Taiwan Deteksi 41 Pesawat dan 7 Kapal China di Sekitar Pulaunya

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Taiwan pada Sabtu (22/6/2024) mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi 41 pesawat militer dan tujuh kapal angkatan laut China yang beroperasi.di sekitar pulau itu dalam waktu 24 jam.
“Tiga puluh dua pesawat melintasi garis tengah Selat Taiwan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada garis yang membagi perairan sepanjang 180 km yang memisahkan Taiwan dari China.
Kementerian menambahkan bahwa pihaknya telah memantau situasi dan memberikan tanggapan yang sesuai, dilansir dari CNA
1. China ancam pendukung kemerdekaan Taiwan dengan hukuman mati
Ancaman terbaru ini terjadi setelah China menerbitkan pedoman peradilan yang mencakup hukuman mati untuk kasus-kasus ekstrem terhadap pendukung garis keras kemerdekaan Taiwan pada Jumat (21/6/2026).
Dewan Urusan Daratan Taiwan mengecam tindakan Beijing tersebut dan mendesak rakyatnya untuk tidak merasa terancam oleh China.
“Pihak berwenang Beijing sama sekali tidak memiliki yurisdiksi atas Taiwan, dan apa yang disebut hukum dan norma komunis China tidak memiliki kekuatan mengikat terhadap rakyat kami. Pemerintah mengimbau masyarakat negara kami untuk merasa nyaman dan tidak diancam atau diintimidasi oleh Partai Komunis China,” kata dewan dalam sebuah pernyataan pada Jumat, dikutip The Guardian.
2. China klaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya
China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatannya untuk menjadikan negara kepulauan tersebut berada di bawah kendali Beijing.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pemerintahan Taipei. Tiga hari setelah pelantikan presiden baru Taiwan Lai Ching-te bulan lalu, Beijing kembali unjuk kekuatan dengan menggelar latihan militer di sekitar pulau itu.
3. Presiden Lai dianggap separatis oleh Beijing
China telah melabeli Presiden Lai sebagai separatis berbahaya. Presiden Taiwan itu mempertahankan retorika pendahulunya Tsai Ing-wen, yang menganggap bahwa Taiwan tidak perlu mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi karena negara tersebut sudah merdeka.
Sejak terpilih pada Januari, Lai telah menunjukkan kesiapan untuk mengadakan dialog dengan China, termasuk dengan mengajak negara itu untuk mengembangkan kerja sama dalam pidato pelantikannya pada Mei.
Namun, China tampaknya menolak tawaran tersebut. Negara itu belum melakukan komunikasi tingkat tinggi dengan Taipei sejak 2016.