Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Turki Desak PBB Rekomendasikan Kekuatan Militer demi Hentikan Israel

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (commons.wikimedia.org)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Tayyip Erdogan, pada Senin (30/9/2024), medesak Majelis Umum PBB untuk segera merekomendasikan penggunaan kekuatan militer jika Dewan Keamanan PBB gagal menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon. Hal ini sejalan dengan resolusi yang disahkan pada 1950.

“Majelis Umum PBB harus segera menerapkan wewenang untuk merekomendasikan penggunaan kekuatan, seperti yang dilakukan melalui resolusi uniting for peace tahun 1950, jika Dewan Keamanan tidak dapat menunjukkan kemauan yang diperlukan,” kata Erdogan usai rapat kabinet di Ankara, dikutip dari Reuters.

1. Erdogan sering mengkritik Dewan Keamanan PBB

Berdasarkan resolusi uniting for peace, Majelis Umum PBB dapat turun tangan jika lima anggota tetap Dewan Keamanan yang memiliki hak veto, yaitu Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS), tidak mampu mencapai kesepakatan sehingga menyebabkan mereka gagal menjaga perdamaian internasional.

Dewan Keamanan adalah satu-satunya badan PBB yang dapat mengambil keputusan yang mengikat secara hukum, seperti mengizinkan penggunaan kekuatan militer dan menjatuhkan sanksi.

Erdogan telah berulang kali mengkritik Dewan Keamanan PBB karena gagal mengambil tindakan ketika Israel menewaskan puluhan ribu warga Palestina di Gaza dan meluncurkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.

Turki, yang merupakan anggota NATO, telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel, dan mengajukan diri untuk bergabung dalam kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

2. Erdogan minta negara-negara Muslim memberikan tekanan pada Israel

Erdogan mengatakan, Israel terus mengintensifkan serangannya di Lebanon, sehingga menyebabkan lebih dari 1.000 orang, termasuk anak-anak, terbunuh dalam 2 pekan terakhir.

"Sebagai akibat dari serangan Israel, yang tidak membedakan antara warga sipil dan personel militer, kebutuhan saudara-saudara kita di Lebanon meningkat secara dramatis," ujarnya.

Presiden Turki itu juga mengungkapkan kesedihannya melihat negara-negara Muslim gagal mengambil sikap yang lebih aktif terhadap Israel, dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan ekonomi, diplomatik, dan politik terhadap Israel guna memberi tekanan pada negara tersebut agar menerima gencatan senjata.

“Demi perdamaian semua orang di wilayah kami, dari Muslim hingga Yahudi hingga Kristen, kami menyerukan komunitas internasional dan dunia Muslim untuk bergerak,” kata Erdogan.

Dia menambahkan, Israel juga akan menargetkan negara-negara Muslim lainnya jika tidak segera dihentikan.

3. Sebanyak 1 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat konflik

Menurut pemerintah Lebanon, serangan udara Israel telah menewaskan sekitar 1.000 warga sipil dan memaksa satu juta warga meninggalkan rumah mereka. Beberapa petinggi Hizbullah juga tewas dalam serangan Israel, termasuk pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.

"Kami sedang menyelamatkan orang-orang ini, menarik keluar mereka yang selamat, yang hancur, dan para syuhada," kata Mazin al-Khatib, salah seorang tim penyelamat yang berada di atas bangunan yang hancur.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam konflik lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 41 ribu orang, menyusul serangan oleh kelompok Hamas di Israel pada 7 Oktober lalu.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memicu perang regional yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us