Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kerajaan Terlupakan yang Pernah Menguasai Dunia

ilustrasi wilayah kerajaan Hatti (commons.wikimedia.org/User:Enyavar)
ilustrasi wilayah kerajaan Hatti (commons.wikimedia.org/User:Enyavar)
Intinya sih...
  • Kerajaan Kush, Afrika kuno, penghasil emas terbesar di dunia kuno, menaklukkan Mesir abad ke-8 SM
  • Kerajaan Khwarezmia, Asia Tengah, kekuatan Islam pelindung ilmu pengetahuan dan budaya, dihancurkan pasukan Mongol 1220
  • Kerajaan Srivijaya, maritim Asia Tenggara, pusat perdagangan China-India, runtuh akibat serangan tetangga dan perubahan rute perdagangan

Sejarah dunia dipenuhi oleh kisah-kisah kerajaan besar yang pernah berjaya, seperti Romawi, Mongol, atau Inggris. Namun, ada beberapa kerajaan yang meskipun pernah menguasai wilayah luas dan memiliki pengaruh besar, namanya justru tenggelam dalam catatan sejarah. Kerajaan-kerajaan ini mungkin tidak setenar yang lain, tapi peran mereka dalam membentuk peradaban dunia tidak bisa diabaikan.

Mari kita telusuri lima kerajaan terlupakan yang pernah berkuasa dan meninggalkan jejak penting dalam sejarah. Dari kekuatan militer hingga pencapaian budaya, kerajaan-kerajaan ini punya cerita menarik yang sayang untuk dilewatkan.

1. Kerajaan Kush (1070 SM – 350 M)

ilustrasi wilayah kerajaan Kush (commons.wikimedia.org/Ms Sarah Welch)
ilustrasi wilayah kerajaan Kush (commons.wikimedia.org/Ms Sarah Welch)

Kerajaan Kush, yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi Sudan, adalah salah satu peradaban paling maju di Afrika kuno. Dilansir dari Study.com, kerajaan ini dikenal sebagai penghasil emas terbesar di dunia kuno dan pernah menaklukkan Mesir pada abad ke-8 SM. Kekuatan militer dan ekonomi mereka membuat mereka menjadi kekuatan yang disegani di wilayah Afrika Utara.

Selain kekuatan militernya, Kerajaan Kush juga dikenal dengan pencapaian arsitekturnya. Piramida-piramida kecil di Meroe, ibu kota mereka, menjadi bukti kemajuan budaya mereka. Sayangnya, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran setelah serangan dari Kerajaan Aksum dan perubahan rute perdagangan yang mengurangi pengaruh mereka.

2. Kerajaan Khwarezmia (1077–1231 M)

ilustrasi wilayah kerajaan Khwarezmia (commons.wikimedia.org/Sgh45)
ilustrasi wilayah kerajaan Khwarezmia (commons.wikimedia.org/Sgh45)

Kerajaan Khwarezmia, yang terletak di Asia Tengah, pernah menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia Islam. Dilansir dari HistoryNet, kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang meliputi Iran, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Mereka dikenal sebagai pelindung ilmu pengetahuan dan budaya, dengan banyaknya sarjana dan seniman yang berkembang di bawah pemerintahan mereka.

Namun, kejayaan Khwarezmia berakhir tragis akibat invasi Mongol di bawah pimpinan Genghis Khan. Pada tahun 1220, pasukan Mongol menghancurkan kota-kota besar Khwarezmia dan membantai penduduknya. Kehancuran ini menjadi salah satu babak paling kelam dalam sejarah Asia Tengah.

3. Kerajaan Srivijaya (650–1377 M)

ilustrasi wilayah kerajaan Srivijaya (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
ilustrasi wilayah kerajaan Srivijaya (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Kerajaan Srivijaya adalah kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Berpusat di pulau Sumatra, kerajaan ini menguasai jalur perdagangan antara China dan India. Dilansir dari Britannica, Srivijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha dan menarik banyak pelajar dari seluruh dunia.

Meskipun memiliki pengaruh besar, Kerajaan Srivijaya perlahan-lahan kehilangan kekuatannya akibat serangan dari kerajaan tetangga dan perubahan rute perdagangan. Pada abad ke-14, kerajaan ini akhirnya runtuh dan namanya hampir terlupakan dalam sejarah Asia Tenggara.

4. Kerajaan Aksum (100–940 M)

ilustrasi wilayah kerajaan Aksum (commons.wikimedia.org/Newslea Staff)
ilustrasi wilayah kerajaan Aksum (commons.wikimedia.org/Newslea Staff)

Kerajaan Aksum, yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi Ethiopia dan Eritrea, adalah salah satu kekuatan terbesar di Afrika kuno. Dilansir dari School History, Aksum menguasai jalur perdagangan Laut Merah dan bahkan mencetak mata uangnya sendiri. Mereka juga dikenal sebagai salah satu kerajaan pertama yang memeluk agama Kristen.

Namun, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran setelah kehilangan kontrol atas jalur perdagangan dan serangan dari kerajaan tetangga. Meskipun begitu, warisan budaya dan agama Aksum masih bisa dilihat hingga hari ini, terutama di Ethiopia.

5. Kerajaan Hatti (1600–1180 SM)

ilustrasi wilayah kerajaan Hatti (commons.wikimedia.org/User:Enyavar)
ilustrasi wilayah kerajaan Hatti (commons.wikimedia.org/User:Enyavar)

Kerajaan Hatti, atau dikenal juga sebagai Kekaisaran Het, adalah salah satu kekuatan terbesar di Timur Tengah kuno. Berpusat di Anatolia (sekarang Turki), kerajaan ini dikenal dengan kemajuan teknologi militernya, termasuk penggunaan kereta perang. Dilansir dari World History Encyclopedia, mereka juga menciptakan salah satu perjanjian perdamaian tertua yang pernah tercatat dengan Mesir.

Sayangnya, Kerajaan Hatti runtuh pada abad ke-12 SM, kemungkinan besar karena serangan dari bangsa Laut dan krisis internal. Meskipun begitu, pengaruh mereka dalam bidang hukum dan diplomasi masih diakui hingga saat ini.

Kerajaan-kerajaan ini mungkin tidak setenar Romawi atau Mongol, tapi peran mereka dalam membentuk sejarah dunia tidak bisa diabaikan. Dari kekuatan militer hingga pencapaian budaya, mereka meninggalkan warisan yang masih bisa dirasakan hingga hari ini. Meskipun namanya mungkin terlupakan, kisah mereka tetap menjadi bagian penting dari sejarah umat manusia.

Dengan mempelajari kerajaan-kerajaan ini, kita bisa memahami betapa dinamisnya sejarah dunia dan bagaimana peradaban-peradaban kecil pun bisa meninggalkan jejak yang besar. Jadi, lain kali ketika mendengar tentang kerajaan besar, jangan lupa untuk mengingat mereka yang mungkin terlupakan tapi tak kalah penting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us