Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Sejarah Kota Palmyra, Permata Gurun Suriah yang Hilang

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/Iyad)
Intinya sih...
  • Sejarah panjang nama kota dari Tadmur hingga Palmyra, mencerminkan perubahan identitas dan pengaruh budaya dari berbagai peradaban.
  • Kota strategis di jalur perdagangan Timur–Barat, tempat bertemunya berbagai budaya, produk, dan tradisi yang membawa kejayaan ekonomi.
  • Masa kejayaan di era Romawi dan kepemimpinan Ratu Zenobia, serta kerusakan besar akibat konflik modern yang menghancurkan situs pentingnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu tertarik dengan sejarah peradaban dunia, Palmyra adalah salah satu kota kuno yang wajib dikenal. Kota ini pernah menjadi pusat budaya, perdagangan, dan kekuasaan yang menghubungkan berbagai bangsa di Timur dan Barat. Meski kini banyak peninggalannya yang rusak, pesona sejarahnya tetap hidup dalam catatan dunia.

Palmyra bukan sekadar reruntuhan di tengah gurun, tapi simbol kejayaan masa lalu yang pernah mengguncang dunia kuno. Mulai dari ratu pemberani hingga jalur dagang internasional, setiap sudutnya menyimpan cerita besar. Yuk, jelajahi fakta-fakta menariknya yang membuat Palmyra dijuluki permata gurun.

1. Dari Tadmur hingga Palmyra, nama yang punya sejarah panjang

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/andrelambo)

Sebelum dikenal luas sebagai Palmyra, kota ini awalnya disebut Tadmur atau Tadmor dalam catatan kuno sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Nama Palmyra baru digunakan pada masa kekuasaan Romawi sebagai simbol kawasan oasis yang dipenuhi pohon palem. Pergantian nama ini menunjukkan perubahan identitas dan pengaruh budaya dari berbagai peradaban.

Penamaan tersebut bukan sekadar istilah, tapi mencerminkan bagaimana kota ini dipandang oleh bangsa asing. Romawi melihat Palmyra sebagai kota penting di tengah gurun yang menjadi jalur vital perdagangan. Identitas barunya ikut mengukuhkan reputasinya di kancah internasional saat itu.

2. Kota strategis di jalur perdagangan Timur–Barat

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/andrelambo)

Letaknya yang berada di tengah Gurun Suriah menjadikan Palmyra sebagai penghubung penting antara Laut Tengah dan wilayah Timur. Para pedagang dari Persia, India, dan Asia Tengah singgah di kota ini sebelum melanjutkan perjalanan ke barat. Keberadaan caravanserai membuat Palmyra menjadi tempat bertemunya berbagai budaya, produk, dan tradisi.

Peran strategis tersebut membawa kejayaan ekonomi yang besar bagi warganya. Aktivitas perdagangan ini juga membuat Palmyra menjadi kota kosmopolitan pada zamannya. Tak heran jika kota ini tumbuh menjadi pusat interaksi lintas benua yang sangat berpengaruh.

3. Masa kejayaan di era Romawi dan kepemimpinan Ratu Zenobia

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/andrelambo)

Ketika berada di bawah pemerintah Romawi, Palmyra mendapatkan status istimewa sebagai kota merdeka yang diakui oleh kekaisaran. Kota ini bahkan sempat menjadi koloni Romawi, memperkuat posisinya sebagai pusat penting di Timur Dekat. Pada abad ke-3 Masehi, tokoh lokal seperti Odaenathus ikut memperluas kekuatan politiknya.

Nama Ratu Zenobia menjadi ikon terbesar dari sejarah Palmyra. Ia sempat melakukan perlawanan terhadap Romawi dan memperluas wilayah hingga Mesir. Namun, upayanya berakhir setelah kekaisaran Romawi kembali merebut kota tersebut dan menghancurkan sebagian infrastrukturnya.

4. Arsitektur kolosal dengan perpaduan budaya

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/Iyad)

Salah satu keistimewaan Palmyra adalah arsitekturnya yang memadukan pengaruh Romawi, Yunani, Persia, dan lokal. Jalan besar dengan deretan pilar yang dikenal sebagai Great Colonnade menjadi ciri khas kota ini. Struktur tersebut membentang panjang dan menghubungkan kawasan penting seperti kuil, gerbang, dan bangunan publik.

Selain itu, terdapat kuil megah, teater, agora, dan makam-makam batu yang memperlihatkan gaya seni unik. Relief dan patung yang ditemukan di situs ini menunjukkan identitas dan kepercayaan masyarakat setempat. Keindahan visualnya menjadikan Palmyra sebagai salah satu kota kuno paling ikonik di dunia.

5. Kerusakan besar akibat konflik modern

Kota Palmyra
potret Kota Palmyra (pixabay.com/Iyad)

Dalam beberapa dekade terakhir, Palmyra menjadi korban konflik yang terjadi di Suriah. Banyak situs pentingnya rusak karena pertempuran dan penjarahan artefak. Situasi semakin parah saat kelompok ekstremis menghancurkan bangunan kuno dan situs arkeologi bernilai tinggi.

Beberapa kuil bersejarah, gerbang megah, dan struktur kuno lainnya hancur dalam serangan. Rekonstruksi dan upaya pelestarian masih berlangsung hingga kini, meskipun tantangannya tak sedikit. Meski demikian, perhatian dunia membuat Palmyra tetap menjadi simbol penting warisan budaya manusia.

Palmyra adalah pengingat bahwa kejayaan bisa lahir bahkan dari tengah gurun yang tandus. Kisahnya yang penuh perjalanan, konflik, dan keagungan kini terus menginspirasi banyak orang untuk mengenal sejarah lebih dalam. Siapa tahu suatu hari kamu bisa melihat sisa-sisa peradabannya langsung dari dekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Pantai Selatan Ombaknya Besar? Ini Jawabannya!

07 Okt 2025, 18:18 WIBScience