AS Tangguhkan Pembebasan Visa kepada Rumania

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (25/3/2025), resmi menangguhkan pembebasan visa kepada warga Rumania. Belum diketahui sampai kapan penundaan aturan pembebasan visa ini akan dilangsungkan.
Kesepakatan pembebasan visa untuk warga Rumania sudah disetujui di masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden. Keputusan itu sudah tertuang dalam Program Pembebasan Visa AS terbaru yang hanya memasukkan 42 negara di seluruh dunia.
Sejauh ini, hanya tiga negara anggota Uni Eropa (UE) yang tidak masuk dalam Program Pembebasan Visa AS, yakni Rumania, Bulgaria, dan Siprus. Hal itu membuat warganya harus mengurus visa sebelum masuk ke AS.
1. AS evaluasi kelayakan Rumania dalam aturan pembebasan visa
Departemen Keamanan Tanah Air AS mengumumkan bahwa penundaan ini terkait dengan evaluasi kelayakan Rumania masuk dalam Program Pembebasan Visa. Pihaknya ingin memastikan keamanan di Rumania.
"Selama berlangsungnya pengulasan kembali, AS akan menunda implementasi Electronic System for Travel Authorization (ESTA) bagi warga Rumania. Penundaan ini akan tetap berjalan hingga kami menyelesaikan evaluasi ini," tuturnya, dikutip TVP World.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan bilateral AS-Rumania menegang imbas larangan pencalonan tokoh sayap kanan Călin Georgescu dalam pemilihan presiden (pilpres) pada Mei mendatang.
Wakil Presiden AS, JD Vance dan CEO SpaceX, Elon Musk sudah mengkritisi Rumania atas larangan tersebut. Keduanya mengklaim bahwa larangan ini berarti perlawanan terhadap nilai-nilai demokrasi di Rumania.
2. Rumania harapkan respons AS pada akhir pekan ini
Presiden sementara Rumania, Ilie Bolojan, mengharapkan respons dari AS terkait penundaan Program Pembebasan Visa kepada Rumania pada akhir pekan ini.
"Perubahan administrasi telah mengubah kebijakan migrasi. Presiden AS Donald Trump tiba-tiba memfokuskan diri pada masalah ini setelah menang dalam pilpres. Penundaan memang mungkin, tapi Rumania sudah memenuhi syarat tersebut. Saya percaya akan mendapatkan kabar pada akhir pekan ini," terangnya, dilansir Romania Insider.
Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu mengonfirmasi bahwa penundaan ini disebabkan oleh masalah teknis. Namun, ia mempermasalahkan tidak ada jangka waktu pasti kapan hasil dari evaluasi ini diumumkan.
3. Sayap kanan AS minta penarikan tentara dari Rumania
Menyusul pemblokiran Georgescu dalam pilpres, dua majalah konservatif di AS, yakni The American Conservative dan The National Interest meminta Trump untuk menarik pasukan AS dari Rumania.
Menanggapi publikasi dua artikel di dua majalah tersebut, pakar keamanan dari Georgetown University, Iulia Joja menyatakan bahwa terdapat perubahan relasi AS-Rumania. Ia tidak memungkiri potensi penarikan tentara AS dari Rumania.
"Dua artikel dalam beberapa hari menunjukkan bahwa ini adalah sebuah kampanye dan jika kami menganalisanya. Kami akan melihat sebuah kesamaan tema soal pangkalan Kogălniceanu. Meskipun faktanya kami dapat membicarakan soal pangkalan militer lainnya, seperti Deveselu," ungkapnya.
Selama ini, Rusia sudah memprotes soal eksistensi pangkalan Kogălniceanu dan penarikan ini adalah keputusan yang sejalan dengan strategi pemerintahan Trump yang cenderung mengikuti permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin.