Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Resmi Naikkan Tarif Kendaraan Listrik China Hingga 35 Persen

ilustrasi mobil listrik China buatan BYD. (unsplash.com/Michael Förtsch)
ilustrasi mobil listrik China buatan BYD. (unsplash.com/Michael Förtsch)
Intinya sih...
  • Uni Eropa (UE) memberlakukan bea masuk atas impor kendaraan listrik dari China mulai 30 Oktober 2024.
  • Komisi Eropa menetapkan tarif tambahan hingga 35,3 persen untuk produsen mobil China di luar bea impor mobil standar UE sebesar 10 persen.
  • China meningkatkan pangsa pasarnya di UE dengan bantuan subsidi, yang disebut tidak adil oleh Brussels dan mengakibatkan penurunan harga industri UE secara tidak adil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) resmi mengenakan bea masuk atas impor kendaraan listrik dari China yang efektif berlaku mulai Rabu (30/10/2024). Keputusan itu muncul setelah pembicaraan antara Brussels dan Beijing gagal menemukan solusi damai atas perselisihan perdagangan kedua negara.

"Dengan mengadopsi langkah-langkah yang proporsional dan tepat sasaran setelah melakukan penyelidikan yang ketat, kami membela praktik pasar yang adil dan basis industri Eropa," kata kepala perdagangan UE, Valdis Dombrovskis.

"Kami menyambut baik persaingan, termasuk di sektor kendaraan listrik, tetapi harus didasari oleh keadilan dan kesetaraan," sambungnya, dikutip dari AFP.

Berdasarkan kebijakan tersebut, Komisi Eropa akan menetapkan tarif tambahan mulai dari 7,8 persen untuk Tesla, hingga 35,3 persen untuk produsen mobil milik negara China, SAIC, di luar bea impor mobil standar UE sebesar 10 persen.

1. Brussels sebut subsidi pemerintah Beijing melemahkan produsen mobil Eropa

Komisi Eropa mengatakan, China meningkatkan pangsa pasarnya di UE dengan bantuan subsidi di seluruh rantai produksi. Itu mencakup lahan murah yang disediakan pemerintah, pasokan lithium dan baterai yang lebih murah dari badan usaha milik negara, serta keringanan pajak dan kemudahan pembiayaan dari bank-bank yang dikendalikan negara.

Penyelidikan Brussels menemukan bahwa subsidi pemerintah Beijing secara tidak adil melemahkan produsen mobil Eropa. Penyelidikan tersebut bertujuan melindungi industri otomotif UE, yang merupakan pemain industri utama yang menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 14 juta orang.

Menurut Komisi tersebut, penjualan mobil listrik buatan China di pasar blok 27 negara itu melonjak dari 3,9 persen pasar kendaraan listrik pada 2020 menjadi 25 persen pada September 2023. Hal itu sebagian disebabkan penurunan harga industri UE secara tidak adil, dilansir Associated Press.

2. China sebut kebijakan tarif Uni Eropa proteksionis dan tidak adil

perusahaan otomotif asal China, BYD. (unsplash.com/P. L.)
perusahaan otomotif asal China, BYD. (unsplash.com/P. L.)

Kementerian Perdagangan China menolak tindakan tersebut karena dianggap proteksionis dan tidak adil. Pihaknya mengatakan tidak menyetujui atau menerima tarif tersebut dan telah mengajukan komplain berdasarkan mekanisme penyelesaian perselisihan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"China akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan China," bunyi pernyataan Kementerian.

Kebijakan tersebut juga mendapat tentangan dari Jerman, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa dan rumah bagi produsen mobil besar. Volkswagen, yang terpukul oleh meningkatnya persaingan China, mengatakan tarif tersebut tidak akan meningkatkan daya saing industri otomotif blok tersebut.

Ketua asosiasi industri otomotif Jerman, Hildegard Muller, mengatakan penerapan tarif tersebut merupakan kemunduran bagi perdagangan global yang bebas dan juga bagi kemakmuran, pelestarian lapangan kerja, serta pertumbuhan Eropa. Muller mengatakan langkah tersebut meningkatkan risiko konflik perdagangan yang luas.

3. Tarif dapat dicabut jika kedua belah pihak sepakati solusi damai

bendera Uni Eropa (UE) (pexels.com/Dušan Cvetanović)
bendera Uni Eropa (UE) (pexels.com/Dušan Cvetanović)

Pembicaraan antara UE dan China terus berlanjut. Aturan tarif akan tetap berlaku selama lima tahun, kecuali solusi damai ditemukan. Namun demikian, para pejabat di kedua negara telah menunjukkan adanya kesenjangan dan perbedaan.

"Kami tetap terbuka terhadap kemungkinan solusi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah yang teridentifikasi dan kompatibel dengan WTO," ungkap Dombrovskis.

Mengutip Reuters, Komisi Eropa telah mengadakan delapan putaran perundingan teknis dengan Beijing untuk mencari alternatif tarif dan mengatakan bahwa perundingan dapat dilanjutkan setelah tarif diberlakukan.

Kedua belah pihak sedang mempertimbangkan kemungkinan komitmen harga minimum untuk mobil impor dan sepakat untuk mengadakan putaran perundingan lebih lanjut, meskipun masih terdapat kesenjangan yang signifikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us