Survei: 49 Persen Warga Israel Dukung Penundaan Invasi ke Gaza

Dukungan untuk invasi menurun karena pertimbangan sandera

Jakarta, IDN Times – Hampir separuh warga Israel mendukung penundaan invasi pasukan Israel ke Jalur Gaza. Hal itu diungkap dalam sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada surat kabar Maariv, Jumat (27/10/2023).

“Ketika ditanya apakah militer harus segera meningkatkan serangan darat skala besar, 29 persen warga Israel setuju sementara 49 persen mengatakan lebih baik menunggu, dan 22 persen ragu-ragu,” ungkap surat kabar tersebut, dikutip The Jerussalem Post.

Maariv melakukan survei dengan mengambil sampel sebanyak 522 orang dewasa Israel. Margin of error-nya adalah 4,3 persen.

1. Dukungan menurun

Survei: 49 Persen Warga Israel Dukung Penundaan Invasi ke GazaIlustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Hasil terbaru sangat kontras dengan survei terdahulu tersebut. Dalam survei yang diadakan Maariv pada 19 Oktober 2023 sebelumnya, jajak pendapat menemukan bahwa 65 persen warga Israel menginginkan invasi besar-besaran ke Gaza.

“Hampir dapat dipastikan bahwa perkembangan mengenai pembebasan sandera yang kini menjadi agenda utama, mempunyai pengaruh yang besar dan berdampak pada perubahan ini,” ungkap surat kabar tersebut.

Israel telah berjanji untuk membasmi Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan pada 7 Oktober 2023 lalu. Pada Rabu (25/10/2023), Perdana Menteri Israel melalui pidatonya bersumpah akan melancarkan serangan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Baca Juga: Joe Biden Sangsi Angka Korban Tewas di Gaza Sampai 7 Ribu 

2. Invasi Israel akan memperkeruh kawasan

Survei: 49 Persen Warga Israel Dukung Penundaan Invasi ke GazaHossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran (twitter.com/Jamalia)

Analis Keamanan dan Pertahanan Sky News, Debora Haynes, mengatakan bahwa berbagai faktor akan mempersulit rencana invasi. Musuh-musuh Israel lainnya di kawasan seperti Iran dan Lebanon patut dipertimbangkan.

“Musuh-musuh di kawasan yang dipimpin oleh Iran telah memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan memicu pembalasan yang dapat meningkatkan krisis Israel-Hamas menjadi perang regional,” kata Haynes.

Pada Kamis (26/10/2023) dalam Sidang Umum PBB, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdolahian mengatakan bahwa AS juga tidak akan luput dari serangan jika Washington tidak mengakhiri upaya pembalasan Israel terhadap Hamas.

“Saya katakan terus terang kepada negarawan Amerika bahwa kami tidak menyambut baik perluasan perang di wilayah tersebut. Namun jika genosida di Gaza terus berlanjut, mereka tidak akan luput dari serangan ini,” ungkapnya, dilansir Reuters.

3. Jumlah korban terus meningkat

Survei: 49 Persen Warga Israel Dukung Penundaan Invasi ke GazaApi dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Pertempuran di Gaza masih terus terjadi per 26 Oktober 2023, jumlah korban tewas mencapai 7.028 orang menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pengepungan dan serangan Israel terhadap Gaza telah memicu kecaman yang semakin besar karena jumlah korban tewas terus meningkat. Para pejabat bantuan memperingatkan potensi bencana kemanusiaan.

Layanan medis di Gaza hampir terhenti karena pasokan bahan bakar terbatas akibat pengepungan Israel terhadap jalur tersebut. Pada Kamis, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa stok bahan bakarnya hampir habis. Badan tersebut terpaksa menghentikan layanannya.

Baca Juga: Erdogan: Serangan Israel ke Gaza adalah Pembantaian

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya