Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terima Nobel, Nihon Hidankyo Gambarkan Kengerian Nuklir

Ketua bersama Nihon Hidankyo, Bapak Terumi Tanaka, Bapak Shigemitsu Tanaka, dan Bapak Toshiyuki Mimaki, bersama Ketua Komite Nobel Norwegia, Jørgen Watne Frydnes, pada upacara penyerahan penghargaan di Balai Kota Oslo di Norwegia pada tanggal 10 Desember 2024. ®© The Nobel Foundation. Foto: Jo Straube
Intinya sih...
  • Kelompok penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, menerima Nobel Perdamaian 2024 atas usahanya mencapai dunia bebas senjata nuklir.
  • Toshiyuki Mimaki terkejut dengan penghargaan tersebut, sementara Terumi Tanaka berbicara tentang kengerian peristiwa pengeboman.
  • Terumi Tanaka mengungkapkan keprihatinannya terhadap konflik di Palestina dan Ukraina serta meningkatnya bahaya nuklir di negara-negara pemilik senjata.

Jakarta, IDN Times – Kelompok penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2024 atas upayanya mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir. Penghargaan tersebut diberikan di sebuah upacara di Balai Kota Oslo di Norwegia, Selasa (10/12/2024).

Dalam wawancara dengan Al Jazeera di dalam tempat penghargaan, Toshiyuki Mimaki (82) wakil ketua Nihon Hidankyo, mengaku ia terkejut ketika mengetahui kelompoknya telah memenangkan penghargaan tahun ini.

“Saya sangat terkejut. Saat itu saya berada di Balai Kota Hiroshima dan menyaksikan pengumuman tersebut,” katanya.

Penerimaan penghargaan ini dilakukan di tengah meningkatnya risiko penggunaan senjata nuklir dunia.

1. Kengerian peristiwa bom atom Jepang

Penyintas lainnya, Terumi Tanaka, yang kini berusia 90 tahun, dalam pidatonya menggambarkan bagaimana kengerian selama peristiwa pengeboman tersebut. Suara jet pengebom yang kemudian diikuti oleh cahaya putih dan gelombang kejut masih kuat di ingatannya.

Tiga hari setelah peristiwa itu, ia dan ibunya mencari orang-orang terkasih yang tinggal di dekat hiposentrum.

"Banyak orang yang terluka parah atau terbakar tetapi masih hidup ditinggalkan begitu saja tanpa bantuan apa pun. Saya hampir tidak memiliki emosi, entah bagaimana menutup rasa kemanusiaan saya, dan hanya berjalan dengan tegap menuju tujuan saya," katanya, dilansir AP News.

Ia menemukan tubuh seorang bibi yang hangus terbakar, tubuh cucunya, kakeknya yang hampir meninggal karena luka bakar yang parah, dan seorang bibi lainnya yang mengalami luka bakar parah dan meninggal sebelum ia tiba. Secara keseluruhan, lima anggota keluarganya tewas.

2. Keprihatinan terhadap risiko penggunaan nuklir dunia

Tanaka juga mengemukakan keprihatinan tentang perang yang sedang berlangsung di Palestina dan Ukraina. Ia bahkan berharap nobel perdamaian selanjutnya diberikan kepada tokoh kemanusiaan Palestina.

“Saya sangat sedih dan marah karena tabu nuklir terancam dilanggar,” katanya.

Menurutnya, negara adikuasa Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina.

Selain itu, seorang anggota kabinet Israel, di tengah serangan gencarnya terhadap Gaza di Palestina, memprediksi kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

3. Mendorong pelucutan senjata nuklir

Jorgen Watne Frydnes, ketua panitia nobel, mengatakan penting untuk belajar dari kesaksian mereka seiring meningkatnya bahaya nuklir. Ia merasa prihatin dengan kondisi negara dengan senjata nuklir saat ini.

"Tidak satu pun dari sembilan negara yang memiliki senjata nuklir atau Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara, yang tampaknya tertarik pada pelucutan senjata nuklir dan pengendalian senjata saat ini," katanya.

"Sebaliknya, mereka memodernisasi dan membangun persenjataan nuklir mereka."

Ia mengatakan Komite Nobel Norwegia menghimbau lima negara pemilik senjata nuklir yang telah menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, yakni AS, Rusia, China Prancis, dan Inggris, untuk menjalankan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian tersebut dengan serius. negara lain juga harus meratifikasinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us