5 Fakta Mengejutkan Tupai Batu, Bisa Hidup di Daerah Kering Tanpa Air

- Warna putih dominan di tubuhnya, bisa berkamuflase dengan baik di habitatnya
- Bisa bertahan 100 hari tanpa air, hidup berkoloni dan aktif pada pagi hingga siang hari
- Herbivor pemakan dedaunan, mampu memangsa hewan kecil saat populasi tanaman menipis
Jika tinggal di pedesaan, pasti kamu sudah tak asing dengan kehadiran tupai. Biasanya, mamalia kecil tersebut sering terlihat di kebun, taman, hutan, dan pepohonan. Ekornya panjang, gerakannya gesit, dan tubuhnya berwarna cokelat. Secara umum, tupai merupakan hewan arboreal yang hidup di atas pohon. Namun, beberapa spesies seperti Otospermophilus variegatus atau tupai batu justru hidup di daratan.
Sekilas, tupai batu tak terlalu berbeda dari spesies tupai lain. Walau begitu, ia menyimpan segudang fakta mengejutkan, seperti sering tinggal di bebatuan, jarang memanjat pohon, dan bisa hidup tanpa pasokan air dalam waktu yang lama. Sayangnya, penyebarannya cukup sempit dan ia tak terlalu dikenal. Oleh sebab itu, kita akan membahas tupai tersebut agar pamornya makin naik.
1. Punya warna putih yang cukup dominan

Dilansir NatureWorks, tupai batu merupakan spesies tupai tanah berukuran besar. Tercatat, panjang maksimal tupai batu bisa mencapai 53 centimeter. Badannya sendiri besar, memanjang, ekornya panjang, bulunya lebat, dan matanya hitam. Soal warna, hewan ini memiliki beberapa perpaduan warna, yaitu cokelat, abu-abu, dan kekuningan. Selain itu, warna putih juga cukup dominan di tubuh tupai ini. Secara spesifik, warna putih dapat terlihat di perut, ekor, dan bagian samping tubuh. Andalkan warna-warna tersebut, tupai ini bisa berkamuflase dengan baik di habitatnya.
2. Bisa bertahan 100 hari tanpa air

Tupai batu merupakan hewan kuat dan mampu hidup di daerah yang kering. Saking kuatnya, artikel di jurnal Mammalian Species menjelaskan kalau tupai batu bisa bertahan hingga 100 hari tanpa air. Nah, kemampuan tersebut merupakan sebuah adaptasi karena habitat tupai ini merupakan daerah kering yang memiliki sedikit sumber air. Air yang ia peroleh juga bukan dari sungai atau danau, namun dari makanan.
Tupai batu sendiri merupakan hewan sosial yang hidup berkoloni. Secara umum, tupai ini sangat aktif pada pagi hingga siang hari. Kemudian, saat suhu lingkungan sangat panas tupai ini akan masuk ke dalam lubang dalam rangka mendinginkan suhu badan. Selain untuk menstabilkan suhu badan, lubang tersebut juga digunakan untuk bersembunyi dari predator, menyimpan makanan, dan beristirahat.
3. Spesies herbivor pemakan dedaunan

Laman Utah Division of Wildlife Resources menjelaskan kalau tupai batu merupakan herbivor atau pemakan tanaman. Dalam hal ini, makanan kesukaannya adalah kacang-kacangan, dedaunan, biji-bijian, bulir, buah beri, kaktus, dan akar tanaman. Uniknya, saat populasi tanaman mulai menipis tupai ini juga bisa memangsa hewan kecil seperti serangga dan invertebrata kecil. Gak cuma itu, bahkan tupai batu juga pernah terlihat memakan bangkai yang mengering. Nah, kebiasaan memakan material hewani tersebut membuat tupai ini mampu bertahan di kondisi ekstrem.
4. Mengeluarkan bau tak sedap saat terancam

Di alam liar, tupai batu memiliki banyak predator, seperti ular, burung elang, rubah abu-abu, coyote, dan bobcat. Selain hewan liar, terkadang manusia juga memburu dan memakan tupai ini. Dilansir iNaturalist, tupai batu memiliki beberapa strategi pertahanan saat merasa terancam atau bertemu predator. Pertama, saat bertemu ular tupai ini akan melempar tanah, pasir, atau kerikil ke ular tersebut.
Kemudian, jika memungkinkan tupai batu juga bisa kabur, memanjat pohon, atau kabur ke dalam lubang. Terakhir, tupai batu juga mampu mengeluarkan bau tak sedap dari duburnya. Nah, bau tersebut akan membuat predator kaget, merasa tak nyaman, dan akhirnya kabur. Tupai ini juga cerdas, bahkan ia bisa berkomunikasi dan memberi tahu koloninya saat ada predator yang mendekat.
5. Punya pilihan habitat yang spesifik

Laman Animalia menjelaskan kalau tupai batu bisa dijumpai di Meksiko dan Amerika Serikat. Daerah Jalisco, Guerrero, Puebla, New Mexico, Nevada, Colorado, Texas, Arizona, Utah, California, dan Oklahoma jadi wilayah penyebaran alaminya. Hewan ini gak bisa hidup di semua tipe habitat. Sebaliknya, ia hanya mau tinggal di pegunungan, tebing, daerah berbatu, savana, area kering, hutan, padang rumput kering, atau area berkayu. Walau begitu, terkadang ia juga masuk ke area pertanian dan pemukiman, khususnya saat sedang mencari makanan.
Sama seperti namanya, tupai batu sangat suka hidup di daerah yang dipenuhi batu dan kering. Ia memang jarang memanjat pohon, namun tupai ini tetaplah hewan yang gesit dan lincah, sama seperti tupai lain. Selain itu, ketahanan yang tinggi, adaptasi yang baik, dan strategi pertahanan yang beragam membuat tupai ini bisa hidup di lingkungan yang keras, ekstrem, dan dipenuhi predator.