TikTok Perketat Risiko Intervensi Asing di Pilpres Rumania

Jakarta, IDN Times - TikTok akan memperketat ancaman intervensi asing dalam pemilihan presiden (pilpres) Rumania yang akan digelar pada 4 dan 18 Mei 2025.
Pilpres Rumania, yang awalnya ingin digelar pada Desember 2024, ditunda setelah muncul dugaan kecurangan yang dilakukan calon presiden, Calin Georgescu melalui TikTok. Alhasil, politikus sayap kanan itu dilarang mencalonkan dalam pilpres mendatang.
Pada Maret, simpatisan Georgescu melakukan demonstrasi di Bukares untuk menolak keputusan Biro Pemilihan Umum Rumania (BEC). Keputusan Rumania itu mendapat penolakan dari CEO SpaceX, Elon Musk dan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance.
1. TikTok akui platformnya digunakan untuk kampanye Georgescu
TikTok mengakui bahwa terdapat pihak yang memang menggunakan jaringan yang beroperasi di dalam platformnya. Terdapat sejumlah akun palsu yang menyasar publik Rumania.
"Kami menilai bahwa jaringan tersebut beroperasi lewat sebuah akun palsu dan menargetkan warga Rumania. Orang yang berada di balik jaringan ini mempromosikan partai AUR dan kandidat independen, Calin Georgescu, untuk memanipulasi pemilu di Rumania," terangnya pada Selasa (8/4/2025), dikutip dari TVP World.
Pekan lalu, TikTok sudah menginformasikan kepada Komisi Eropa bahwa perusahaannya sudah menghapus 27.217 akun palsu yang tergabung dalam jaringan tersebut.
Perusahaan China itu menyebut bahwa dugaan iklan politik sudah dihapus sesuai dengan kebijakan penyebaran konten politik di Rumania. Jaringan itu sudah menghapus lebih dari 10 ribu iklan di Rumania.
2. Uni Eropa apresiasi langkah TikTok
Komisaris Eropa untuk Kedaulatan Teknologi, Henna Virkunnen, mengapresiasi langkah TikTok untuk memperbaiki moderasi kontennya menjelang pilpres Rumania.
"TikTok telah berupaya meningkatkan kapasitasnya untuk mengidentifikasi akun yang terafiliasi dalam politik. Saya menyambut baik aturan baru tersebut yang akan berdampak baik kepada publik Rumania," tuturnya, dikutip EFE.
Beberapa bulan terakhir, TikTok sudah merekrut lebih banyak moderator konten bahasa Rumania. Perusahaan itu juga sudah menambah 120 staf yang ditujukan khusus untuk mencegah disinformasi dalam pemilu.
Komisi Eropa sudah meluncurkan investasi kepada TikTok mulai Desember 2024. Brussels menilai bahwa platform media sosial asal China itu terlibat dalam mempengaruhi hasil pilpres Rumania pada November 2023.
3. Komisi Eropa perluas investigasi perusahaan teknologi besar

Tak hanya TikTok, Komisi Eropa berencana menginvestigasi sejumlah perusahaan teknologi, seperti Apple, Meta, dan X. Langkah ini sesuai dalam kebijakan Digital Markets Act (DMA) dan Digital Services Act (DSA) untuk mencegah tindak monopoli dan perlindungan hak digital.
Apple selama ini dituduh melakukan kecurangan dominasi App Store dengan membatasi komunikasi antara pengembang aplikasi dan pengguna. Mereka disebut menghalangi akses aplikasi untuk dipasarkan di pihak ketiga.
Sementara, Meta diduga mengambil keuntungan dari kebijakan privasi data, terutama berkaitan dengan persyaratan pengguna untuk membayar apabila ingin menghindari iklan personal di Instagram.
Sedangkan, X atau sebelumnya Twitter sudah diinvestigasi terkait praktik moderasi konten khusus pengguna di Eropa.