5 Fakta Unik dan Menarik Tupai Pallas, Punya Perut Berwarna Merah

- Beberapa populasi tupai pallas memiliki perut berwarna merah
- Tupai pallas sudah diintroduksi ke Amerika dan Eropa, serta menjadi spesies invasif yang merusak ekosistem
- Tupai pallas merupakan herbivor yang suka memakan buah-buahan, menggunakan suara untuk berkomunikasi, dan membantu pertumbuhan tanaman dengan menyebarkan biji
Jika di sekitar rumahmu ada banyak pohon, pasti kamu sudah tak asing dengan hewan pengerat bernama tupai. Biasanya, tupai sering berkelana, mencari makanan, atau sekadar bersantai di atas pohon. Tupai juga mudah dikenali, khususnya dari ekornya yang panjang dan gerakannya yang gesit. Spesies tupai juga ada banyak dan salah satunya adalah Callosciurus erythraeus atau tupai pallas.
Lebih lanjut, tupai pallas merupakan spesies tupai yang bisa ditemukan di benua Asia. Ia merupakan herbivor dan sangat suka memakan buah-buahan. Sekilas, ciri fisiknya tak terlalu berbeda dari tupai lain, namun warna perutnya cukup mencolok dan hal tersebut menjadi ciri khas hewan tersebut. Nah, penasaran dengan tupai pallas? Jika penasaran, mari simak pembahasan berikut.
1. Beberapa populasi punya perut berwarna merah

Secara umum, tupai pallas merupakan spesies tupai berukuran sedang. Dilansir JungleDragon, panjangnya sekitar 16 - 28 centimeter, panjang ekornya 11 - 26 centimeter, dan bobotnya ada di angka 310 - 460 gram. Soal bentuk tubuh, ia punya badan yang ramping, memanjang, kepala kecil, bulu lebat, dan ekor yang besar. Warnanya sendiri beragam, mulai dari cokelat muda, cokelat tua, jingga, hingga hitam pekat. Uniknya, beberapa populasi seperti populasi di India memiliki perut berwarna merah. Nah, warna perut itulah yang membedakannya dari spesies tupai lain.
2. Sudah diintroduksi ke Amerika dan Eropa

Sejatinya, tupai pallas merupakan satwa asli benua Asia. Dilansir GBIF, penyebarannya terpusat di wilayah Asia Selatan, timur, dan tenggara. Walau begitu, ternyata ia sudah diintroduksi ke beberapa negara, seperti Argentina, Belgia, Jepang, Prancis, hingga Belanda. Tak cuma itu, bahkan hewan ini juga berstatus sebagai spesies invasif yang berbahaya karena merusak ekosistem dan mengganggu manusia.
Karena statusnya sebagai spesies invasif, tupai pallas sering dibasmi di daerah yang menjadi "daerah jajahannya." Lebih lanjut, para ahli berspekulasi kalau tupai pallas bisa menyebar ke berbagai daerah akibat aktivitas manusia seperti perdagangan, penjelajahan, atau adanya hewan peliharaan yang lebas. Terakhir, habitat hewan ini mencakup hutan, kebun, pepohonan, dan area pemukiman.
3. Herbivor yang sangat suka memakan buah-buahan

Dilansir Hong Kong's White Starts, tupai pallas merupakan herbivor atau pemakan tanaman. Secara spesifik, makanan kesukaannya adalah dedaunan, bunga, biji-bijian, dan buah-buahan. Mau itu daun mangga, buah nangka, bunga di taman, hingga biji tanaman kopi semuanya masuk ke menu makanan hewan ini. Karena hal tersebut, terkadang tupai pallas bisa menjadi hama bagi para petani. Alhasil, tupai ini sering diburu dan dibasmi karena dianggap merugikan. Untungnya, perburuan tersebut masih dalam batas wajar dan tidak membuat populasi tupai pallas menurun secara drastis.
4. Gunakan suara untuk berkomunikasi dengan sesamanya

Tupai pallas memang merupakan hewan kecil, namun ia bisa berkomunikasi, lho. Secara spesifik, laman iNaturalist menerangkan kalau hewan ini mampu berkomunikasi dengan suaranya. Pertama, saat ada predator mendekat ia akan mengeluarkan suara keras untuk memperingati tupai lain di sekitarnya. Kemudian, saat hendak kawin dan selesai kawin individu jantan juga akan berteriak sebagai sebuah penanda. Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan kalau tupai pallas cukup cerdas karena memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.
5. Bisa menyebarkan biji dan membantu pertumbuhan tanaman

Dilansir Animal Diversity Web, tupai pallas bertugas sebagai penyebar biji. Dalam hal ini, saat ia memakan buah-buahan maka ia juga akan memakan bijinya. Terkadang, biji tersebut akan dimuntahkan. Selain itu, biji yang terlanjur tertelan nantinya juga akan keluar sebagai kotoran. Nah, entah biji yang menjadi kotoran atau yang dimuntahkan akan berakhir di atas tanah. Alhasil, biji tersebut bisa tumbuh dan berkembang menjadi tanaman atau pohon. Alhasil, tupai pallas membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berkatnya, hutan bisa terus subur dan tak akan kekurangan tanaman.
Ternyata, tupai pallas bukanlah hewan kecil sembarangan. Sebaliknya, ia termasuk hewan kecil yang penting bagi alam dan sekaligus memberikan efek buruk bagi manusia. Nah, hal tersebut membuktikan kalau semua hewan memiliki efek positif dan negatif. Walau begitu, kita tetap harus menjaga kehidupan tupai pallas. Sebab, ia tetaplah makhluk yang memiliki hak untuk hidup bebas dan tenang.


















