Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Tibetan Snowcock, Lebih Berisik saat Pagi dan Sore Hari!

Tibetan Snowcock
Tibetan snowcock (commons.wikimedia.org/Sksnepal)
Intinya sih...
  • Habitatnya kadang tumpang tindih dengan himalayan snowcock, dari Pamir di Tajikistan hingga Tiongkok.
  • Berjalan jauh untuk memenuhi rasa laparnya, memakan berbagai bagian tumbuhan dan suka menyantap beri-berian.
  • Lebih berisik saat pagi dan sore hari, hidup berkelompok, pemalu tapi vokal ketika menghadapi bahaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menghadapi pemangsa dan harus hidup di lingkungan ekstrem sudah jadi bagian dari kehidupan tibetan snowcock. Spesies ini berada dalam famili Phasianidae dan memiliki nama ilmiah Tetraogallus tibetanus. Panjang tubuhnya kisaran 50-56 sentimeter, jantan seberat 1,5-1,7 kilogram dan betina lebih ringan sekitar 1,1-1,6 kilogram. Mereka memang berukuran lebih kecil dari kerabatnya si himalayan snowcock.

Agar mudah mengidentifikasinya, perhatikan kepala dan leher abu-abunya. Mereka juga punya bercak putih di sekitar mata dan di atas pipinya. Ada juga dua garis abu-abu di dadanya. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya putih dengan bercak hitam di sisi dan perutnya. Ekornya cokelat kemerahan tapi penutup ekor bagian bawahnya hitam. Kaki dan paruhnya berwarna merah. Setelah tahu ciri-cirinya, mari kenalan dengan mereka melalui penjelasan di bawah ini.

1. Habitatnya kadang tumpang tindih dengan himalayan snowcock

Tibetan Snowcock
Tibetan snowcock (commons.wikimedia.org/Simon Steinberger)

Keberadaan tibetan snowcock membentang dari Pamir di Tajikistan, Himalaya, Tibet, Pakistan hingga Tiongkok. Mereka menghuni padang rumput pegunungan dan punggungan berbatu. Ketika musim dingin, burung ini cenderung pindah ke ketinggian yang lebih rendah. Animalia menginformasikan bahwa di beberapa area penyebarannya, terkadang habitat yang dihuninya tumpang tindih dengan himalayan snowcock.

2. Berjalan jauh untuk memenuhi rasa laparnya

Tibetan Snowcock
Tibetan snowcock (commons.wikimedia.org/Goutam1962)

Spesies snowcock ini memakan berbagai bagian tumbuhan, terutama akar, batang, daun, biji dan buahnya. Mereka juga suka menyantap beri-berian. Saat mencari maka di antara tumbuhan di lereng bebatuan, tibetan snowcock tidak masalah berjalan jauh selama bisa menemukan sumber makanan yang cukup memenuhi rasa laparnya, dilansir Oiseaux Birds.

3. Lebih berisik saat pagi dan sore hari

Tibetan Snowcock
Tibetan snowcock (commons.wikimedia.org/Imran Shah)

Burung ini memang hidup berkelompok, hanya saja tetap sangat pemalu. Tapi bukan berarti tidak berkomunikasi ya, mereka biasanya lebih vokal saat pagi dan sore hari. Saat siang hari, tibetan snowcock cenderung lebih tenang. Menariknya, ketika sedang beristirahat tetap ada beberapa anggota kelompok yang bertengger di bebatuan tinggi untuk mengawasi bahaya.

Jika ada, para penjaga segera mengeluarkan panggilan peringatan berupa siulan keras yang panjang. Suara panggilannya nyaring dan bisa terdengar dari kejauhan. Tibetan snowcock juga mengeluarkan suara cekikikan seperti 'chuck-aa-chuck-aa-chuck-chuck-chee-da-da-da'. Mereka memang pemalu, tapi cukup vokal apalagi ketika menghadapi bahaya.

4. Melakukan trik pengalihan jika ada ancaman

Tibetan Snowcock
Tibetan snowcock (inaturalist.org/n_armstrong)

Musim kawin tibetan snowcock bertepatan dengan musim panas. Sistem perkawinannya diperkirakan adalah monogami, di mana mereka hanya punya satu pasangan untuk waktu yang lama. Setelah ritual pertunjukan, mereka kemudian membangun sarang berupa cekungan sederhana di tanah. Untuk membuatnya lebih nyaman, itu dilapisi dengan material lembut apapun yang bisa didapatkan di habitatnya.

Tibetan snowcock juga memastikan bahwa area bersarang yang dipilihnya berada di bawah batu atau semak di sisi bukit agar terlindungi dari angin kencang. Betina bertelur sebanyak 4-6 butir yang dieraminya sendirian. Sementara itu, jantan bertugas menjaganya. Menariknya, kedua induk akan melakuan trik pengalihan ketika ada ancaman, lho. Sayangnya tidak ada penjelasan detail mengenai trik tersebut.

Bisa dikatakan bahwa burung ini sudah terbiasa untuk menghadapi kerasnya kehidupan alam liar, terlebih lagi jika berada di lingkungan ekstrem. Tibetan snowcock punya cara sendiri untuk bertahan hidup. Karena wilayah penyebarannya yang luas, populasi mereka juga cenderung stabil.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Datazone Birdlife dari laporan IUCN, burung ini diklasifikasikan sebagai least concern sejak 1988-2024. Jadi, keberadannya selalu aman dan tidak pernah terancam punah. Entah itu karena kemampuan bertahan hidupnya atau habitatnya yang memang sulit dijangkau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Kepodang Kuduk-hitam, Burung Kuning Cerah dan Paruh Merah Muda

01 Okt 2025, 14:29 WIBScience