Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ternyata Selama Satu Abad Ini, Bumi Punya Dua Bulan!

physics-astronomy.com

Para ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah membuat penemuan baru dengan adanya bulan kedua bagi bumi. Bulan tersebut diketahui merupakan asteroid kecil yang sudah dinamai 2016 HO3. Seperti dikutip dari inquisitr.com, NASA memprediksikan kalau asteroid tersebut telah mengorbit di dekat bumi selama satu abad.

Temuan ini banyak dianggap sebagai terobosan besar karena juga merupakan bantahan kalau bulan yang ada saat ini adalah satu-satunya satelit alami bumi. Namun, peneliti NASA meminta orang-orang jangan cepat berspekulasi karena belum ada penelitian lebih lanjut apakah asteroid tersebut adalah satelit alami yang akan memengaruhi bumi. NASA lebih suka menyebutnya sebagai pendamping bumi, atau quasi-satellite.

Bulan baru tersebut suka 'menari'.

Default Image IDN

NASA menambahkan kalau bulan baru ini mengorbit di sekitar bumi, secara teknis juga mengitari matahari. Namun, jalur orbitan sang bulan mengikuti jejak bumi dalam berevolusi atas matahari. Uniknya, 2016 HO3 juga memiliki orbit yang unik terhadap bumi. Dalam satu tahun, menurut NASA, jalur bulan baru itu sering berubah, tapi tidak membuat lingkaran terlalu jauh dari bumi.

NASA menyebut bulan baru tersebut suka 'menari' akibat gravitasi bumi. Diketahui asteroid tersebut memiliki ketertarikan dengan gravitasi bumi sehingga setiap tahunnya semakin dekat. Maka, pada 27 April kemarin Planetary Defense Coordination Office's Pan-STARRS 1, sebuah lembaga yang memerhatikan asteroid dari Haleakala, Hawaii pun menemukan 2016 HO3.

Kemudian, sebutan bulan tersebut suka 'menari' karena setiap melakukan satu putaran, 2016 HO3 sering menambah jaraknya dengan bumi. Menurut Paul Chodas dari NASA, bulan tersebut tidak pergi terlalu jauh dari bumi, meskipun memang setiap melakukan putaran sering menjauh. Pada akhirnya, gravitasi akan menariknya kembali ke sekitar bumi. Namun, gravitasi juga membuat 2016 HO3 tersebut bisa mengatur jarak yang tepat dengan bulan pertama dan bumi.

Bulan baru tersebut belum memiliki ukuran pasti.

Default Image IDN

Pan-STARRS 1 juga belum bisa memastikan ukuran asteroid tersebut. Para ilmuwan di sana belum lakukan penelitian lebih lanjut dengan bulan baru tersebut. Namun, pihaknya memastikan jika melihat ukuran sementara dan orbitannya, bulan baru bukanlah ancaman bagi bumi.

Asteroid 2016 HO3 dipercaya merupakan objek yang kecil di luar angkasa. Panjangnya tidak melebihi 120 kaki atau 36,5 meter dan lebarnya kurang dari 300 meter. Maka, para peneliti juga senang menyebutnya sebagai bulan mini. Itu juga jadi alasan kenapa asteroid tersebut harus sangat dekat dengan bumi baru akhirnya disadari menjadi bulan baru.

Ini dia penampakan orbitan bulan kedua.

NASA memastikan asteroid ini akan tetap menjadi bulan bagi bumi dalam beberapa abad ke depan. Menurut Paul, jalur orbit bulan kedua ini semakin stabil dari bulan ke bulan. Maka tidak heran 2016 HO3 akan terus 'menari' bersama bumi dalam waktu lama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us