3 Fakta Hujan Meteor Pheonicid, Aktif hingga 9 Desember 2024

Bulan Desember 2024 akan disambut oleh serangkaian fenomena astronomi spektakuler, salah satunya hujan meteor Pheonicid. Aktif dari tanggal 28 November—9 Desember 2024, hujan meteor ini akan menampilkan meteor-meteor terbaiknya pada 2 Desember 2024. Seperti diketahui, hujan meteor adalah fenomena langit ketika Bumi melewati jalur yang pernah dilintasi oleh komet atau asteroid.
Saat berada di jalur tersebut, puing-puing komet atau asteroid yang tertinggal akan tertarik oleh gaya gravitasi. Puing-puing itulah yang kita kenal sebagai hujan meteor atau bintang jatuh. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta hujan meteor Pheonicid di bawah ini!
1. Berasal dari komet D/1819W1 (Blanpain)
Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur yang pernah dilewati oleh komet atau asteroid. Kemudian, puing-puing komet atau asteroid yang tertinggal di sepanjang jalur tersebut akan masuk ke atmosfer Bumi karena tertarik oleh gaya gravitasi. Puing-puing yang masuk ke atmosfer itulah yang kita kenal sebagai meteor atau bintang jatuh.
Adapun induk dari hujan meteor Pheonicid adalah komet D/1819W1 (Blanpain). Mengutip dari Universe Guide, komet Blanpain diyakini telah hancur di luar angkasa. Komet tersebut diketahui adalah komet periode pendek dengan orbit (satu kali mengelilingi Matahari) 5,2 tahun sekali.
Komet D/1819W1 pertama kali ditemukan oleh Jean-Jacques Blanpain pada tanggal 28 November 1819. Kemudian, komet tersebut dianggap telah hilang hingga ditemukan kembali pada tahun 2013. Objek yang diyakini telah hancur itu terakhir kali teramati pada tahun 2020.