5 Fenomena Sosial yang Kerap Dirasakan Petani di Zaman Modern

Sektor pertanian tentunya menjadi satu faktor penting yang dapat mendukung sendi-sendi kehidupan manusia. Hal ini tentu termasuk konteks bahan pangan sebagai kebutuhan pokok yang penting untuk diperhatikan. Tidak mengherankan apabila para petani juga turut mengambil peran penting untuk urusan satu ini.
Tantangan zaman modern sedikit demi sedikit mulai memengaruhi beragam faktor sosial yang ada pada para petani. Bahkan, bukan tak mungkin hal tersebut juga menjadi persoalan tersendiri apabila para petani gagal menghadapinya. Untuk lebih memahami apa yang dirasakan oleh petani di zaman modern, sederet fenomena sosial berikut ini bisa menjadi pengantar yang untuk lebih memahami khasanah ini.
Langsung aja simak ulasannya berikut ini, yuk!.
1. Lahan pertanian yang kian tergerus

Pertanian tanpa lahan akan menjadi suatu hal yang percuma karena keterdediaan lahanlah yang akan mendukung proses tani tersebut. Umumnya, para petani akan mencoba memaksimalkan kemungkinan hasil panennya melalui lahan yang mereka miliki. Sayangnya hal tersebut makin sulit terjadi di zaman sekarang.
Tidak dimungkiri bahwa lahan pertanian kian tergerus setiap tahunnya. Melansir Giving Compass, lahan pertanian di kawasan Amerika Serikat bahkan berkurang sekitar 31 juta hektar selama 20 tahun terakhir. Jelas saja hal tersebut akan sangat memengaruhi hasil panen yang diperoleh sebab lahan yang juga kian berkurang.
2. Teknologi pertanian yang mulai berkembang

Tidak ada satupun sektor dalam kehidupan manusia yang tidak tersentuh oleh keberadaan teknologi masa kini. Salah satunya tentu saja dunia pertanian yang tak luput dari sentuhan teknologi yang membantu prosesnya.
Mengutip OECD, sektor pertanian membutuhkan penggunaan teknologi dalam proses pertanian hasil tani pun akan jauh lebih berkualitas. Dengan keberadaan teknologi pertanian yang mulai berkembang diharap memudahkan petani dalam bekerja sehingga tidak perlu melakukan berbagai proses kerja secara manual.
3. Jumlah petani yang kian menurun

Terkesan ada penolakan dari generasi muda untuk menjadi seorang petani. Hal ini disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari globalisasi hingga stigma miring mengenai profesi petani, seperti dilansir Time.
Atas dasar itu, tak heran jika jarang sekali ada generasi muda yang tertarik untuk meneruskan profesi sebagai seorang petani. Minimnya ketersediaan lahan juga jadi salah satu faktor menurunnya populasi profesi petani.
4. Persaingan hasil panen lokal dengan hasil panen impor

Di era modern kini ternyata bukan hanya kemudahan saja yang dapat diterima oleh para petani. Namun, kesulitan juga menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi secara pasti oleh para petani, salah satunya mengenai persaingan komoditas.
Dewasa ini, hasil panen tak hanya berasal dari pertanian lokal saja, namun, banyak juga yang merupakan komoditas impor. Tentunya persaingan pun jadi problematika yang tak bisa dihindari.
5. Saling berbagi informasi soal cuaca untuk menjaga hasil tani

Faktor cuaca akibat pemanasan global juga menjadi perhatian khusus bagi mereka yang terjun langsung di industri pertanian. Sedikit saja perhitungan yang salah bisa mengacaukan jadwal panen para petani.
Dengan perubahan cuaca yang sulit diprediksi dewasa ini, maka tidak mengherankan bahwa hasil panen pun kerap tidak stabil. Hal ini juga yang jadi salah satu penyebab fluktuasi harga bahan pangan, lho!
Ternyata memang ada banyak faktor sosial yang kerap dialami oleh petani di zaman modern ini. Meski sulit harus tetap dijadikan sebuah tantangan tersendiri agar industri pangan Indonesia terus berjaya, ya!