Uni Eropa Masukkan Pemimpin Hamas ke Daftar Teroris

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa akhirnya memasukkan nama pemimpin kelompok pejuang Hamas, Yahya Sinwar, dalam daftar teroris Eropa serta memberlakukan sanksi terhadap Hamas.
Dilansir dari Euronews, Kamis (18/1/2024), sanksi yang akan dijatuhkan Uni Eropa ke Sinwar adalah membekukan dana dan aset keuangannya yang diduga ada di negara-negara anggota Uni Eropa.
Uni eropa juga melarang perusahaan-perusahaan negara anggota blok tersebut untuk menyediakan sumber daya ekonomi bagi Sinwar.
1. Siapa Yahya Sinwar?
Sinwar merupakan tokoh utama di balik kelompok perjuangan Hamas Palestina. Sebelumnya, Sinwar merupakan korban penggusuran pemukim Israel pada 1948 dari rumahnya sendiri di Majdal Askalan.
Sinwar juga pernah ditangkap beberapa kali oleh Israel dan sempat ditahan. Sinwar bebas pada 2011 dan saat itu juga dia mulai memimpin pergerakan Hamas di Jalur Gaza.
Sinwar memainkan peran utama untuk memperbaiki hubungan antara Hamas dan Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah. Namun upaya ini gagal.
Tak hanya itu, Sinwar juga dimasukkan ke daftar teroris global Amerika Serikat (AS) pada 2015. Sebelum Sinwar, negara-negara anggota Uni Eropa juga menetapkan Mohammed Deif dan Marwan Issa serta komandan senior Hamas Ezzedin al-Qassam, sebagai teroris.
2. Hamas kritik Jerman yang pasok amunisi ke Israel

Hamas mengkritik Jerman yang kini serang menimbang untuk memasok ribuan amunisi ke Isarel.
“Langkah Jerman ini menjadikan mereka mitra langsung melawan Palestina di Gaza. Sepertinya Jerman sedang mengulang sejarahnya yang penuh dosa terhadap kemanusiaan dan tidak belajar dari masa lalu,” sebut pernyataan Hamas, dikutip dari Anadolu.
Awal pekan ini, sebuah media Jerman bernama Der Spiegel melaporkan bahwa Berlin tengah menggodok rencana mengirim sekitar 10 ribu butir amunisi tank 120mm presisi tinggi untuk militer Israel. Menurut media tersebut, Israel meminta kepada Jerman pada November 2023.
3. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat digempur militer Israel di Jalur Gaza kini tembus menjadi 24.285 orang. Serangan Israel ke Gaza pun sudah lebih dari 100 hari sejak dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza merilis data bahwa Israel juga menewaskan 158 orang dalam kuruk waktu 24 jam terakhir. Selain itu, setidaknya 61.154 warga Palestina juga dilaporkan terluka.