Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa IDN Times Memilih Format Listicles?

(Pixabay/sasint)

1. Format listicles membantu menyaring informasi penting di tengah era tsunami informasi

Pixabay/Ilustrasi Millennials

Bahkan bagi generasi X seperti saya, yang lahir antara tahun 1965 sampai 1980, format listicles membantu saya menyaring jutaan informasi yang beredar di media sosial setiap detik.

Artikel dalam format listicles yang juga disajikan dalam judul, misalnya, “5 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Lindswell Kwok, Ratu Wushu Asia”, membantu saya menyortir informasi terkait Lindswell Kwok.

Saya ingat kelas menulis pidato yang pernah saya ikuti.  Pengajarnya adalah Dino Patti Djalal.  Dino dikenal sebagai penulis semua naskah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk acara internasional.

“Format bullet points, adalah format yang efektif baik bagi penulis, yang menyampaikan pidato, maupun khalayak,” kata Dino.   

Dino yang diplomat senior ini mengatakan, pidato dalam bentuk daftar membuat konten disusun lebih sistematis. Waktu penyampaikan bisa dibuat lebih efisien. Terstruktur.  Khalayak mudah menangkap esensi dari pidato.

Buat wartawan, termasuk saya, lebih mudah membuat berita. Pidato yang berkepanjangan tanpa listicles, membutuhkan upaya untuk menemukan “inti” dari pidato itu.

Stephanie Denning, dalam tulisannya di laman Forbes.com menuliskan bahwa format listicles membuat konsumen mendapatkan inti kebijaksanaan dari tsunami informasi termasuk ribuan tulisan yang berkualitas baik.

2. Millennials dan Gen Z memiliki waktu yang lebih terbatas dalam mengkonsumsi konten informasi

IDN Times/Sukma Shakti

Winston dan William, kedua pendiri IDN Media (perusahaan yang menaungi IDN Times), adalah dua millennials. Winston berusia 27 tahun, William 25 tahun.

“Millennials memiliki cara yang berbeda dan waktu lebih singkat untuk mengkonsumsi sebuah konten informasi. Kita sebagai media harus beradaptasi dan menyesuaikan format konten kita sesuai apa yang mereka inginkan,” kata Winston.

Karena itu format listicles yang dilakukan IDN Times sejak awal, bertujuan menyajikan highlight penting dalam sebuah peristiwa atau informasi, dan menempatkannya di sub judul.  Kami menyebutnya judul “subhead”.

Pembaca kami yang punya keterbatasan waktu bisa membaca sub judul untuk tahu apa inti dari informasi atau peristiwa.

Denning, yang menerbitkan buku berjudul “The Age of Agile” tahun ini, banyak menuliskan artikel kepemimpinan dari perspektif millennials.  Dia mengkonfirmasi kecenderungan millennial memiliki waktu terbatas dalam konsumsi informasi aktual.

“Dengan tsunami informasi, otak kita secara otomatis akan mencari mekanisme menyortir informasi dan mencoba memahaminya. Secara alamiah sebenarnya kita mencari bentuk listicles.  Ibaratnya, otak kita berkata, ‘Akhirnya!’  Ketika otak kita menemukan artikel yang sudah diorganisasikan dalam bentuk daftar, akan mendorong untuk kita membaca artikel itu,” kata Denning.

Menurut dia, yang dicari di internet saat ini adalah dua hal: artikel yang ditulis dengan baik dengan konten yang baik pula. Tantangan kita bagaimana  menyajikan internet nuggets, atau inti informasi dari internet, sebagaimana yang digambarkan di grafis di atas.

3. Millennials juga menyukai artikel longform dalam bentuk listicles

IDN Times

Sering disebutkan bahwa millennials cenderung menyukai informasi instan. Media digital pun menuai kritik karena bertanggungjawab membentuk pola baca hal-hal yang sifatnya instan, dengan alasan keterbatasan waktu.

Pendapat di atas tidak sepenuhnya benar.  Millennials membutuhkan dan mau mengkonsumsi artikel panjang (longform). Jenis artikel panjang seperti apa yang mereka sukai?

Pertama, Explainer.  Artikel yang menjelaskan duduk perkara sebuah peristiwa.  Bisa karena peristiwanya terjadi saat mereka belum lahir atau masih kecil, misalnya tentang peristiwa tahun 1965 atau Reformasi Mei 1998.

Kedua, laporan mendalam tentang hal yang cukup berat bagi mereka. Misalnya “Memahami  Sejarah Panjang Kontrak Freeport di Indonesia”,  dan Mengapa Desa Tenggulun di Lamongan sempat dicap sebagai “desa teroris”

Jika artikel pendek dengan 400-500 kata pun perlu disajikan dalam bentuk listicles agar mudah dicerna, maka artikel panjang dengan 800-1000 kata lebih perlu.

Di atas saya menyampaikan tantangan penyajian yang pas untuk khalayak millennials. IDN Times memiliki signature konten, yaitu “FYI”, yang berasal dari singkatan For Your Infographics.  Ini semacam explainer yang disajikan dalam grafis.  Redaksi memilih tema yang aktual seperti “Apa salah dan dosa micin”, pula “Hari AIDS dan Upaya Menghapus Stigma”.

Jadi, jika kalian membaca sebuah artikel yang disajikan dengan format listicles, hampir dipastikan itu adalah artikel IDN Times.

Dari “10 Potret Ambar Dwi Klaudiyah, Paspampres Memesona yang Curi Perhatian”, hingga “5 Prestasi Mentereng Pebulu Tangkis Anthony Ginting, Atlet Sejati!”, itu adalah artikel-artikel listicles IDN Times.

Terima kasih kepada semua pembaca setia IDN Times. Mari kita berjuang bersama untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hendrick Zaki
Yogie Fadila
Hendrick Zaki
EditorHendrick Zaki
Follow Us