Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Hewan Kuno yang Patut Kamu Syukuri karena Sudah Punah

ilustrasi hewan punah (animals.howstuffworks.com)

Kepunahan suatu hewan sebenarnya bukanlah suatu hal yang harus disesali. Di balik hilangnya suatu spesies, akan ada kelahiran spesies baru yang lebih bisa beradaptasi dengan zaman dan kondisi sekitarnya.

Dalam beberapa kondisi, malahan kepunahan bisa dikatakan sebagai suatu berkah mengingat beberapa hewan bisa sangat mengancam dan membuat rasa tidak nyaman. Berikut ini adalah beberapa hewan yang sepatutnya kamu syukuri karena telah punah.

1. Kaprosuchus

ilustrasi kaprosuchus (imgur.com)

Kaprosuchus punya bentuk badan seperti buaya. Yang membedakan adalah kakinya lebih panjang, membuat mereka mampu berlari. Dikejar buaya saja sudah mengerikan, apalagi jika dikejar buaya yang bisa berlari.

2. Megalodon

ilustrasi megalodon (austinaquarium.com)

Ikan hiu raksasa yang benar-benar nyata dan bukan sekadar karangan film. Megalodon diperkirakan punya panjang tubuh 15 meter dan satu giginya bisa berukuran satu tubuh manusia dewasa. Setidaknya dengan kepunahan mereka, kamu tak perlu lagi takut untuk berenang atau berlayar di lautan.

3. Andrewsarchus

ilustrasi andrewsarchus (dinoanimals.com)

Bukan dinosaurus, bukan reptil purba. Andrewsarchus adalah mamalia semacam macan yang dulu pernah hidup di area Mongolia. Peneliti berpendapat Andrewsarchus punya gaya hidup seperti velociraptor yang memakan daging dan berburu bersama.

Konon Andrewsarchus merupakan nenek moyang kambing. Hmmmm.

4. Pulmonoscorpius

ilustrasi pulmonoscorpius (funnyjunk.com)

Hanya kalajengking biasa yang besar, yaitu bisa berukuran hingga 70cm. Fosilnya ditemukan di area Skotlandia dan tersebar di mana-mana.

Bayangkan saja bila kalajengking besar menyerbu rumahmu. Dalam jumlah banyak pula!

5. Megapiranha

ilustrasi megapiranha (flickr.com)

Zaman dahulu, hewan-hewan selalu punya kesempatan untuk bisa berukuran raksasa. Tak terkecuali ikan piranha.

Di Argentina, terdapat temuan fosil piranha berukuran 70cm hingga 120cm. Walaupun hanya fosil giginya saja yang ditemukan hingga saat ini, para peneliti sudah bisa menebak akan seperti apakah mereka berburu.

6. Cameroceras

ilustrasi cameroceras (eweb.furman.edu)

Mungkin legenda Kraken, sang monster laut, datang dari keberadaan hewan laut raksasa ini. Cameroceras punya panjang tubuh sembilan sampai 12 meter.

Bentukannya seperti cumi-cumi yang memiliki tentakel di area mulutnya. Dengan ukuran sebesar itu, kamu tidak akan mau berurusan dengan mereka.

7. Helicoprion

ilustrasi helicoprion (behance.net)

Satu lagi jenis ikan hiu kuno yang punya bentuk badan unik. Helicoprion punya rahang bagian bawah yang berbentuk seperti gergaji.

Fungsinya tidak lain untuk memotong mangsanya. Maka dari itu, diperkirakan Helicoprion berburu hewan-hewan yang punya tubuh lembut dan halus.

8. Gigantopithecus

ilustrasi gigantopithecus (twitter.com/markwitton)

Jika kamu merasa gorila itu sudah sangat besar, cobalah lihat fosil hewan purba ini. Primata ini dipercaya sebagai kera terbesar yang pernah ada di bumi.

Tingginya mencapai lima meter dan tinggal di hutan tropis China kuno. Kepunahan Gigantopithecus dinilai peneliti sebagai sisi negatif dari memiliki tubuh yang besar.

9. Titanoboa

ilustrasi titanoboa (bbc.com)

Dengan nama titan, kamu bisa menebak ukuran hewan ini akan seperti apa. Titanoboa dipercaya memangsa hewan-hewan besar lainnya, seperti buaya. Mengingat ukurannya jauh lebih besar dari anaconda dan menggunakan teknik melilit untuk melemahkan mangsanya, kamu tidak akan mau “dipeluk” mereka.

10. Burung teror

ilustrasi burung teror (jurassic-dreams.com)

Ada alasan mengapa mereka dinamakan burung teror. Burung darat yang tidak bisa terbang ini punya ukuran tubuh dua meter dan memangsa apa pun yang lebih kecil dari mereka. Salah satu senjata utama terletak pada kakinya yang mampu meremukkan tulang dengan mudah hanya dengan satu injakan.

Dinosaurus-dinosaurus karnivora pun ada baiknya juga tidak dihidupkan kembali dari kepunahan. Mengapa? Tonton saja Jurassic Park kalau mau tahu alasannya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abraham Herdyanto
EditorAbraham Herdyanto
Follow Us