5 Fakta Giant Groundsel, Pohon Aneh di Gunung Tertinggi di Afrika

- Pohon endemik Gunung KilimanjaroGiant groundsel merupakan spesies tanaman endemik Gunung Kilimanjaro, hidup di ketinggian 2.000-4.000 mdpl.
- Bentuknya unik dan anehTampilan tidak biasa, tampak seperti hasil persilangan nanas dan kaktus saguaro, dengan tinggi mencapai 6-9 meter.
- Tanaman aneh ini sangat tangguhMampu bertahan di lingkungan ekstrem dengan batang tebal dan daun mati sebagai insulasi tebal.
Gunung Kilimanjaro merupakan gunung tertinggi di Afrika dengan ketinggian mencapai 5.895 mdpl. Di lereng gunung ini, tumbuh tanaman aneh dengan bentuk yang sangat unik. Tanaman aneh ini dikenal sebagai giant groundsel (Dendrosenecio kilimanjari).
Keunikan dari giant groundsel tidak hanya datang dari bentuknya yang unik dan aneh. Tanaman ini terlihat seperti hasil persilangan antara kaktus dan nanas. Pohon giant groundsel hanya hidup di dataran tinggi Gunung Kilimanjaro. Berikut fakta-fakta giant groundsel yang menarik untuk kamu ketahui.
1. Pohon endemik Gunung Kilimanjaro

Giant groundsel (Dendrosenecio kilimanjari) merupakan spesies tanaman endemik Gunung Kilimanjaro. Pohon ini hidup di ketinggian 2.000-4.000 mdpl. Spesies tanaman ini sebelumnya dikenal sebagai Senecio kilimanjari, kemudian direklasifikasi sebagai anggota dari genus Dendrosenecio.
Tanaman ini dapat ditemukan di beberapa habitat di Gunung Kilimanjaro, termasuk zona padang rumput dan gurun alpen. Giant groundsel dapat ditemukan di Shira Plateu dan di sekitar Perkemahan Barranco.
2. Bentuknya unik dan aneh

Tampilan tidak biasa dari giant groundsel merupakan pesona unik yang hanya dapat ditemukan di tanaman ini. Dilansir Live Science, penampilan unik giant groundsel ini tampak seperti hasil persilangan dari nanas dan kaktus saguaro. Giant groundsel umumnya tidak memiliki tinggi yang berbeda dengan tinggi manusia. Namun, beberapa di antara tanaman ini ada yang dapat tumbuh hingga 6-9 meter.
3. Tanaman aneh ini sangat tangguh

Sebagai salah satu gunung tertinggi di dunia, banyak lokasi di Gunung Kilimanjaro yang memiliki kondisi yang ekstrem untuk makhluk hidup bertahan hidup. Oleh karena itu, sebagai tanaman yang hidup di wilayah yang ekstrem ini, mekanisme bertahan hidup dari giant groundsel sangatlah mengagumkan.
Dijelaskan Live Science, giant groundsel memiliki dua cara utama untuk dapat bertahan di lingkungan dengan suhu dingin dan panas yang ekstrem, serta jarang turun hujan. Pertama, tanaman ini memiliki batang yang tebal yang ditutupi dengan tumpukan daun yang kokoh dan rambut-rambut halus. Perpaduan ini membuat giant groundsel dapat meminimalisir jumlah air yang keluar melalui penguapan.
Selanjutnya, untuk menjaga dirinya tetap hangat, giant groundsel memanfaatkan daun-daun yang mati untuk tetap berada di sekeliling batang. Lapisan tebal dari daun-daun yang sudah mati ini kemudian menciptakan lapisan insulasi tebal yang dapat menahan dingin.
4. Dapat membuat kamu merasa berada di zaman purba

Penampilan yang aneh dan unik dari giant groundsel dapat membuat lingkungan di sekitarnya terasa seperti bumi jutaan tahun yang lalu. Masa ketika dinosaurus masih berjalan di daratan, terbang di udara, serta berenang di lautan. Terlebih lagi, ukurannya yang berbeda-beda dan bahkan bisa tumbuh raksasa dapat membuat kamu merasa sangat kecil.
5. Punya peran penting bagi ekosistem Gunung Kilimanjaro

Giant groundsel memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem Gunung Kilimanjaro. Salah satu peran pohon ini adalah sebagai penyedia tempat berlindung bagi beragam jenis hewan. Mulai dari burung hingga mamalia kecil.
Selain itu, akarnya yang menembus dalam ke dalam tanah juga sangat membantu untuk menstabilkan kondisi tanah di sekelilingnya dan mencegah terjadinya erosi yang kemudian dapat menyebabkan longsor.
Nah, itulah fakta-fakta menarik dari giant groundsel. Ketika dilihat dari jauh, sekelompok tanaman ini dapat membuat lingkungan di sekelilingnya terlihat seperti pemandangan di masa purba. Tentu hal ini karena bentuknya yang aneh dan sangat unik. Tertarik buat melihatnya secara langsung?