5 Fakta Pohon Katsura, Menghasilkan Daun dengan Aroma Manis

Pohon ini memiliki nama ilmiah Cercidiphyllum japonicum, dan berasal dari Jepang dan China. Pohon katsura terkenal dengan keindahan daunnya yang berbentuk hati, pun juga warnanya yang berubah sesuai musim. Pada musim semi, daun muda berwarna hijau cerah, sementara pada musim gugur, daunnya berubah menjadi nuansa kuning keemasan dan oranye yang memukau.
Pohon katsura juga memiliki aroma manis yang mirip dengan gula kapas ketika daunnya jatuh. Hal ini memberikan pengalaman yang unik bagi siapa saja yang berada di sekitarnya. Pohon ini dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 20 hingga 30 meter.
Terlebih lagi, pohon ini juga cukup tahan terhadap polusi udara, sehingga sering ditanam di area perkotaan. Lebih lengkapnya, mari simak beberapa fakta menarik pohon katsura berikut ini.
1. Pohon katsura merupakan spesies fosil yang masih hidup
Memiliki akar sejarah yang berasal dari Jepang dan sebagian China, pohon katsura telah dihargai selama berabad-abad. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, di mana pohon ini dipuja bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena fungsinya yang beragam.
Secara tradisional, pohon katsura kerap ditanam di taman kuil dan lanskap karena daya tarik visualnya. Menariknya, pohon ini merupakan spesies fosil yang masih hidup (spesies yang tidak mengalami evolusi), termasuk dalam kelompok yang telah ada lebih dari 65 juta tahun lalu. Warisan ini menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi katsura terhadap berbagai perubahan iklim.
Seiring periode, pohon katsura berhasil tersebar ke berbagai negara dan menjadi populer di taman-taman pada akhir abad ke-19. Saat ini, pohon katsura tetap menjadi pilihan yang dicari untuk taman dan area permukiman.
Keberadaannya tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga mencerminkan sejarah panjang dan nilai budaya yang melekat padanya. Dengan daya tarik yang tak lekang oleh waktu, pohon katsura senantiasa menjadi simbol keindahan alam yang dihargai di seluruh dunia.