Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Black-necked Stork, Tidak Mudah Diintimidasi Burung Lain!

Black-necked stork (inaturalist.org/Jacob Littlejohn)

Black-necked stork merupakan burung tinggi yang tersebar di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Australia. Mereka berada dalam famili Ciconiidae dan memiliki nama ilmiah Ephippiorhynchus asiaticus. Tingginya mencapai 1,2--1,5 meter, lebar kepakan sayapnya 2,3 meter dan beratnya kisaran 4,1 kilogram. Burung dewasa punya kepala, leher, bulu sekunder dan ekor berwarna hitam berkilau. Bagian atas kepalanya berwarna cokelat kemerahan.

Sementara itu, punggung dan perutnya berwarna putih cerah. Paruhnya hitam dan tepian atasnya sedikit cekung. Kakinya berwarna merah cerah, jantan punya iris mata kuning sedangkan betina berwarna cokelat. Setelah tahu cirinya, mari kenalan lebih baik dengan mereka melalui fakta berikut ini.

1. Penyebarannya sangat luas

Black-necked stork (inaturalist.org/Graham Winterflood)

Wilayah penyebaran black-necked stork membentang dari Asia Selatan dan Asia Tenggara hingga Australia. Mereka bisa kamu temui di Pakistan, Nepal, India, Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Indonesia, Papua Nugini dan Australia. Habitat yang dihuninya berupa rawa air tawar, danau, kolam, sungai besar, aliran irigasi dan lahan pertanian banjir.

iNaturalist menginformasikan bahwa mereka juga bisa kamu temui di hutan bakau dan dataran lumpur pantai dengan pepohonan tinggi di dekatnya. Black-necked stork berada hingga ketinggian 1.200 meter.

2. Menu makannya sangat beragam

Black-necked stork (commons.m.wikimedia.org/JJ Harrison)

Spesies bangau satu ini punya menu makan yang sangat beragam termasuk berbagai burung air, ikan, amfibi, reptil dan invertebrata. Mereka juga memangsa telur dan anak kura-kura, lho. Di lembah Sungai Chambal, black-necked stork terlihat mencari sarang yang terkubur di bawah pasir dan memangsa telur kura-kura. Di Australia, hal tersebut juga terjadi, tapi mereka melakukannya saat malam hari.

Melansir Animalia, black-necked stork juga terlihat memakan sepotong plastik, kerikil, kotoran ternak dan tanaman. Di lahan basah yang terlindungi, entah itu di Australia dan India, mereka hampir secara khusus memangsa ikan. Sementara di habitat yang didominasi pertanian seperti di Uttar Pradesh, bangau ini memangsa ikan, katak dan moluska.

3. Burung yang tidak begitu ramah dan sangat agresif

Black-necked stork (inaturalist.org/Graham Winterflood)

Terdapat banyak burung lahan basah yang diusir oleh burung pemangsa, tapi black-necked stork tidak terintimidasi dan bisa jadi cukup agresif terhadap burung besar lainnya. Burung dewasa mempertahankan genangan air yang dangkal dari gangguan egret dan heron. Mereka juga mempertahankan lahan basah yang mengering dari burung air seperti spoonbil dan wolly-necked.

Sebagian besar black-necked stork tidak sosial, biasa terlihat sendirian, berpasangan atau dalam kelompok keluarga kecil. Walaupun tidak ramah, kawanan hingga 15 bangau terlihat di Australia dan India. Perilaku tersebut terbentuk karena kondisi lokal seperti pengeringan lahan basah.

4. Mereka cukup pendiam

Black-necked stork (inaturalist.org/Graham Winterflood)

Sama seperti burung bangau lainnya, black-necked stork cukup pendiam, kecuali suara gertakan paruh yang terdengar saat berada di sarangnya. Suara yang dihasilkan bernada rendah dan diakhiri dengan desahan singkat. Anak burung yang baru keluar dari sarangnya bisa mengeluarkan serangkaian siulan bernada tinggi yang sedikit bergetak.

Vokalisasi tersebut diiringi dengan gerakan sayap terbuka yang nampak bergetak. Panggilan dan perilaku tersebut bertujuan untuk meminta makanan pada burung dewasa. Khususnya saat musim kemarau di mana burung muda tidak mudah menemukan makanannya sendirian.

5. Sistem perkawinan black-necked stork

Black-necked stork (inaturalist.org/Jacob Littlejohn)

Populasi di bagian utara wilayah jelajahnya memulai musim kawin pada akhir musim panas dan awal musim panas bagi mereka yang berada di bagian selatan. Black-necked stork berkembang biak di lahan basah dan dataran rendah tropis. Mereka bersarang di pepohonan mati dan hidup yang ada di rawa atau di dekat area air tawar. Sarangnya berdiameter 2 meter dan terbuat dari ranting pepohonan serta tamanan lainnnya.

Sarangnya dibangun diketinggian 25 meter di atas tanah. Betina menghasilkan 2--4 telur yang dierami oleh kedua induknya. Anak-anaknya dirawat oleh induk, tapi berhenti diberi makan pada usia 3--4 bulan. Mereka tetap berada di wilayah kelahirannya selama 14--18 bulan, terkadang bisa selama 28 bulan, dilansir Oiseaux Birds.

6. Mengakar dalam budaya

Black-necked stork (commons.m.wikimedia.org/Longboardfella)

Suku Mir Shikars di Bihar, India, punya tradisi unik di mana seorang pemuda harus menangkap black-necked stork hidup-hidup sebelum menikah. Untungnya, tradisi tersebut dianggap berbahaya dan dihentikan pada tahun 1920-an. Sementara itu, Suku Aborigin Australia seperti Suku Binbinga punya mitos dan kepercayaan mendalam terkait dengan burung satu ini. Black-necked stork sering dianggap sebagai totem dan dagingnya dianggap tabu.

Black-necked stork ternyata bisa jadi sangat agresif dan tidak mudah diintimidasi. Sayangnya, saat ini mereka diklasifikasikan sebagai Near Threatened oleh IUCN dengan total populasi di Australia diperkirakan hanya 20.000 bangau, tapi perkiraan konservatif sekitar 10.000 burung. Mereka terancam oleh penghancuran habitat, pengeringan lahan basah, gangguan terhadap sarangnya, pemancingan yang berlebihan dan polusi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us