[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksual

Kamu sebagai keluarganya, wajib tahu cara-cara seperti ini

Anak-anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, tanpa perasan takut. Namun, ironisnya, belakangan ini kita kerap kali mendengar hal yang memilukan. Yakni maraknya pemberitaan mengenai kasus kejahatan seksual terhadap anak.

Pertanyaan kemudian muncul, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Anak-anak sebagai pihak yang lemah semestinya dilindungi, memperoleh rasa aman dan bahagia. Tapi justru malah menjadi korban tindakan kejahatan.

Berkaca dari persoalan ini, kiranya ada lima hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus kejahatan seksual terhadap anak.

1. Membangun kualitas hubungan yang baik dengan anak

[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksualbigthink.com

Bukan rahasia lagi jika kesibukan orangtua kini membuat kualitas hubungan yang baik dengan anak-anaknya jarang terjadi. Bahkan banyak orangtua yang tidak mengetahui dengan siapa saja anak bermain. Padahal semestinya orangtua mengenali siapa saja orang-orang terdekat yang berada di lingkungan anak

Perlu diketahui, mayoritas pelaku kejahatan seksual adalah orang-orang yang berada dekat di lingkungan anak. Kualitas hubungan yang baik membuat anak mau terbuka untuk menceritakan akitivitasnya dan dengan siapa dia melakukannya. Pengetahuan ini penting diketahui oleh orangtuanya.

2. Menanamkan cara berpikir yang baik kepada anak

[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksualkidsdentistree.com

Institusi Pendidikan berkolaborasi dengan orangtua harus mampu mendidik anak berpikir kritis, rasional, dan berani. Penanaman nilai dan cara berpikir yang baik untuk anak sangatlah penting. Belajar dari kasus terakhir yang terjadi di Tangerang. Modus dalam kasus kejahatan seksual di Tangerang adalah anak-anak diiming-imingi oleh kemampuan ilmu kebal dan semar mesem untuk memikat lawan jenis.

Dari sini kita dapat melihat kepolosan anak. Kkarena sekolah dan orangtua mereka belum mampu menanamkan nilai berpikir yang rasional dan kritis kepada anak. Sehingga anak masih mudah diiming-imingi sesuatu yang bersifat mistis dan irasional.

3. Pendidikan seksual kepada anak bukan hal yang tabu

[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksualteachmiddleeastmag.com

Pendidikan dasar seksual bukan hal yang mesti dianggap tabu. Anak harus diberitahu bagian tubuh mana yang menjadi ranah privatnya. Anak harus diajarkan berani untuk menolak dan melawan jika ada yang mencoba melihat atau menyentuh bagian tubuh privatnya ini.

4. Menyediakan ruang terbuka untuk anak bermain yang mudah dipantau bersama

[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksualevolva.com

Kini semakin sulit menemukan ruang terbuka yang nyaman bagi anak untuk bermain. Untuk hal ini, kiranya perlu revolusi cara berpikir agar menciptakan kawasan pemukiman yang nyaman dan aman. Hal ini harus diprioritaskan.

Masyarakat kiranya harus menyediakan ruangan terbuka, luas, dan layak sebagai tempat anak bermain yang mudah dipantau. Tujuannya biar mereka dapat tumbuh dengan kemampuan sosial yang baik bersama teman-teman seusianya, namun di sisi lain tetap terlindungi dan memperoleh hak memperoleh keamanan.

5. Tanamkan dalam kesadaran bahwa anak kita berhak untuk tumbuh dengan bahagia

[OPINI] 5 Cara Biar Anak Tidak Jadi Korban Kejahatan Seksualeverydayfeminism.com

Anak-anak bukanlah properti yang bisa kita perlakukan sesuka kita. Mereka berhak mendapatkan kasih sayang yang hangat dari kita, di samping perhatian serta perlakuan yang baik. Mereka memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dalam keadaan yang bahagia.

Semoga dengan adanya kasus kejahatan seksual belakangan ini memberikan pelajaran bagi kita untuk lebih memperhatikan lagi anak-anak kita. Ada ungkapan yang mengatakan, " Masih adanya anak-anak adalah tanda bahwa Tuhan masih percaya kepada manusia untuk mengurus dunia ini."

Eka Supriyadi Photo Verified Writer Eka Supriyadi

Calon teman baik kamu :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya