5 Fakta Green Honeycreeper, Dietnya Didominasi Buah dan Biji-bijian!

Green honeycreeper merupakan burung kecil yang warnanya sangat mencolok. Mereka berada dalam famili Thraupidae dan memiliki nama ilmiah Chlorophanes spiza. Spesies ini adalah satu-satunya anggota dalam genus Chlorophanes. Panjang tubuhnya kisaran 13--14 sentimeter dan beratnya 14--23 gram. Burung ini punya paruh panjang yang melengkung ke bawah. Jantan berwarna hijau zamrud atau hijau kebiruan, kepalanya hitam dan sebagian besar paruhnya berwarna kuning cerah. Sayap bagian atas dan ekornya lebih gelap. Terdapat warna kuning-hijau di antara bulu hitam dan hijau kebiruan di bagian tengkuk serta dagunya.
Paruhnya tajam dan runcing, matanya merah dan kakinya abu-abu gelap. Sementara itu, betina berwarna hijau rumput, tenggorokannya lebih pucat dan tidak punya warna pelangi, kepalanya hitam seperti jantan. Bulu terbang dan ekornya berwarna hijau gelap. Dagu dan perut bawahnya kekuningan. Anak-anaknya juga punya warna yang sama dengan betina. Setelah tahu ciri-cirinya, tidak ada salahnya kenalan lebih baik melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran green honeycreeper

Penyebaran green honeycreeper membentang dari bagian selatan Meksiko hingga Amazon Basin, bagian barat daya Peru, Bolivia, bagian selatan Colombia, selatan Venezuela dan timur Brazil. Mereka hutan dan pinggiran hutan basah, kawasan hutan sekunder dan area terbuka. Oiseaux Birds menginformasikan bahwa mereka bisa ditemukan diketinggian 2.300 meter, tapi kebanyakan berada di bawah 1.500 meter.
2. Hanya sekitar 20 persen nektar yang dikonsumsinya

Terlepas dari namanya, honeycreeper, burung ini ternyata hanya mengonsumsi sekitar 20 persen nektar dari total dietnya, lho. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan biji-bijian, diikuti dengan serangga dalam porsi kecil. Berdasarkan informasi dari Critter Facts, green honeycreeper menggunakan cakar tajamnya untuk meraih makanan, sementara paruh melengkungnya memudahkannya mengakses nektar dan buah-buahan.
3. Beberapa memilih hidup berpasangan

Sumber yang sama menjelaskan bahwa beberapa green honeycreeper memilih untuk hidup berpasangan. Sementara yang lain berada dalam kelompok besar, terdiri dari spesies burung campuran. Semakin besar kelompok, maka semakin memberikan rasa aman dari pemangsa. Akan tetapi, mereka biasanya menjelajah dan mencari makan berpasangan atau sendirian. Walaupun warnanya mencolok, green honeycreeper masih bisa berkamuflase di antara dedaunan.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Sayangnya tidak banyak informasi mengenai cara berkomunikasi green honeycreeper. Tapi, mereka diketahui mengeluarkan suara 'chip' tajam sebagai panggilan peringatan dan sering mengulanginya beberapa kali. Ketika terbang, burung ini mengeluarkan suara 'tssip' bernada tajam. Nyanyian green honeycreeper merupakan keciauan lembut dan dengungan yang diselingi oleh trill singkat atau suara 'rr' cepat dan berulang.
5. Sistem perkawinan green honeycreeper

Musim kawin green honeycreeper biasanya terjadi pada musim semi. Karena mereka berkeliaran di kanopi hutan, betina membangun sarang berbentuk cangkir di pepohonan atau semak-semak. Walaupun terbuka dari akar dan dedaunan kering, sarangnya berbentuk cangkir karena diikat dengan jaring laba-laba.
Sarangnya dibangun di ketinggian 3--12 meter di atas tanah. Betina menempatkan dua telur yang dieraminya selama dua minggu. Setelah menetas, anak-anaknya lahir dengan warna yang mirip seperti betina. Anaknya tetap bergantung pada induk hingga mereka bisa terbang meninggalkan sarang.
Green honeycreeper ternyata tersebar luas di Amerika Utara dan Selatan. Walaupun namanya mengandung unsur madu, faktanya diet mereka didominasi oleh buah-buahan dan biji-bijian. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan. Apakah kamu tertarik untuk melihatnya secara langsung?