Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Adakan Pemilu di Teritori Esequibo Guyana

ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
Intinya sih...
  • Pemilihan umum lokal di teritori Esequibo oleh CNE Venezuela memicu ketegangan dengan Guyana.
  • Neil Villamizar terpilih sebagai gubernur Esequibo, disertai penolakan dari Presiden Guyana terhadap klaim wilayah Venezuela.
  • AS menolak pemilu palsu di Esequibo dan akan memberikan tekanan besar kepada Venezuela untuk merusak integritas teritorial Guyana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum Nasional Venezuela (CNE), pada Minggu (25/5/2025), mengadakan pemilihan umum (pemilu) lokal di teritori Esequibo yang berada di bawah administrasi Guyana. 

Pemilu ini diadakan untuk menunjuk gubernur Esequibo di bawah administrasi Venezuela setelah mengklaim sebagai wilayahnya. Penyelenggaraan pemilu ini menjadi lanjutan provokasi dan memicu ketegangan antara Venezuela dan Guyana. 

Sejak akhir 2023, Venezuela kembali mengklaim teritori Esequibo menyusul ditemukannya cadangan minyak besar. Caracas sudah menolak pengeboran minyak ExxonMobil di lepas pantai Esequibo.

1. Pemilu Esequibo diadakan di negara bagian Bolivar

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengungkapkan bahwa Esequibo sudah memiliki pemimpin baru, yakni Neil Villamizar. Ia terpilih setelah diadakan pemilu untuk Esequibo di negara bagian Bolivar. 

"Hari ini, Esequibo sudah memiliki gubernur. Villamizar akan mendapatkan dukungan penuh untuk bekerja di Esequibo karena seluruh rakyat Esequibo pantas mendapatkannya. Maka rakyat Esequibo memiliki hak yang sama seperti rakyat Venezuela lainnya," ungkap Maduro, dikutip RFI

Pemilu daerah ini diselenggarakan di sebagian kecil area di negara bagian Bolivar yang berbatasan langsung dengan Esequibo. Proses pemungutan suara ini sudah diikuti oleh 21.403 pemilih.

Villamizar yang berasal dari Partai Sosialis Venezuela (PSUV) memenangkan pemilu setelah mendapatkan 4.702 suara. Ia akhirnya ditetapkan menjadi gubernur pertama di negara bagian ke-24 Venezuela. 

2. Guyana peringatkan Venezuela tidak langgar perbatasan

Presiden Guyana, Irfaan Ali menyerukan kepada Venezuela untuk menghargai perbatasan kedua negara yang diakui secara internasional. Ia menyebut, Guyana tetap berkomitmen apda perdamaian dan tidak menoleransi pelanggaran kedaulatan negara. 

"Kami cinta Anda, rakyat Venezuela sebagai tetangga kami. Namun, jangan sampai membuat kesalahan dengan melintasi pagar perbatasan. Jangan melintasi pagar perbatasan," tutur Ali, dilansir Caribbean National Weekly

Ia memperingatkan bahwa perbatasan Guyana sudah ditentukan lewat perjanjian pada 1899 dan tidak boleh dilanggar. Dalam perjanjian itu garis perbatasan antara Guiana Britania Raya dan Venezuela sudah ditentukan. 

Ali menyebut, ribuan warga Venezuela sudah mengungsi ke Guyana dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengungkapkan bahwa Guyana menyambut baik kedatangan warga Venezuela, tapi tidak akan menukarkannya dengan kedaulatan negara. 

3. AS kecam Venezuela atas pengadaan pemilu di Esequibo

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)

Wakil Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Benua Amerika, Michael Kozak menyebut bahwa AS akan memberikan tekanan besar kepada Venezuela yang sengaja mengadakan pemilu daerah di Esequibo. 

"AS menolak segala upaya dari Nicolas Maduro dan rezim tak resminya untuk merusak integritas teritorial Guyana, termasuk dalam mengadakan pemilu palsu di teritori Esequibo milik Guyana," terang Kozak, dilansir Stabroek News.

Duta Besar AS di Guyana, Nicole Theriot mengungkapkan bahwa retorika Maduro tentang Esequibo tidak dapat diterima. Ia mengklaim, tindakan rezim Maduro ini hanya untuk meningkatkan dukungannya di dalam negeri. 

Ia menambahkan, investasi di Guyana tidak akan terdampak dari penyelenggaraan pemilu Venezuela ini. Ia menekankan bahwa investor asal AS masih berkeinginan untuk berinvestasi dan berbisnis di Guyana. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us