Virus Corona: 425 Orang Tewas di Tiongkok, 9.807 Penerbangan Ditunda

Beijing, IDN Times - Jumlah pasien dan korban jiwa akibat virus corona terus bertambah. Per Senin (3/1), ada lebih dari 20.000 kasus di puluhan negara. Sedangkan total orang yang meninggal dunia sudah mencapai 425 jiwa di Tiongkok dan satu di Filipina.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat kesehatan global pada minggu lalu, setelah sempat menundanya. Beberapa negara pun telah mengevakuasi warganya dari Wuhan, Tiongkok, yang merupakan episentrum dari virus corona, termasuk 238 warga negara Indonesia pada akhir pekan kemarin.
1. Hampir 10.000 penerbangan dibatalkan

Dengan perkembangan terbaru ini, beberapa negara mulai mengambil tindakan pencegahan. Berdasarkan laporan situs analitik data dan perjalanan global Cirium, per 31 Januari lalu, ada 9.807 penerbangan dalam, dari, dan ke Tiongkok yang ditunda. Penundaan yang tercatat berlangsung pada 23-28 Januari.
Dari jumlah tersebut, 92 persen dijadwalkan terbang ke dan dari Wuhan. Jika dikonversikan, artinya ada sekitar 2.606 penerbangan yang batal keluar dan masuk ke kota dengan total populasi 11 juta jiwa itu. Kepala Bidang Ekonomi Cirium Peter Morris mengatakan, kejadian ini memperlihatkan "dampak dramatis dari virus corona".
2. Indonesia, Australia, dan Jerman di antara negara-negara yang menghentikan penerbangan dari dan ke Tiongkok

Setelah mengevakuasi WNI dari Wuhan, Indonesia mengambil langkah untuk menghentikan penerbangan dari dan ke Tiongkok untuk sementara waktu. Salah satunya adalah maskapai Garuda Indonesia yang secara resmi memberlakukan kebijakan tersebut pada pekan ini.
Selain itu, Qantas yang merupakan maskapai Australia, menyatakan penerbangan langsung dari Sydney ke Beijing dan Sydney ke Shanghai akan dihentikan sejak 9 Februari hingga 29 Maret.
RwandAir, maskapai Rwanda, juga menghentikan penerbangan dari dan ke Tiongkok sejak 31 Januari lalu, dan akan mengevaluasi perkembangan situasi pada bulan ini.
Sementara, Lufthansa, Swiss dan Austrian Airlines yang bermarkas di Jerman akan menghentikan layanan ke dan dari Tiongkok mulai 9 Februari hingga akhir bulan. Ketiga maskapai tersebut tetap terbang dari dan ke Hong Kong, tapi tidak dari dan ke Tiongkok daratan. Total hampir 40 maskapai di dunia memberlakukan kebijakan ini.
3. Hong Kong menutup beberapa titik penyeberangan ke Tiongkok daratan

Pemerintah Kota Hong Kong juga memutuskan menutup semua titik penyeberangan, kecuali tiga lokasi dan bandara internasionalnya. Ketiganya merupakan penyeberangan yang digunakan sekitar 60 persen orang dari Hong Kong ke Tiongkok dan sebaliknya pada 2018. Dilansir dari South China Morning Post, Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengonfirmasi, ada 15 kasus virus corona di pulau tersebut per Minggu (2/2) malam.
Warga Hong Kong menuntut pemerintah agar menutup semua penyeberangan ke Tiongkok daratan. Aliansi pekerja sektor kesehatan pun melakukan protes hingga menolak bekerja, agar pemerintah memenuhi tuntutan itu. Terdapat 2.700 staf yang mogok kerja, termasuk 300 dokter dan 900 perawat. Akibatnya, ini "sangat memengaruhi" kelancaran layanan kesehatan di Hong Kong.
