5 Fakta Unik Celurut Bertopeng, Mamalia Kecil yang Sangat Rakus

- Celurut bertopeng bukan spesies tikus, tapi masuk ke ordo Eulipotyphla dan famili Soricidae.
- Hanya ditemukan di wilayah Amerika Utara, terutama di daerah Alaska, Amerika Serikat, dan Kanada.
- Rawan akan serangan parasit seperti cacing pipih dan kutu, serta memiliki nafsu makan yang sangat besar.
Kalau kamu tinggal di pedesaan, pasti kamu udah gak asing dengan mamalia kecil bernama celurut. Biasanya, hewan tersebut sangat aktif di malam hari, bisa menggali tanah, dan memiliki gerakan yang gesit. Tak cuma itu, celurut juga sering masuk rumah, lho. Lebih lanjut, spesies celurut juga ada banyak dan salah satunya adalah Sorex cinereus atau celurut bertopeng.
Ia sangat mirip dengan tikus, entah dari ciri fisik atau kebiasaannya. Padahal, celurut bertopeng bukan termasuk spesies tikus, lho. Hewan kecil tersebut juga unik, punya kemampuan yang menarik, dan sangat eksotis. Sayangnya, gak banyak yang tahu tentang semua hal tersebut. Jadi, eksistensi celurut bertopeng sering diabaikan. Maka dari itu, mari kita bahas fakta unik celurut bertopeng agar pamornya makin naik.
1. Celurut bertopeng bukan spesies tikus

Dilansir Rentokil, celurut bukan termasuk spesies tikus. Ciri fisik, kebiasaan, dan perilaku keduanya memang sangat mirip, namun klasifikasi dan taksonomi mereka sangat berbeda. Pertama, tikus merupakan hewan pengerat yang masuk ke ordo Rodentia. Sementara itu, semua spesies celurut (termasuk celurut bertopeng) masuk ke ordo
Eulipotyphla dan famili Soricidae.
Kekerabatan tikus lebih dekat ke kapibara, hamster, dan tupai. Di sisi lain, celurut memiliki kekerabatan yang dekat dengan tikus tanah dan landak mini. Nah, semua kemiripan yang dimiliki tikus dan celurut merupakan hasil dari evolusi konvergen. Singkatnya, evolusi konvergen adalah evolusi yang membuat dua spesies yang tidak berkerabat memiliki kesamaan karena adanya persamaan tantangan hidup.
2. Hanya menghuni wilayah Amerika Utara

Dilansir GBIF, hewan sepanjang 9 centimeter ini hanya bisa ditemukan di wilayah Amerika Utara. Secara spesifik, penyebarannya mencakup daerah Alaska, Amerika Serikat, dan Kanada. Nah, ketiga tempat tersebut merupakan tempat yang sangat dingin, bahkan sering bersalju. Jadi, untuk menahan rasa dingin tersebut celurut bertopeng sering bersembunyi di dalam lubang yang hangat. Habitatnya juga beragam, mulai dari hutan, bebatuan, semak-semak, area berkayu, padang rumput, area lembap, hingga pegunungan.
3. Rawan akan serangan parasit

Artikel di jurnal Journal of Mammalogy menjelaskan kalau mamalia berwarna cokelat ini sangat rentan akan parasit dan serangan predator. Pertama, cacing pipih dan kutu merupakan dua parasit yang sering menginfeksinya. Biasanya, kedua parasit tersebut akan masuk ke tubuh hewan ini melalui makanan atau melalui kontak dengan hewan lain. Uniknya, individu jantan lebih rentan terkena parasit daripada individu betina. Kemudian, hewan ini memiliki banyak predator, seperti celurut lain yang lebih besar, burung hantu, elang, rubah, ikan trout, weasel, hingga kodok.
4. Punya nafsu makan yang sangat besar

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau tiap populasi punya menu makanan yang berbeda. Di daerah Michigan, sekitar 50 persen makanannya terdiri atas semut. Kemudian, populasi di wilayah New Brunswick sangat suka memakan serangga. Di sisi lain, populasi di Nova Scotia sering memangsa lalat dan amfipoda laut. Lebih lanjut, hewan ini juga suka memakan belalang, siput, keong, laba-laba, hingga jamur.
Celurut bertopeng memiliki metabolisme tubuh yang cepat. Alhasil, ia bisa makan hingga tiga kali berat tubuhnya dalam satu hari. Jadi, ia termasuk hewan yang sangat rakus. Hal tersebut sangat penting, sebab jika tak makan dalam jumlah yang banyak maka hewan ini akan kehabisan energi dan mati. Tercatat, celurut bertopeng hanya bisa bertahan beberapa jam tanpa makanan.
5. Kebiasaannya bergantung pada kondisi lingkungan

Dikutip iNaturalist, celurut bertopeng bisa aktif di siang dan malam hari. Nah, kebiasaan hewan ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Contohnya, saat hujan hewan ini akan menjadi hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Kemudian, saat cuaca berawan celurut ini bisa aktif di malam dan siang hari. Kelihatannya memang tak biasa, namun hal tersebut justru membuat hewan ini bisa bertahan di berbagai situasi dan kondisi. Artinya, celurut bertopeng memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Bukan sekadar tikus KW, ternyata celurut bertopeng merupakan hewan yang gak kalah unik dari mamalia kecil lain. Keunikan yang ia miliki juga tercermin dari berbagai aspek, mulai dari kekerabatan, kebiasaan, hingga makanan. Maka dari itu, kamu gak boleh meremehkan celurut bertopeng dan gak boleh menyamakannya dengan tikus. Nyatanya, celurut bertopeng merupakan hewan eksotis yang berbeda dari tikus.