Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Bintang Laut Bisa Meregenerasi Tubuhnya?

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Yulia Ilina)
Intinya sih...
  • Bintang laut memiliki sistem saraf yang berbeda dari manusia
  • Proses regenerasi bintang laut melibatkan sel punca
  • Kemampuan regenerasi berperan sebagai strategi bertahan hidup
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena regenerasi tubuh pada hewan laut sering menjadi perhatian ilmuwan karena menyimpan banyak fakta hewan yang menarik untuk diteliti. Salah satu makhluk yang paling sering dikaitkan dengan kemampuan ini adalah bintang laut, yang terkenal mampu memulihkan bagian tubuhnya setelah mengalami kerusakan.

Topik ini tidak hanya memunculkan rasa ingin tahu, tetapi juga membuka ruang diskusi mengenai proses biologis yang bekerja di baliknya. Pengetahuan tentang regenerasi bintang laut bahkan bisa memberikan gambaran bagaimana mekanisme serupa terjadi pada organisme lain. Berikut penjelasan yang lebih rinci tentang hal ini dari berbagai sudut pandang.

1. Bintang laut memiliki sistem saraf yang berbeda dari manusia

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Jeffry S.S.)

Bintang laut tidak memiliki otak layaknya manusia, tetapi tubuhnya dilengkapi sistem saraf yang tersebar di setiap lengannya. Sistem saraf ini terhubung melalui cincin saraf pusat yang berada di sekitar mulut. Dengan pola tersebut, bintang laut mampu mengatur pergerakan, menangkap mangsa, hingga merespons ancaman tanpa perlu otak pusat yang mengendalikan segalanya.

Keunikan ini menjadi salah satu alasan mengapa bintang laut dapat meregenerasi bagian tubuhnya. Karena tidak ada organ vital tunggal yang menjadi pusat kehidupan, tubuhnya lebih fleksibel dalam mempertahankan fungsi dasar meskipun kehilangan lengan. Penelitian menunjukkan bahwa bahkan dengan sebagian kecil tubuh, bintang laut tetap bisa bertahan hidup asalkan bagian inti sistem sarafnya masih ada.

2. Proses regenerasi bintang laut melibatkan sel punca

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Stuti .....)

Sel punca atau stem cell merupakan komponen utama yang membuat regenerasi pada tubuh bintang laut mungkin terjadi. Sel ini mampu berkembang menjadi berbagai jenis jaringan baru sesuai kebutuhan, seperti otot, kulit, atau jaringan saraf. Ketika lengan bintang laut putus, sel punca segera aktif untuk membentuk jaringan baru pada bagian yang hilang.

Regenerasi ini bukan proses cepat, karena bisa berlangsung beberapa bulan hingga satu tahun tergantung jenis bintang laut dan kondisi lingkungannya. Faktor seperti suhu air, ketersediaan makanan, dan kesehatan organisme ikut memengaruhi keberhasilan regenerasi. Proses tersebut menunjukkan bagaimana evolusi memberikan strategi bertahan hidup yang efektif pada bintang laut.

3. Kemampuan regenerasi berperan sebagai strategi bertahan hidup

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Bintang laut sering menghadapi predator di habitat laut seperti ikan besar, kepiting, atau burung laut. Ketika terancam, ia bisa melepaskan salah satu lengannya sebagai cara melarikan diri. Lengan yang terputus ini akan tetap bergerak sesaat, sehingga mengalihkan perhatian predator.

Kemampuan untuk kemudian menumbuhkan lengan baru untuk memberi keuntungan besar bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa regenerasi, strategi tersebut tentu tidak akan efektif karena kehilangan bagian tubuh bisa mematikan. Dengan cara ini, bintang laut tidak hanya mengurangi risiko dimangsa, tetapi juga mempertahankan keseimbangan populasi dalam ekosistem laut.

4. Regenerasi bintang laut memberi wawasan bagi penelitian medis

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Marvin Stickel)

Ilmuwan tertarik meneliti regenerasi bintang laut karena mekanisme ini bisa menjadi inspirasi bagi dunia medis. Pemahaman tentang bagaimana sel punca bintang laut bekerja dapat membuka peluang untuk mengembangkan terapi regeneratif pada manusia. Bidang seperti rekayasa jaringan atau penyembuhan luka menjadi area yang paling potensial mendapatkan manfaat.

Meskipun manusia tidak memiliki kemampuan regenerasi seluas bintang laut, penelitian ini tetap penting. Dengan membandingkan mekanisme biologis dari berbagai organisme, ilmuwan bisa menemukan pola umum yang dapat diaplikasikan pada pengobatan modern. Hal ini menunjukkan bahwa studi tentang hewan laut tidak hanya menambah pengetahuan biologi, tetapi juga berkontribusi bagi kemajuan kesehatan manusia.

5. Regenerasi tidak menjadikan bintang laut kebal dari ancaman

Bintang laut
Bintang laut (pexels.com/Rasca Don)

Meski memiliki kemampuan regenerasi, bintang laut tetap rentan terhadap ancaman lain di laut. Polusi laut, kenaikan suhu akibat perubahan iklim, dan kerusakan habitat karang bisa menghambat kemampuan regenerasi mereka. Kondisi tubuh yang lemah atau kekurangan nutrisi juga membuat proses penyembuhan berjalan lebih lambat atau bahkan gagal.

Selain itu, regenerasi memerlukan energi yang besar, sehingga bintang laut harus memperoleh cukup makanan selama proses berlangsung. Jika sumber makanan terbatas, pertumbuhan kembali bagian tubuh bisa terhambat. Fakta ini menegaskan bahwa regenerasi hanyalah salah satu strategi bertahan hidup, bukan jaminan mutlak bahwa bintang laut akan selalu selamat dari ancaman.

Kemampuan regenerasi bintang laut memang menakjubkan, tetapi prosesnya tetap bergantung pada kondisi tubuh dan lingkungan tempat ia hidup. Fakta hewan ini menunjukkan bahwa setiap organisme memiliki cara unik untuk bertahan hidup, sekaligus membuka peluang penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi manusia. Melalui pemahaman yang lebih dalam, regenerasi bintang laut dapat dilihat bukan sekadar keajaiban alam, melainkan juga bagian penting dari ilmu pengetahuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenali Cape Rockjumper, Burung yang Bangun 5 Sarang Setiap Musim Kawin

01 Okt 2025, 13:56 WIBScience