Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ancaman Terbesar Harimau Sumatra, Harus Ditangani dengan Serius!

ilustrasi harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Sergei ~ 5of7)
ilustrasi harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Sergei ~ 5of7)
Intinya sih...
  • Harimau sumatra terancam punah karena kerusakan habitat dan pemburuan ilegal
  • Kebun kelapa sawit menggusur habitat harimau sumatra dan mengganggu ekosistem
  • Manusia sering mengganggu habitat harimau sumatra, menyebabkan konflik dan kesulitan mencari makanan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dahulu, Indonesia dihuni oleh tiga subspesies harimau, yaitu harimau jawa, bali, dan sumatra. Sayangnya, harimau jawa dan bali sudah punah dan saat ini harimau sumatra atau Panthera pardus sumatrae menjadi satu-satunya harimau yang bisa ditemukan di Indonesia. Meski masih berkeliaran di Pulau Sumatra ternyata harimau sumatra juga mengalami penurunan populasi.

Semakin hari, eksistensi raja hutan tersebut terus terancam sampai di titik di mana ia menjadi hewan terancam punah yang dilindungi. Karena hal tersebut, harimau sumatra kesulitan untuk makan, beristirahat, sampai berkembang baik. Faktor yang mengancam eksistensi harimau sumatra juga ada banyak dan kali ini kita akan membahas beberapa diantaranya. Jadi, simak artikel ini dengan baik agar kamu bisa ikut menjaga eksistensi kucing besar tersebut.

1. Kerusakan habitat

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/GinaFranchi)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/GinaFranchi)

Dilansir National Geographic, kerusakan habitat merupakan salah satu ancaman terbesar yang terus membayangi harimau sumatra. Dahulu, harimau sumatra memang bisa ditemukan hampir di penjuru Pulau Sumatra. Tapi, karena habitatnya yang terus rusak, saat ini populasi harimau sumatra hanya terbatas pada hutan, pegunungan, dan dataran tinggi yang jauh dari area pemukiman. Semakin hari, harimau sumatra terus kehilangan rumah dan tempat tinggalnya. Alhasil, hewan ini tak bisa berburu, beristirahat, dan berkembang biak dengan tenang.

2. Alih fungsi lahan

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Captain Herbert)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Captain Herbert)

Saat ini, lahan yang dulunya hutan dan pepohonan mulai rusak dan dialihfungsikan. Terkadang, wilayah yang dulunya hutan sudah berubah menjadi area pemukiman. Tak cuma itu, saat ini juga banyak hutan yang gundul yang dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit yang sangat luas. Karena hal tersebut, pasti ada harimau sumatra yang mati karena dianggap membahayakan dan merusak. Misal pun ada yang selamat, mereka harus pergi dan mengungsi ke tempat lain.

Artikel di jurnal Biological Conservation menjelaskan kalau pembuatan kebun kelapa sawit jadi salah satu momok terbesar bagi populasi harimau sumatra. Gak cuma menggusur populasi mereka, kebun sawit juga berdampak besar bagi keseimbangan ekosistem. Pasalnya, kebun sawit mampu menguras sumber air, membuat tanah mengering, dan akhirnya berdampak pada kehidupan satwa liar seperti harimau sumatra.

3. Perburuan liar

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Daderot)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Daderot)

Laman WCS Indonesia menjelaskan kalau harimau sumatra sering diburu secara ilegal dan membati buta oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebenarnya, siapapun yang memburu hewan ini secara ilegal akan dikenakan sanksi denda dan pidana. Tapi, mereka tidak peduli dan akhirnya perburuan liar terhadap harimau sumatra masih merajalela, bahkan hingga detik ini.

Biasanya, harimau sumatra diburu untuk diambil kulit, cakar, tulang, atau taringnya. Kulit harimau sumatra sering dijadikan sebagai karpet atau bahan dasar pakaian eksotis. Di sisi lain, tulang atau taring harimau sering digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan tradisional, khususnya di Cina. Harimau sumatra sendiri bisa diburu dengan berbagai cara, seperti ditembak, dijebak, atau diracun.

4. Aktivitas manusia

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)

Berbagai sumber menjelaskan kalau setiap harinya harimau sumatra terus terganggu oleh aktivitas manusia. Pertama, manusia sering masuk ke habitat harimau yang mana sangat mengganggu. Tak cuma itu, manusia juga sering membangun rumah atau kebun di dekat hutan yang mana membuat raja rimba tersebut terusik. Tak hanya itu, pembangunan jalan, efek rumah kaca, sampah, dan polusi dari manusia juga sangat mengancam hewan ini.

Nah, karena semua hal tersebut, tak jarang harimau sumatra berkonflik dengan manusia. Umumnya, hewan ini akan memangsa ternak, seperti kambing, kerbau, sapi, atau burung. Tak jarang, harimau sumatra juga menyerang dan membunuh manusia karena merasa terancam atau lapar. Manusia sendiri juga takut dan jika berhadapan dengan harimau sumatra manusia tak segan-segan untuk membunuh kucing besar tersebut.

5. Menurunnya populasi mangsa

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bkorsten)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bkorsten)

Artikel di jurnal Animal Conservation menjelaskan kalau makanan harimau sumatra adalah hewan dengan bobot lebih dari 1 kilogram. Burung hutan, monyet, kera, landak, babi hutan, kijang, dan rusa merupakan makanan utama hewan ini. Sayangnya, nasib mereka tak jauh berbeda dari harimau sumatra, yaitu terancam dan populasinya terus menurun. Karenanya, saat ini harimau sumatra mulai kesulitan mencari makanan. Jadi, bisa saja ada harimau yang mati karena kekurangan gizi atau kelaparan. Tentunya, hal ini tak bisa dibiarkan karena akan mengancam kelestarian alam Pulau Sumatra secara keseluruhan.

Sebagai hewan terancam punah endemik Indonesia, tentunya harimau sumatra harus dijaga dan dilestarikan. Saat ini, ia sudah terancam oleh banyak hal jadi kamu harus makin peduli dengan eksistensi dan kehidupan harimau sumatra. Walau tak bisa membantu secara langsung, kamu bisa menyebarkan berita, informasi, atau upaya konservasi untuk membantu harimau sumatra. Yang jelas, kamu tak boleh apatis dan berlagak tidak peduli dengan eksistensi hewan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us