5 Fakta Pohon Giant Sequoia, Hidupnya Bergantung pada Api  

Pohon dengan nama latin Sequoiadendron giganteum ini jadi pohon terbesar di dunia. Dilansir Britannica, pohon-pohon sequoia umumnya berbentuk piramida dengan kulitnya yang berserat berwarna cokelat kemerahan. Spesies terbesarnya adalah pohon General Sherman di Taman Nasional Sequoia dengan keliling 31 meter atau 101,5 kaki di pangkalnya, tinggi 83 meter atau 272,4 kaki, dan beratnya diperkirakan 6.176 ton. Pohon ini memiliki daun yang berbentuknya seperti sisik atau penusuk yang letaknya berdekatan dengan dahan dan kuncup musim dingin yang tidak bersisik.  

Pohon giant sequoia hanya bisa tumbuh pada iklim yang sangat spesifik. Mereka hanya tumbuh secara alami di area yang sempit, sekitar 420 km di antara hutan konifer di sisi barat pegunungan Siera Nevada, pada ketinggian 1.500-2.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). 

Scientific America melansir bahwa pohon raksasa ini hanya ditemukan di sekitar 73 rumpun yang tersebar di sepanjang lereng barat Siera Nevada California, dari Hutan Nasional Tahoe hingga Museum National Sequoia Raksasa di timur laut Bakersfield, California.

Di daerah tersebut pohon giant sequoia terdapat pada lahan yang luasnya mulai dari 3.100 hektar dengan 20.000 pohon dewasa hingga pohon rumpun kecil yang hanya terdiri dari enam pohon. Banyak rumpun pohon yang dilindungi di Taman Nasional Sequoia, Taman Nasional Kings Canyon, dan Monumen Nasional Giant Sequoia.

Api sangat berperan penting dalam ekosistem pohon raksasa ini. Umumnya menjelang  akhir musim panas di musim kemarau, terjadi kebakaran hutan hingga badai petir di daerah pegunungan. Bekas luka kebakaran selama bertahun-tahun terlihat di pada pohon-pohon raksasa yang menunjukkan mereka mampu bertahan terhadap ancaman alam yang berlangsung terus menerus.

Dilansir National Par Service, pohon giant sequoia memiliki kulit kayu yang tebal dan berserat. Ketebalannya mencapai 18 inci atau sekitar 46 cm sehingga mampu menahan kerusakan yang signifikan. Dengan ketebalan tersebut tidak hanya tahan terbakar tapi juga tahan terhadap panasnya api. Jika api menembus kulit kayu dan melukai jaringan yang hidup, tidak menjadi masalah. Karena dengan adanya pertumbuhan jaringan baru bisa menyembuhkan bekas luka tersebut.

Tak hanya tahan api, dalam proses pertumbuhan hidupnya juga bergantung pada api. Pohon giant sequoia adalah pohon cemara jenis konifer yang bisa menghasilkan kerucut untuk menampung benihnya. Kerucut tersebut sangat kecil hanya sekitar 3,5 inci atau 9 cm. 

Saat terjadi kebakaran hutan, kerucut pohon akan mengering dan terbuka. Kemudian dalam waktu satu hingga dua minggu bijinya akan jatuh di atas tanah kosong yang sudah terkena api. Kondisi tanah ini sangat ideal karena mengandung nutrisi yang membuat benih pohon giant sequoia bisa tumbuh di sekitarnya.

Selain itu, api juga bisa membakar semak belukar dan pohon-pohon yang bersaing untuk mendapatkan sinar matahari berlimpah. Oleh karena itu, sequoia muda bisa tumbuh tanpa adanya saingan dan tanaman pengganggu. Jadi, tanpa adanya api tentu tidak bisa mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup pohon giant sequoia.

Dengan adanya ketergantungan pohon giant sequoia terhadap api, pengelola taman mulai merencanakan pembakaran secara bertahap. Dalam prosesnya ada syarat yang harus dipenuhi yaitu api yang dinyalakan dalam kondisi optimal dan harus dilakukan oleh staf berpengalaman. Sampai saat ini pembakaran terencana masih terus dilakukan agar bisa menghasilkan banyak sequoia muda.

Meskipun dikenal sebagai pohon yang tahan terhadap api, tapi pohon giant sequoia bisa saja mati karena kebakaran yang lebih besar. Saat ini pohon giant sequoia masuk dalam daftar sebagai spesies yang terancam punah oleh IUCN. Ancaman yang dihadapi juga semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan memahami tentang fakta-fakta pohon giant sequoia, semoga kita dapat menghargai pentingnya pelestarian pohon ini dan pohon-pohon lainnya untuk keberlangsungan hidup di masa depan.