Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tampung Oposisi, Venezuela Perketat Penjagaan di Kedubes Argentina

ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)

Jakarta, IDN Times - Politikus oposisi Venezuela Pedro Urruchurtu Noselli, pada Senin (25/11/2024), mengatakan bahwa terdapat penjagaan ketat di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Argentina di Caracas. Hingga saat ini, ada enam politisi oposisi Venezuela yang mengungsi di Kedubes Argentina. 

Sejak Juli, Venezuela sudah memutus hubungan diplomatik dengan Argentina karena mengakui kemenangan calon oposisi, Edmundo Gonzalez Urrutia. Hubungan kedua negara semakin memanas usai Presiden Nicolas Maduro ditetapkan sebagai buronan di Argentina. 

1. Venezuela blokir jalan di depan Kedubes Argentina

Noselli mengatakan, terdapat beberapa orang dengan jaket hoodie dan senjata laras panjang yang berjaga di depan Kantor Kedubes Argentina. Ia menyebut, mereka adalah petugas Direktorat Strategis dan Aksi Taktikal (DAET). 

"Petugas DAET dengan senjata laras panjang mengepung Kedubes Argentian di Caracas yang berada dalam perlindungan otoritas Brasil. Mereka sudah berjaga dan memblokir akses jalan di sekitar Kantor Kedubes Argentina," terang Noselli, dilansir Mercopress.

Menanggapi hal ini, pemerintah Argentina menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengecam aksi Venezuela. Pihaknya mendesak keamanan kepada pengungsi yang mencari suaka di kantor perwakilannya. 

"Kami berterima kasih kepada Brasil yang merepresentasikan kepentingan Argentina di Venezuela dan bersedia melindungi perwakilan diplomatik untuk menjamin keselamatan pencari suaka yang menghadapi intimidasi dari rezim Venezuela," ungkapnya. 

2. Machado tolak tuduhan berkhianat kepada negara

Kandidat Presiden Venezuela, Maria Corina Machado. (twitter.com/MariaCorinaYA)

Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado mengatakan, tuduhan pengkhianatan kepadanya menunjukkan kelemahan dari pemerintahan Nicolas Maduro. Ia pun menuding Jaksa Agung Tarek William Saab sebagai aktor utama dari rezim represif Venezuela. 

"Tentu saja rezim ini semakin lama semakin menyadari bahwa mereka tidak akan bertahan lama sehingga bereaksi. Ini menunjukkan bahwa kelemahannya secara proporsional. Semakin lemah mereka, semakin terisolasi mereka. Mereka merasa putus asa dan bertindak brutal," tuturnya, dikutip EFE.

Machado menambahkan, demonstrasi ini menunjukkan bahwa rakyat tahu tidak ada yang dapat dikembalikan. Ia menyebut rakyat sudah memilih Gonzalez Urrutia sebagai presiden terpilih dan harus menduduki kursi kekuasaan pada awal tahun depan.  

3. AS mengakui Gonzalez Urrutia sebagai presiden terpilih di Venezuela

Calon Presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia. (x.com/EdmundoGU)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan bahwa AS mengakui kemenangan Gonzalez Urrutia dalam pilpres Venezuela. Ia menyebut, sudah jelas Maduro kalah dalam pilpres dan tidak mendapatkan suara mayoritas. 

"Mengenai bukti-bukti yang ada, ini sudah jelas bahwa AS dan yang terpenting, kepada rakyat Venezuela, mengakui Edmundo Gonzalez Urrutia memperoleh suara mayoritas di pilpres Venezuela," tutur Blinken, dilansir CNN.

"AS menolak segala bentuk tuduhan Maduro terhadap pemimpin oposisi. Maduro dan perwakilannya sudah mengancam akan menangkap pemimpin oposisi, termasuk Gonzalez Urrutia dan Machado. Ini adalah langkah tidak demokratis untuk menekan partisipasi politik dan mempertahankan kekuasaan," tambahnya. 

Menanggapi pernyataan Blinken, Menlu Venezuela Yvan Gil menyebut komentar dari AS konyol. Ia menyebut Washington telah mendorong kudeta di negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us