Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Yakin Iran-Israel Bisa Capai Kesepakatan Damai

Donal Trump (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Donal Trump (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Intinya sih...
  • Trump yakin akan kesepakatan damai antara Iran dan Israel
  • Trump merasa akur dengan Iran dan menolak untuk mengatakan apakah ia telah meminta Israel untuk menghentikan serangan udara ke Iran
  • Israel melancarkan serangan militer ke wilayah Iran yang menewaskan sejumlah komandan militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka Iran
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Donald Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berharap tercipta perdamaian antara Iran-Israel. Dia merasa kesepakatan dicapai antara Israel dan Iran.

Trump percaya ada peluang bagus untuk itu terjadi. Namun, menurut Trump, kedua negara tersebut harus bekerja keras dan membuka hati demi mencapai perdamaian..

"Saya berharap akan ada kesepakatan. Saya pikir sudah waktunya untuk kesepakatan dan kita akan lihat apa yang terjadi, tetapi kadang-kadang mereka harus berjuang. Saya pikir ada peluang bagus akan ada kesepakatan," kata Trump saat berbicara di luar Gedung Putih jelang keberangkatan ke KTT G7 di Kanada.

1. Merasa akur dengan Iran

ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/sina drakhshani)
ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/sina drakhshani)

Trump juga mengklaim hubungannya dengan Iran "sangat akur". Dia berpikir Israel dan Iran sangat menghormati satu sama lain. Namun, Trump menolak untuk mengatakan apakah telah meminta Israel untuk menghentikan serangan udara ke Iran.

"Saya tidak ingin mengatakan itu," katanya, dikutip CNN, Senin (16/6/2025).

2. Trump samakan perang dengan perkelahian anak-anak

Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Frasa ‘bertarung habis-habisan’ mirip dengan cara Trump berbicara tentang konflik antara Rusia dan Ukraina. Dia membandingkan perang atas invasi Moskow dengan perkelahian antara anak-anak.

"Kadang-kadang, Anda melihat dua anak kecil berkelahi seperti orang gila. Mereka saling membenci dan berkelahi di taman. Anda mencoba memisahkan mereka, tidak ingin ditarik, terkadang lebih baik Anda membiarkannya berkelahi sebentar dan kemudian memisahkannya," kata Trump awal bulan ini di Ruang Oval.

3. Perang Iran-Israel terus memanas

Israel lakukan serangan ke Iran pada Jumat (13/6/2025). (Majid Asgaripour/WANA)
Israel lakukan serangan ke Iran pada Jumat (13/6/2025). (Majid Asgaripour/WANA)

Israel melancarkan serangan militer yang dijuluki Operasi "Rising Lion" ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025). Serangan tersebut dikonfirmasi telah menewaskan sejumlah komandan militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka Iran. 

Di antara korban tewas adalah Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, perwira militer dengan pangkat tertinggi di Iran. Bagheri, yang merupakan posisi militer paling senior di negara itu, bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan mengoordinasikan seluruh cabang militer, meliputi Angkatan Darat reguler atau Artesh dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Selain itu, ada juga Mayor Jenderal Hossein Salami menjabat Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Posisi ini menempatkannya sebagai salah satu figur paling berkuasa di negara tersebut. Ia mengepalai sayap militer terkuat di negara itu sejak 2019 dan melapor secara langsung kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us