Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Trenggiling, Satu-satunya Mamalia yang Memiliki Sisik

Trenggiling (commons.wikimedia.org/A. J. T. Johnsingh, WWF-India and NCF)

Trenggiling atau juga dikenal sebagai pangolin, adalah salah satu hewan yang menarik di dunia. Trenggiling terkadang disalahartikan sebagai reptil, tetapi sebenarnya trenggiling adalah mamalia bersisik yang terbuat dari keratin. Dengan penampilannya yang unik, trenggiling telah menarik minat bagi penggemar satwa liar di seluruh dunia.

Dalam ulasan kali ini, terdapat lima fakta menarik tentang trenggiling yang harus kamu ketahui. Mulai dari pemakan serangga hingga memiliki kemampuan yang unik, berikut adalah kelima faktanya.

1. Merupakan mamalia pemakan serangga

Trenggiling (commons.wikimedia.org/flowcommF)

Trenggiling merupakan salah satu mamalia pemakan serangga. Dilansir World Wild Life, Trenggiling termasuk dalam kelompok hewan yang disebut insektivora, yang berarti makanan utama mereka adalah serangga. Beberapa serangga yang biasa dimakan trenggiling meliputi semut, rayap, dan larva serangga.

Trenggiling tidak memiliki gigi, sehingga mereka mengambil makanan dengan lidah mereka yang lengket. Meskipun trenggiling merupakan pemakan serangga, mereka juga dapat memakan hewan invertebrata, seperti larva lebah, lalat, cacing, dan jangkrik. 

2. Memiliki sisik yang sangat keras

Trenggiling (unsplash.com/Louis Mornaud)

Trenggiling memiliki tubuh yang dilapisi dengan sisik-sisik yang keras. Sisik-sisik tersebut terbuat dari keratin, bahan yang sama dengan yang membentuk kuku manusia. Keratin pada trenggiling sendiri menyumbang sekitar 20 persen dari berat badannya.

Dikutip dari AWF, sisik pada trenggiling memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah mekanisme pertahanan utama terhadap predator. Trenggiling akan menggulungkan diri menjadi bola dan melindungi bagian tubuh yang lunak dengan sisik-sisiknya yang keras.

3. Keunikan dalam menghindari pemangsa

Trenggiling (commons.wikimedia.org/flowcomm)

Trenggiling memiliki keunikan dalam menghadapi pemangsa, karena mekanisme pertahanan mereka yang hebat, seperti dikutip World Wild Life. Ketika mereka merasa terancam, mereka menggulungkan diri dengan menjadi bola yang rapat, yang hanya memperlihatkan sisik-sisik mereka yang keras kepada pemangsanya.

Dengan posisi seperti ini, mereka dapat melindungi bagian tubuh yang paling rentan, seperti perut dan wajah, dari serangan predator. Strategi ini membuat tenggiling sulit ditangkap atau dimakan oleh hewan yang mencoba mencari makan.

4. Memiliki delapan spesies serupa

Trenggiling (commons.wikimedia.org/Shukran888)

Menurut PBS, Trenggiling memiliki delapan spesies serupa. Terdapat empat spesies trenggiling yang ditemukan di Afrika, yaitu trenggiling perut hitam (Phataginus tetradactyla), trenggiling perut putih (Phataginus tricuspis), trenggiling tanah raksasa (Smutsia gigantea), dan trenggiling tanah temminck (Smutsia temminckii).

Selain di Afrika, terdapat empat spesies trenggiling yang bisa ditemukan di Asia, yaitu trenggiling india (Manis crassicaudata), trenggiling filipina (Manis culionensis), trenggiling sunda (Manis javanica), dan trenggiling tiongkok (Manis pentadactyla).

Meskipun memiliki beberapa perbedaan dalam penampilan dan habitat, semua spesies trenggiling ini memiliki ciri khas berupa sisik-sisik yang mampu melindungi tubuh mereka dan pola makan yang serupa, yaitu memakan serangga.

5. Terancam punah

Trenggiling (pixabay.com/7523944)

Sayangnya, tenggiling saat ini menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Trenggiling merupakan salah satu hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia, dan akibatnya, trenggiling menjadi hewan yang terancam punah. 

Perburuan ilegal dan perdagangan gelap tenggiling serta hilangnya habitat alami mereka telah menyebabkan populasi tenggiling menurun drastis. Dalam beberapa tahun terakhir, tenggiling telah menjadi salah satu hewan yang paling banyak diselundupkan di dunia.

Trenggiling adalah hewan yang menarik dan unik, namun juga rentan terhadap kepunahan. Penting bagi kita untuk menghargai dan melindungi makhluk-makhluk ini agar mereka tetap ada di alam liar untuk generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us