Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Manchester Inggris Terguncang usai Serangan Sinagoge

ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)
ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)
Intinya sih...
  • Crumpsall merupakan kawasan multikultural di Manchester dengan komunitas Yahudi terbesar kedua di Inggris setelah London.
  • Serangan dikhawatirkan akan dimanfaatkan untuk memecah belah masyarakat dan menimbulkan perpecahan di komunitas yang sebelumnya tenang.
  • Rabi Inggris mendesak perlindungan bagi semua pemeluk agama dan mengecam serangan tersebut bersama organisasi Suriah yang berbasis di Inggris.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Warga kota Manchester, Inggris, masih terguncang dengan serangan di sinagoge yang menewaskan dua pria Yahudi pada Kamis (2/10/2025). Insiden itu terjadi bertepatan dengan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender agama Yahudi.

Jihad Al-Shamie, seorang warga Inggris berusia 35 tahun keturunan Suriah, menabrakkan mobilnya ke arah orang-orang di dekat Sinagoge Heaton Park Hebrew Congregation di Crumpsall, sebelum menikam yang lainnya pada Kamis pagi. Ia kemudian ditembak mati oleh polisi. Empat orang juga dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka.

Tiga orang telah ditangkap sehubungan dengan insiden itu. Polisi menganggap kejadian tersebut sebagai serangan teror.

1. Crumpsall merupakan kawasan multikultural

Manchester merupakan kota dengan komunitas Yahudi terbesar kedua di Inggris setelah London, dengan jumlah sekitar 30 ribu jiwa. Sebagian besar dari mereka tinggal di pinggiran utara kota, tempat terjadinya serangan.

Dilansir dari Al Jazeera, Zaki, seorang pemuda berusia 23 tahun, mengatakan bahwa ia masih sulit untuk mempercayai apa yang terjadi. Menurutnya, serangan semacam itu tidak biasa, mengingat Crumpsall telah lama menjadi kawasan multikultural.

“Semua orang di komunitas kami rukun. Tetangga kami adalah orang Yahudi," kata Zaki.

Ans Ahmad, warga Manchester lainnya, mengungkapkan bahwa serangan tersebut menakutkan semua orang di kawasan itu. Ia mengaku tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya.

“Siapa pun yang membunuh orang tak bersalah adalah orang jahat. Baik itu Muslim atau siapa pun,” ujarnya kepada CNN.

2. Serangan itu dikhawatirkan akan dimanfaatkan untuk memecah belah masyarakat

Menurut banyak warga di Crumsall, perang Israel di Gaza tidak menimbulkan perpecahan besar dalam komunitas mereka. Namun, mereka khawatir bahwa kelompok sayap kanan akan memanfaatkan serangan ini untuk memicu ketegangan lebih lanjut.

Akiva, salah satu pemuda yang berkumpul di dekat garis polisi, yakin kelompok sayap kanan Inggris akan memanfaatkan serangan tersebut. Ia mengatakan serangan itu telah mengguncang warga Yahudi dan kemungkinan besar akan menimbulkan perpecahan di komunitas yang sebelumnya tenang dan terintegrasi dengan baik.

Akiva menceritakan bahwa ia pergi ke sinagoge tersebut untuk mencari tahu nasib saudara laki-lakinya, yang biasanya melewati lokasi tersebut saat pergi beribadah. Ibunya bahkan pingsan saat pertama kali mendengar tentang serangan itu, yang terjadi sangat dekat dengan rumah mereka.

3. Rabi Inggris serukan perlindungan bagi semua pemeluk agama

Dilansir dari BBC, Jonathan Wittenberg, rabi senior dari Masorti Yudaism, mengatakan bahwa komunitasnya merasa sangat terguncang oleh serangan di Crumsall. Meski demikian, umat Yahudi disebut akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan iman dan tradisi mereka.

Mengenai perlindungan lebih lanjut bagi orang Yahudi di Inggris, rabi tersebut mengatakan bahwa langkah-langkah untuk melindungi semua pemeluk agama adalah hal yang mendesak dan penting.

Tiga organisasi Suriah yang berbasis di Inggris juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam serangan itu. Mereka turut menyampaikan solidaritas penuh kepada warga Yahudi yang terdampak.

“Kami menekankan dengan tegas bahwa rumah ibadah harus tetap menjadi tempat yang damai, aman, dan suci, tidak pernah menjadi sasaran kebencian atau kekerasan,” tulis Konsorsium Suriah Inggris, Rethink Rebuild Society, dan Kampanye Solidaritas Suriah.

Organisasi-organisasi tersebut juga mengimbau masyarakat untuk tidak membiarkan tragedi ini menimbulkan insiden rasis terhadap warga Suriah, Muslim, atau migran. Selain itu, mereka berharap kejadian ini tidak disalahgunakan untuk membatasi kebebasan berekspresi, khususnya hak untuk melakukan protes secara damai dan menentang genosida di Gaza.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

CEK FAKTA: Jurnalis CNN Dapat Hadiah Supercar dari Presiden

04 Okt 2025, 10:44 WIBNews