5 Fakta Spiny Flower Mantis, Spesies Belalang Sembah Mirip Bunga

Spiny flower mantis (Pseudocreobotra wahlbergi) adalah salah satu spesies mantis atau belalang sembah yang berasal dari daerah tropis di Asia, khususnya di hutan-hutan yang lembap. Belalang sembah ini memiliki tubuh yang ramping dan panjang, ukurannya hanya sekitar 40 mm. Warnanya cukup bervariasi, mulai dari hijau cerah hingga cokelat. Salah satu ciri khasnya adalah bentuk tubuhnya yang mirip dengan bunga dan dilengkapi duri-duri keci, sehingga membuatnya sulit dikenali oleh predator.
Selain itu, spiny flower mantis juga dikenal sebagai predator ulung. Mereka memangsa serangga lain dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat akurat. Seringnya, mereka bersembunyi di bunga-bunga dan dedaunan, menunggu dengan sabar untuk menangkap mangsa yang lewat. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menarik dari spiny flower mantis.
1. Karakteristik fisik dan habitat spiny flower mantis

Spiny flower mantis memiliki tubuh dengan warna yang bervariasi, mulai dari hijau, cokelat, hingga merah muda. Ciri ini telah membantu mereka beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya. Di sisi lain, tubuh mereka dilengkapi duri yang menyerupai kelopak bunga di bagian toraks yang berfungsi sebagai alat kamuflase. Spesies ini lebih suka hidup di iklim hangat dan sering ditemukan di daerah tropis, terutama di beberapa wilayah Afrika dan Asia.
Spiny flower mantis berkembang dengan baik di dedaunan, di mana mereka dapat bersembunyi dari predator sambil menunggu mangsa dengan sabar. Lingkungan yang kaya vegetasi sangat penting bagi strategi mereka dalam bertahan hidup, karena memberikan perlindungan sekaligus tempat untuk berburu. Dengan cara ini, spiny flower mantis dapat menyergap serangga yang tidak curiga dengan lebih mudah.
2. Spiny flower mantis mengandalkan teknik berburu yang unik

Dalam hal berburu spiny flower mantis tidak mengandalkan kecepatan, melainkan menerapkan taktik yang cerdas untuk menyamar dan menyerang. Kemampuannya untuk berbaur dengan bunga membuatnya sulit terdeteksi oleh mangsa yang tidak curiga. Saat serangga mendekat, belalang sembah ini tetap diam, menunggu momen yang tepat untuk menyergap. Dalam sekejap, spiny flower mantis meluncurkan serangan menggunakan kaki depannya yang kuat, yang bergerak secepat kilat. Gerakan mendadak ini sering kali membuat serangga tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Selain itu, spiny flower mantis juga menunjukkan kemampuan mimikri yang luar biasa. Bentuk dan warna tubuhnya sering kali menyerupai bunga atau daun di sekitarnya, sehingga membuatnya hampir tak terlihat di habitatnya. Kombinasi antara keterampilan bersembunyi dan serangan yang mengejutkan ini menjadikan mereka sebagai pemburu yang sangat efektif di lingkungan alaminya.
3. Reproduksi dan siklus hidup spiny flower mantis

Proses reproduksi spiny flower mantis memiliki keunikan dan kompleksitasnya tersendiri. Biasanya, masa perkawinan berlangsung pada akhir musim panas—ketika belalang sembah jantan mulai mendekati betina. Namun, proses ini sebetulnya membawa risiko bagi jantan, karena mereka dapat menjadi mangsa selama atau setelah proses kawin.
Setelah proses perkawinan selesai, betina akan meletakkan telur-telurnya dalam wadah pelindung yang dikenal sebagai ootheca. Jumlah telur dalam setiap wadah bisa mencapai puluhan hingga ratusan—tergantung spesies dan ukuran betina. Wadah telur ini sering kali disamarkan dengan sisa-sisa tanaman agar tidak terdeteksi oleh predator.
Setelah beberapa minggu atau bulan, nimfa akan menetas dari wadah tersebut—tampak seperti versi kecil dari belalang sembah dewasa. Pada tahap awal, belalang sembah muda ini masih sangat rentan, namun mereka harus segera beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya demi bertahan hidup. Proses pertumbuhannya sendiri melibatkan beberapa kali pergantian kulit hingga mencapai tahap dewasa.
4. Kesalahpahaman orang-orang terhadap semua spesies belalang sembah

Banyak orang menganggap kalau semua spesies belalang sembah—termasuk spiny flower mantis—bersifat sangat agresif. Meskipun spiny flower mantis sangat terampil dalam berburu, namun sebenarnya mereka tidak berbahaya bagi manusia. Sebagian besar spesies belalang sembah lebih memilih untuk menghindari konflik daripada menyerang manusia. Selain itu, ada kesalahpahaman mengenai pola makan mereka. Banyak orang percaya kalau serangga ini hanya mengonsumsi mangsa yang hidup. Padahal, nyatanya mereka juga dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk buah dan sayuran, ketika mangsa utamanya tidak tersedia.
Ada juga anggapan kalau semua spesies belalang sembah adalah makhluk yang hidup sendirian dan terasing. Namun, dalam kondisi penangkaran yang tepat, spiny flower mantis dapat hidup berdampingan tanpa menunjukkan agresi. Selain itu, banyak orang yang salah kaprah mengenai masa hidup mereka. Mereka mengira bahwa serangga ini hanya mampu bertahan hidup selama beberapa minggu. Sebenarnya, dengan perawatan yang baik dan pengelolaan lingkungan yang sesuai, mereka dapat hidup hingga satu tahun lamanya.
5. Spiny flower mantis dapat dijadikan hewan peliharaan

Spiny flower mantis bisa menjadi pilihan menarik bagi para pecinta serangga. Dengan penampilan yang kaya akan pola tubuhnya dan warna-warni yang menyerupai bunga, mereka mampu menarik perhatian siapa saja yang melihatnya. Selain itu, perawatan belalang sembah ini tergolong mudah jika dibandingkan dengan hewan peliharaan lainnya. Mereka hanya memerlukan kandang sederhana, asalkan memiliki ventilasi dan kelembapan yang sesuai agar dapat tumbuh dengan baik.
Tidak seperti hewan peliharaan pada umumnya, spiny flower mantis tidak memerlukan perawatan yang begitu rumit dan rutin. Sifat dan perilakunya yang luar biasa juga menjadikan belalang sembah ini sebagai hiburan yang tiada henti. Menyaksikannya berburu dan menangkap mangsa menunjukkan kepada kita betapa ahlinya mereka dalam berburu. Selain itu, spiny flower mantis adalah serangga yang relatif tenang, sehingga sangat cocok untuk ditempatkan di ruang yang terbatas.
Sebagai penutup, spiny flower mantis adalah predator ulung yang mengandalkan teknik kamuflase dan serangan cepat dalam berburu. Mereka juga memiliki keunikan dalam reproduksi dan siklus hidupnya. Meskipun sering disalahpahami sebagai serangga yang agresif, mereka sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia dan dapat menjadi hewan peliharaan yang menarik.