5 Fakta Menarik Tarpon Atlantik, Salah Satu Ikan Tertua yang Masih Hidup

- Tarpon atlantik telah berevolusi sejak 18 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu ikan tertua yang masih hidup hingga saat ini.
- Ikan ini mampu tumbuh hingga sepanjang 2.5 meter dan memiliki mulut lebar dengan bony plate di sekitarnya untuk menghancurkan mangsa.
- Tarpon atlantik memiliki hubungan erat dengan manusia, sering diburu, ditangkap, dimakan, dan menjadi daya tarik bagi para pemancing.
Laut merupakan area yang sangat luas, saking luasnya laut dihuni oleh berbagai spesies ikan. Ada ikan kecil, ikan raksasa, bahkan ikan dengan bentuk tubuh unik. Nah, salah satu ikan yang bisa ditemukan di laut adalah Megalops atlanticus atau tarpon atlantik. Sama seperti namanya, tarpon atlantik sering ditemukan di Samudra Atlantik yang dingin.
Di daerah asalnya, tarpon atlantik cukup terkenal, sering dimakan, dipancing, dan diburu. Ukuran yang besar, populasi yang melimpah, dan penyebaran yang luas membuat ikan tersebut digemari banyak orang. Sayangnya, gak banyak orang yang tahu kalau tarpon atlantik memiliki segudang keunikan. Jadi, mari kita bahas beberapa keunikan yang dimiliki tarpon atlantik agar wawasanmu makin luas!
1. Sudah berevolusi sejak 18 juta tahun yang lalu

Dilansir Salt Water Sportsman, setidaknya tarpon atlantik pertama kali berevolusi dan muncul di bumi sekitar 18 juta tahun yang lalu. Nah, hal tersebut menjadikan ikan ini sebagai salah satu ikan tertua yang masih hidup hingga saat ini. Lebih lanjut, tarpon atlantik sudah hidup sejak zaman miosen. Di zaman miosen, ikan ini hidup berdampingan dengan beberapa hewan purba terkenal, seperti Smilodon, Anchitherium, dan Toxodon. Selain tarpon atlantik, hewan modern seperti monyet, kucing, gajah, dan unta, beruang, dan paus juga mulai berevolusi di zaman miosen.
2. Mampu tumbuh hingga sepanjang 2.5 meter
.jpg)
Tarpon atlantik merupakan ikan dengan ukuran yang cukup besar, bahkan panjangnya bisa melebihi manusia dewasa. Dilansir Florida Museum, ikan ini bisa tumbuh hingga sepanjang 2.5 meter dengan bobot maksimal mencapai 161 kilogram. Badannya memanjang, tubuhnya berwarna silver, matanya besar, siripnya runcing, dan mulutnya menekuk ke atas.
Tak cuma itu, tarpon atlantik juga dicirikan dengan mulut yang lebar dan besar. Uniknya, ia juga memiliki bony plate atau lempeng tulang yang keras dan kuat di sekitar mulutnya. Nah, lempeng tersebut digunakan ikan ini untuk mengoyak, mencengkeram, dan menghancurkan mangsa berkulit keras. Jadi, ia bisa memakan apapun, seperti ikan, krustasea, hingga serangga.
3. Tarpon atlantik merupakan ikan yang sangat dekat dengan manusia

Sejak dulu, tarpon atlantik sudah menjadi ikan yang memiliki hubungan erat dengan manusia. Dilansir iNaturalist, ia kerap diburu, ditangkap, dimakan, dan bagian tubuhnya juga bisa dimanfaatkan. Pertama, tarpon atlantik sering diburu dan dimakan oleh masyarakat Eropa. Dalam hal ini, dagingnya yang melimpah menjadi primadona banyak orang.
Selain itu, ukuran raksasa yang dimiliki tarpon atlantik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemancing. Alhasil, ikan ini sering dipancing dalam rangka berolahraga. Di Brazil, sisik dari tarpon atlantik juga bisa digunakan sebagai obat dan ornamen. Tak hanya itu, bahkan ikan ini menjadi official state saltwater fish atau ikan laut resmi di Negara Bagian Alabama, Amerika Serikat.
4. Bisa bermigrasi dari Samudra Atlantik dan Pasifik
.jpeg)
Laman Fishbase menjelaskan kalau tarpon atlantik memiliki penyebaran yang luas. Tercatat, ikan predator ini bisa menghuni perairan Amerika, Afrika, dan Eropa. Umumnya, tarpon atlantik sering terlihat di perairan subtropis dengan suhu 10°C-40°C. Ia juga bukan ikan laut dalam dan kerap berada di kedalaman sekitar 0 hingga 40 meter.
Tarpon atlantik memang merupakan ikan laut, namun ia juga bisa bermigrasi. Tak tanggung-tanggung, saat bermigrasi ia bisa berpindah dari satu negara ke negara lain. Terkadang, ikan ini juga bermigrasi dari Samudra Atlantik yang dingin menuju Samudra Pasifik yang lebih hangat. Sembari bermigrasi, tarpon atlantik juga akan bereproduksi secara berkelompok.
5. Ikan hiu merupakan predator alaminya
.jpeg)
Tarpon atlantik memang termasuk predator yang cukup ganas, namun ia juga tak luput dari ancaman predator lain yang lebih besar. Dilansir Animal Diversity Web, individu muda tarpon atlantik sering dimakan oleh ikan kecil dan plankton. Kemudian, saat menginjak dewasa ikan ini menjadi makanan yang lezat bagi beberapa spesies hiu, seperti hiu banteng dan hiu martil. Selain ikan, terkadang tarpon atlantik juga dimakan oleh alligator dan mamalia laut seperti lumba-lumba.
Tarpon atlantik memang bukan ikan yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun ternyata ia menyimpan segudang fakta menarik. Nah, fakta menarik tarpon atlantik juga tercermin dari berbagai aspek, mulai dari evolusi, penyebaran, kebiasaan, hingga predatornya. Jadi, bisa disimpulkan kalau ikan ini bukan sekadar ikan berukuran besar yang hidup di laut.