Trump Larang Lawan Politiknya Akses Rahasia Negara

- Donald Trump mencabut izin keamanan Joe Biden, Kamala Harris, dan pejabat senior lainnya termasuk Hillary Clinton.
- Pencabutan izin juga berlaku untuk keluarga Biden, sejumlah pejabat administrasi Biden, mantan pejabat pemerintahan Trump, serta anggota Partai Republik yang menjadi kritikus Trump.
- Tindakan ini merupakan balasan atas keputusan Biden pada 2021 yang juga mencabut izin keamanan Trump. Kedua presiden pernah tersandung masalah penanganan dokumen rahasia.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut izin keamanan mantan Presiden Joe Biden dan mantan Wakil Presiden Kamala Harris melalui memorandum resmi pada Jumat (21/3/2025). Pencabutan ini juga berlaku untuk sejumlah pejabat senior lainnya termasuk mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Memorandum ini memerintahkan semua kepala departemen dan agensi eksekutif untuk mencabut akses ke informasi dan fasilitas rahasia pemerintah AS. Biasanya, mantan pejabat tinggi AS masih bisa mempertahankan izin keamanan mereka. Trump menyatakan keputusan ini diambil dengan pertimbangan kepentingan nasional.
"Demi kepentingan nasional, saya menyatakan bahwa individu-individu berikut tidak lagi bisa mengakses informasi rahasia," tulis Trump dalam memorandumnya, dilansir The Guardian.
1. Daftar pejabat yang terdampak
Pencabutan ini tidak hanya berlaku untuk Joe Biden, namun juga seluruh keluarganya. Nama besar lainnya termasuk Harris dan Clinton sebagai rival politik Trump dari Partai Demokrat.
Melansir CBS, sejumlah pejabat administrasi Biden juga menjadi sasaran, seperti mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mantan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dan mantan Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco. Trump juga menargetkan Jaksa Agung New York Letitia James dan Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg yang pernah menangani kasusnya.
Mantan pejabat di pemerintahan Trump sendiri turut masuk dalam daftar, terutama yang bersaksi dalam proses pemakzulan pertamanya. Mereka adalah Fiona Hill, pakar kebijakan luar negeri, dan Alexander Vindman, seorang pensiunan militer.
Anggota Partai Republik yang menjadi kritikus Trump pun tak luput dari daftar. Mantan anggota DPR Liz Cheney dan Adam Kinzinger yang bergabung dalam penyelidikan serangan Capitol 6 Januari 2021, juga dicabut izin keamananya. Keduanya juga memberikan suara untuk mendakwa Trump dalam proses pemakzulan keduanya.
2. Balasan Trump terhadap Biden
Melansir Al Jazeera, tindakan Trump ini menjadi balasan atas keputusan Biden pada 2021 yang juga mencabut izin keamanannya saat itu. Biden melarang Trump mengakses pengarahan intelijen karena dinilai berperilaku tidak stabil.
Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard sebelumnya telah mencabut izin keamanan beberapa orang yang disebutkan dalam memo Trump. Tindakan Gabbard juga mencakup 51 mantan pejabat intelijen yang pada 2020 menandatangani surat tentang laptop Hunter Biden. Surat tersebut mengklaim bahwa kasus Hunter merupakan upaya disinformasi Rusia.
Kedua presiden pernah tersandung masalah penanganan dokumen rahasia. Departemen Kehakiman menemukan Biden tidak menyimpan dokumen rahasia dengan benar saat tidak lagi menjabat wakil presiden.Pada 2023, Trump juga didakwa karena masalah serupa setelah masa jabatan pertamanya.
3. Reaksi terhadap pencabutan izin
Bagi sebagian besar individu yang terdampak, pencabutan izin keamanan ini lebih bersifat simbolis. Kehilangan akses dokumen rahasia dan ruangan tertentu tidak terlalu berpengaruh bagi mereka yang sudah tidak menjabat.
Vindman menanggapi keputusan ini dengan santai di media sosial X. Ia menyatakan tidak peduli dengan pencabutan izin keamanan yang memang sudah tidak aktif selama lima tahun, dilansir BBC.
Pengacara Mark Zaid yang juga kehilangan izin keamanannya, mengungkapkan kekhawatiran berbeda. Zaid menyatakan bahwa meski diberitahu tiga kali bahwa izin keamanannya telah dicabut, ia masih belum menerima pemberitahuan formal. Ia khawatir pencabutan ini akan merugikan pegawai federal yang mengandalkannya untuk menangani kasus-kasus rumit.
Tindakan Trump ini kelanjutan rangkaian langkah serupa terhadap lawan politiknya. Sebelumnya, Trump juga mencabut perlindungan Secret Service untuk anak-anak Biden. Ia mengklaim terlalu banyak agen yang ditugaskan untuk mengawal mereka dalam perjalanan luar negeri.