Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terus Bertambah, Korban Gempa Turki-Suriah Jadi 12.049 Orang

Gempa 7,8 M guncang Turki dan perbatasan Turki-Suriah. (dok. Turkiye Ministry of National Defence)

Jakarta, IDN Times - Korban tewas gempa Turki-Suriah kini telah menyentuh angka 12.049 jiwa. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi bahwa ada 9.057 orang yang meninggal di negaranya.

Lebih dari 300 ribu orang terpaksa meninggalkan atau bahkan kehilangan rumah mereka karena gempa mematikan berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu.

“Pada hari pertama kami mengalami beberapa masalah. Tapi kemudian di hari kedua dan hari ini, situasinya terkendali,” kata Erdogan, dikutip dari Guardian, Kamis (9/2/2023).

1. Erdogan dikritik soal penanganan

Pemerintah Turki sendiri sempat dikritik karena disebut lamban dan tidak memadai dalam upaya penyelamatan para korban. Namun, Erdogan mengutuk kritik tersebut.

“Ini waktunya untuk bersatu, solidaritas. Dalam situasi seperti ini, saya tidak dapat membiarkan orang-orang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik,” ucap Erdogan.

Ia menambahkan, setiap negara di dunia pasti tidak menyangka jika akan ada bencana alam.

2. Bantuan ke Suriah

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Turki kini tengah berupaya untuk membuka dua perbatasan dengan Suriah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk.

“Ada beberapa kesulitan dalam hal bantuan ke Suriah karena rusaknya gerbang perbatasan Cilvegozu, yang selama ini hanya dibuka untuk bantuan kemanusiaan dari Dewan Keamanan PBB,” ujarnya.

3. Kondisi di Suriah cukup parah

twitter.com/UNICEF

Sementara itu, kondisi Suriah yang cukup memprihatinkan sebelum gempa terjadi kini bertambah parah. Sejumlah rumah sakit di Suriah, khususnya di Aleppo, dilaporkan sudah tidak bisa lagi menampung pasien.

Usai gempa Turki yang juga melanda perbatasan Suriah, ada 200 sekolah di Aleppo yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara.

Sejumlah relawan PBB yang sudah ada di Suriah mengatakan, warga Suriah membutuhkan air, sanitasi, dan makanan.

“Bantuan mulai masuk tapi kebutuhan di sini sangat banyak,” kata perwakilan UNICEF di Aleppo, Angela Kearney.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Sunariyah
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us