Biden Beri Selamat untuk Peraih Nobel Perdamaian Nihon Hidankyo

- Presiden AS, Joe Biden memberikan selamat kepada Nihon Hidankyo yang mewakili hibakusha Hiroshima dan Nagasaki.
- Biden menegaskan komitmen AS untuk memastikan senjata nuklir tidak akan pernah digunakan lagi.
- Nihon Hidankyo menyatakan tekad mereka untuk terus menyerukan dunia tanpa senjata nuklir setelah memenangkan Nobel Perdamaian 2024.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memberikan selamat kepada Nihon Hidankyo, sebuah organisasi Jepang yang mewakili para penyintas bom atom (hibakusha) Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945, karena memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2024.
"Selama beberapa dekade, para anggota Nihon Hidankyo telah menjadi bukti nyata dari bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh senjata nuklir, dan menceritakan kisah yang perlu didengar oleh umat manusia," kata Biden dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih pada 13 Oktober, dua hari setelah Komite Nobel Norwegia mengumumkan kelompok tersebut sebagai pemenang, dikutip dari NHK News, Senin (14/10/2024).
1. Pesan serupa Biden saat kunjungannya ke Hiroshima pada tahun lalu
Biden menambahkan bahwa ia mengucapkan selamat atas nama AS kepada Nihon Hidankyo untuk penghargaan tersebut dan atas kerja bersejarah mereka dalam memastikan senjata nuklir tidak akan pernah digunakan lagi.
"Seperti yang saya ingatkan dengan keras tahun lalu, ketika saya mengunjungi Hiroshima dan bertemu dengan seorang penyintas serangan bom, kita harus terus membuat kemajuan menuju hari ketika kita akhirnya dan selamanya dapat membersihkan dunia dari senjata nuklir," ujarnya.
Selama kunjungannya ke Hiroshima di sela-sela KTT G7 pada Mei 2023, Biden menulis pesan serupa di museum peringatan perdamaian.
Dalam pernyataan terbarunya, Biden mengatakan AS siap untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia, China, dan Korea Utara 'tanpa syarat' untuk meminimalkan ancaman nuklir.
Di sisi lain, Washington dan juga negara-negara adikuasa nuklir lainnya, masih memiliki persenjataan yang sangat besar.
2. Tanggapan kelompok Nihon Hidankyo sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2024
Sehari setelah memenangkan Nobel Perdamaian 2024, para pemimpin organisasi itu berkumpul secara langsung dan jarak jauh dalam konferensi pers yang emosional di Tokyo, guna berbagi reaksi mereka saat kemenangan itu akhirnya terwujud. Mereka menyampaikan tekad mereka untuk terus menyeruakan dunia tanpa senjata nuklir.
"Menghapuskan senjata nuklir adalah isu bagi seluruh umat manusia, rakyat, bukan isu bagi hibakusha," kata Terumi Tanaka, salah seorang ketua yang berusia 92 tahun dari organisasi itu dan para penyintas bom atom Nagasaki.
"Saya ingin melihat lebih banyak perdebatan tentang bagaimana kita dapat memperkuat gerakan ini. Sebab, siapa pun bisa menjadi korban di masa mendatang," tambahnya, dikutip dari Kyodo News.
Sementara itu, salah satu ketua bersama Nihon Hidankyo, Toshiyuki Mimaki, menyaksikan siaran langsung pengumuman penghargaan di Balai Kota Hiroshima. Penghargaan itu nyaris membuatnya terdiam.
"Rasanya sungguh tidak dapat dipercaya. Penghargaan ini sangat berarti bagi semua orang yang telah menjadi bagian dari Nihon Hidankyo, termasuk mereka yang telah meninggal," ungkapnya, seraya menyerukan agar senjata nuklir dihapuskan demi mewujudkan perdamaian dunia abadi.
3. Terdapat 106.825 hibakusha yang diakui secara resmi

Ini adalah pertama kalinya orang atau organisasi Jepang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian dalam setengah abad. Sebelumnya, penghargaan tersebut diberikan kepada mantan Perdana Menteri Eisaku Sato pada 1974, sebagian karena menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir atas nama Jepang.
Data Kementerian Kesehatan mencatat, hingga Maret ini, masih ada 106.825 penyintas bom atom yang diakui secara resmi.
Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada hari-hari terakhir Perang Dunia II pada Agustus 1945. Bom tersebut diyakini telah menewaskan sekitar 210 ribu orang hingga akhir tahun 1945. Serta, menyebabkan banyak orang lainnya terpapar radiasi yang mengubah hidup mereka.