Uni Emirat Arab Gelontorkan Rp156 Miliar untuk Sektor Kesehatan Gaza

Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) berjanji akan menggelontorkan 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp156 miliar untuk sektor kesehatan di Jalur Gaza yang sebagian kini tidak berfungsi karena gempuran Israel.
“Dana ini dari Inisiatif Global Mohammed bin Rashind Al Maktoum (MBRGI) untuk mendukung sektor kesehatan di Gaza,” sebut kantor berita Emirat, dikutip dari Anadolu, Jumat (19/1/2024).
Dana ini nantinya akan digunakan untuk menyediakan pasokan medis penting pagi warga Palestina di Gaza, terutama anak-anak yang terkena dampak parah.
1. Perjanjian awal dengan WHO
Kesepakatan tersebut dibuat oleh MBRGI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertujuan untuk mendukung upaya kemanusiaan dan menyediakan respons layanan kesehatan darurat di Gaza.
Penandatanganan tersebut dilakukan di sela partisipasi MBRGI di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
2. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat digempur militer Israel di Jalur Gaza kini tembus menjadi 24.285 orang. Serangan Israel ke Gaza pun sudah lebih dari 100 hari sejak dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza merilis data bahwa Israel juga menewaskan 158 orang dalam kuruk waktu 24 jam terakhir. Selain itu, setidaknya 61.154 warga Palestina juga dilaporkan terluka.
3. Penyakit menular terjadi di Gaza

Beberapa rumah sakit yang tidak berfungsi telah kewalahan dan kekurangan pasokan. Sementara, fasilitas medis terus-menerus diserang. Penyakit menular menyebar di tengah kekecauan tersebut, diiringi sekitar 180 perempuan Palestina melahirkan setiap hari.
Badan anak-anak PBB (UNICEF) melaporkan, sebagaian anak kecil dan wanita hamil tidak mendapat nutrisi yang cukup di Gaza. Kasus diare pada anak-anak di bawah lima tahun meningkat dari 48 ribu kasus menjadi 71 ribu kasus.