Menlu Retno: ASEAN Harus Bergerak Maju, Tak Disandera Situasi Myanmar

ASEAN tidak boleh terpenjara oleh situasi di Myanmar

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) ke-77 pada Senin, 26 September 2022, waktu setempat.

Dalam pidatonya, Menlu Retno berbicara soal bagaimana ASEAN jangan sampai terpenjara oleh situasi politik di Myanmar. Ia juga menekankan bahwa junta militer Myanmar tak berkomitmen untuk perdamaian.

1. Mengajak negara anggota ASEAN terus maju ke depan

Menlu Retno: ASEAN Harus Bergerak Maju, Tak Disandera Situasi MyanmarIlustrasi ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menlu Retno lantas mengajak negara anggota ASEAN untuk terus maju tanpa tersandera situasi di Myanmar. Menlu Retno juga berharap agar dukungan dari pihak lain dapat memulihkan kondisi Myanmar.

“ASEAN harus bergerak maju dan tidak disandera oleh situasi di Myanmar. Dukungan masyarakat internasional khususnya dari negara tetangga Myanmar sangat penting,” tegas Menlu Retno.

Ia menyampaikan juga bahwa Indonesia sangat prihatin dengan kurangnya komitmen junta militer untuk mengimplentasikan Lima Poin Konsensus untuk penyelesaian konflik di Myanmar.

Baca Juga: Menlu Retno Minta Isu Myanmar Dibahas Khusus di KTT ASEAN

2. Indonesia optimistis dengan keketuaannya di tahun depan

Menlu Retno: ASEAN Harus Bergerak Maju, Tak Disandera Situasi MyanmarMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berpidato di UNGA 77. (dok. Kemlu RI)

Tahun depan merupakan giliran Indonesia menjadi ketua ASEAN, menggantikan Kamboja. Tongkat keketuaan akan diserahkan pada KTT ASEAN, November nanti, di Phnom Penh.

“Adalah komitmen Indonesia untuk memperkuat sentralitas ASEAN dalam membentuk tatanan regional di Indo-Pasifik, menempa persatuan sebagai lokomotif perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan dan untuk memastikan ASEAN penting bagi rakyat kita, kawasan dan dunia,” ucap dia.

Menlu Retno menegaskan bahwa ASEAN juga akan terus serius menangani situasi di Myanmar.

3. ASEAN dibangun untuk tujuan perdamaian

Menlu Retno: ASEAN Harus Bergerak Maju, Tak Disandera Situasi MyanmarMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, AS. (dok. Kemlu RI)

Di banyak tempat, ucap Menlu Retno, arsitektur regional pasca-perang dibangun sebagai alat untuk penahanan dan keterasingan.

Dia menambahkan, fenomena ini berlanjut sampai hari ini dengan pengelompokan mini-lateral. Bahkan, banyak yang menjadi bagian dari perang proksi antara negara-negara besar.

“Ini bukan arsitektur regional yang seharusnya. Ini harus berfungsi sebagai blok bangunan untuk perdamaian dan stabiltias daripada merusak. ASEAN dibangun tepat untuk tujuan ini. Kami menolak menjadi pion dalam Perang Dingin yang baru,” ujar Menlu Retno.

Baca Juga: AS Minta Dunia Jangan Percaya Pemilu yang Diadakan Junta Myanmar

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya