Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Crespi d’Adda, Kota Utopia Para Buruh Italia

Crespi d'Adda - Bergamo - Italy, view
crespi d'adda - Bergamo - Italy, view (commons.wikimedia.org/Luigi Chiesa)
Intinya sih...
  • Kota Crespi d’Adda lahir dari mimpi keluarga pengusaha tekstil
  • Semua rumah dibangun sama rata, mencerminkan kesetaraan sosial
  • Kota mandiri dengan segala fasilitas sosial, termasuk sistem sanitasi dan air bersih yang maju untuk zamannya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayangkan sebuah kota kecil di Italia yang dibangun khusus agar para buruh bisa hidup nyaman dan bahagia. Bukan sekadar tempat kerja, tapi juga rumah, sekolah, hingga fasilitas hiburan—semua disediakan oleh pemilik pabrik. Kota itu bernama Crespi d’Adda, dan hingga kini, kisahnya tetap jadi simbol unik dari perpaduan antara industri dan kemanusiaan.

Crespi d’Adda terletak di Lombardy, Italia Utara, dan berdiri sejak akhir abad ke-19. Kota ini awalnya dibuat oleh keluarga Crespi, pengusaha tekstil yang ingin menciptakan lingkungan ideal bagi karyawan mereka. Yuk, kita telusuri 5 fakta menarik kota buruh ini!

1. Kota yang dibangun oleh keluarga pengusaha tekstil

Crespi d'Adda workers' village
crespi d'adda workers' village (commons.wikimedia.org/Blackcat)

Crespi d’Adda lahir dari mimpi keluarga Cristoforo dan Silvio Crespi, pemilik pabrik tekstil besar di akhir 1800-an. Mereka ingin membuat perumahan layak dan nyaman bagi para buruh yang bekerja di pabriknya. Maka lahirlah sebuah komunitas yang mandiri—lengkap dengan gereja, sekolah, rumah sakit, dan taman.

UNESCO World Heritage menyebutkan bahwa pembangunan ini bukan semata demi keuntungan, tapi juga bentuk kapitalisme paternalistik yang populer di masa itu. Para pengusaha ingin menunjukkan bahwa kesejahteraan buruh bisa berjalan seiring dengan efisiensi kerja. Gagasan ini menjadikan Crespi d’Adda salah satu contoh paling awal dari kota industri ideal di Eropa.

2. Semua rumah di kota ini dibangun sama rata

View north on Via Marconi, Crespi d'Adda
view north on via marconi, Crespi d'Adda (commons.wikimedia.org/Daniel Case)

Tidak ada rumah mewah di Crespi d’Adda. Semua bangunan dirancang dengan ukuran dan bentuk serupa, menandakan kesetaraan sosial di antara para pekerja. Bahkan rumah para mandor pun hampir tak berbeda jauh dari rumah buruh biasa.

Dilansir Atlas Obscura, gaya arsitekturnya mencerminkan perpaduan antara desain industri dan gaya Gotik sederhana khas Italia Utara. Meski kecil, tiap rumah memiliki halaman dan taman pribadi, memberi ruang bagi keluarga untuk beristirahat. Keseragaman ini memperkuat nilai komunitas dan rasa kebersamaan antarpenduduk.

3. Kota mandiri dengan segala fasilitas sosial

Crespi d'Adda
crespi d'adda (commons.wikimedia.org/Viaggiamocela)

Crespi d’Adda tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tapi juga semua kebutuhan dasar masyarakat. Di dalamnya ada sekolah, gereja besar, lapangan olahraga, bahkan pemakaman yang dirancang khusus. Buruh tidak perlu meninggalkan kota untuk mencari kebutuhan hidup mereka.

Silvio Crespi percaya bahwa lingkungan yang tertata baik akan meningkatkan produktivitas dan moral pekerja. Karena itu, kota ini juga memiliki sistem sanitasi dan air bersih yang tergolong maju untuk zamannya. Bisa dibilang, Crespi d’Adda adalah miniatur kota ideal abad ke-19.

4. Sistem sosial yang ketat tapi teratur

Crespi d'Adda, palazzina uffici
crespi d'adda, palazzina uffici (commons.wikimedia.org/simonetta viterbi)

Walau tampak ideal, kehidupan di Crespi d’Adda diatur dengan sangat ketat oleh perusahaan. Aturan moral, jam malam, bahkan kegiatan sosial diawasi oleh pengelola kota. Hal ini membuat suasana tertib tapi juga agak mengekang bagi sebagian pekerja.

Namun bagi banyak keluarga, sistem tersebut justru memberi rasa aman dan stabilitas ekonomi. Selama mereka bekerja dengan baik, kebutuhan hidup dijamin dan rumah tetap bisa ditempati. Pola hidup seperti ini menciptakan komunitas yang disiplin dan rukun selama puluhan tahun.

5. Kini jadi kota museum yang masih dihuni

Crespi d'Adda
crespi d'adda (commons.wikimedia.org/Viaggiamocela)

Meski pabrik tekstilnya telah lama berhenti beroperasi, Crespi d’Adda masih dihuni oleh keturunan para buruh aslinya. Kota ini kini menjadi semacam museum hidup yang memperlihatkan bagaimana masyarakat industri dulu hidup. Rumah-rumah tua masih berdiri tegak, dan sebagian besar tetap digunakan sebagai tempat tinggal.

Dilansir Visit Bergamo, wisatawan yang datang bisa berjalan di jalan-jalan sempit yang masih sama seperti lebih dari seabad lalu. Suasananya tenang dan nostalgik, seolah waktu berhenti di masa kejayaan industri tekstil. Itulah sebabnya Crespi d’Adda dijuluki kota buruh paling terpelihara di dunia.

Crespi d’Adda bukan sekadar sisa masa lalu, tapi cermin dari gagasan besar tentang kesejahteraan pekerja. Kota kecil ini menunjukkan bahwa kemanusiaan dan industri bisa berjalan beriringan—bahkan di masa revolusi mesin. Hingga kini, pesonanya tetap hidup sebagai simbol harapan bagi dunia kerja yang lebih manusiawi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Celepuk Afrika, Burung Hantu dengan Kamuflase Sempurna

11 Nov 2025, 22:54 WIBScience