Turis Jerman Tewas akibat Serangan Hiu di Kepulauan Canary
Jakarta, IDN Times - Seorang turis asal Jerman tewas akibat serangan hiu di lepas pantai Kepulauan Canary, Spanyol.
Penjaga pantai setempat pada Selasa (17/9/2024) mengatakan bahwa perempuan berusia 30 tahun itu kehilangan salah satu kakinya akibat gigitan predator laut tersebut. Ia kemudian meninggal akibat serangan jantung saat dievakuasi dengan helikopter penyelamat.
1. Insiden terjadi pada Senin sore
Dilansir dari The Telegraph, insiden itu terjadi pada Senin (16/9/2024) sore ketika korban sedang berada di kapal rekreasi sekitar 500 kilometer barat daya pulau Gran Canaria. Kapal tersebut, Dalliance Chichester, meninggalkan pelabuhan Las Palmas pada Sabtu (14/9/2024).
Awak kapal Dalliance Chichester melaporkan keadaan darurat kepada penjaga pantai Spanyol pada pukul 15.55 sore. Penjaga pantai Spanyol sempat menghubungi rekan-rekannya di Maroko, namun mereka tidak memiliki peralatan penyelamat yang sesuai di wilayah tersebut.
Penjaga pantai Spanyol juga mengeluarkan peringatan kepada semua kapal di sekitar area tersebut untuk meminta pertolongan. Salah satu kapal merespons dan mengirimkan perlengkapan medis ke Dalliance Chichester.
2. Korban meninggal saat dievakuasi
Helikopter tiba dari Gran Canaria untuk mengevakuasi korban pada pukul 20:05. Meskipun salah satu kakinya terputus akibat gigitan hiu, namun ia masih hidup saat diangkut ke dalam pesawat.
Sayangnya, perempuan itu dilaporkan mengalami serangan jantung fatal selama penerbangan tersebut. Jenazahnya lalu dibawa ke rumah sakit Doctor Negrín di Las Palmas de Gran Canaria, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.
3. Serangan hiu pertama di Kepulauan Canary yang menyebabkan kematian
Tidak jelas bagaimana serangan itu terjadi, namun insiden terkait hiu di lepas pantai barat laut Afrika dan dekat Kepulauan Canary sangat jarang terjadi.
Insiden pada Senin merupakan serangan hiu pertama di perairan dekat Kepulauan Canary yang mengakibatkan kematian.
Menurut Atlantico Hoy, hanya enam serangan hiu yang pernah tercatat di wilayah tersebut sejak pencatatan dimulai pada abad ke-16.
