media pemerintah KCNA, seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (14/5/2022).

Sejak April hingga 13 Mei 2022, lebih dari 524.440 orang jatuh sakit karena demam. Namun, KCNA tak merinci apakah demam ini akibat kasus COVID-19.

Baca Juga: 2 Tahun Pandemik, Korut Laporkan Kasus COVID-19 Pertama 

2. Lockdown ketat di Korut

Korut Umumkan 21 Warganya Meninggal karena Demam, Kasus COVID-19?Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Sempat mengakui nol kasus COVID-19, kini Korut mengakui bahwa virus COVID-19 telah masuk ke negaranya. Klaim sepihak tersebut banyak diragukan oleh ahli kesehatan selama ini. Para ahli justru khawatir sistem kesehatan di negara itu bakal mengalami kolaps karena ketidaksiapan menangani pandemik.

Usai munculnya kasus pertama COVID, lockdown total diterapkan. Pemimpin Korut Kim Jong Un dikabarkan mengunjungi markas besar pencegahan epidemi darurat negara dan mulai mempelajari penyebaran COVID-19 secara nasional.

Baca Juga: AS Desak Korut Fokus pada Kebutuhan Rakyatnya, Bukan Rudal

3. Sempat tolak vaksin

Korut Umumkan 21 Warganya Meninggal karena Demam, Kasus COVID-19?Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin upacara hari jadi Partai Pekerja Korea ke-75 di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, 10 Oktober 2020. twitter.com/JohnDelury

Korea Utara merupakan salah satu dari dua negara yang tidak melakukan melakukan kampanye vaksin COVID-19, dilansir The Washington Post. Di saat negara lainnya berusaha untuk meningkatkan tingkat vaksinasi COVID-19, Korea Utara dan Eritrea tidak melakukan hal tersebut. 

Bahkan, Korut sempat menolak tawaran vaksin dari China, meski tak dijelaskan apa alasannya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya