Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesulitan Mengadopsi Anjing yang Sudah Besar, Adaptasi Lama?

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)

Banyak orang yang memilih anjing sebagai hewan peliharaan favoritnya karena dinilai memiliki sifat yang penurut dan sangat setia kepada pemiliknya. Ada orang yang memiliki anjing dengan cara membelinya secara langsung, namun ada pula yang lebih memilih untuk mengadopsinya saja karena merasa kasihan atau pun peduli.

Mengadopsi anjing bukan hanya dapat dilakukan pada saat masih kecil atau bayi saja, namun kamu juga bisa mengadopsi anjing yang sudah besar karena biasanya memang banyak ditawarkan oleh orang-orang. Namun, ada beberapa kesulitan mengadopsi anjing yang sudah besar dan kamu patut mengetahuinya sebelum memutuskan memelihara.

1. Adaptasi lingkungannya yang lama

ilustrasi anjing dan pemiliknya (unsplash.com/Chris Slupski)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (unsplash.com/Chris Slupski)

Pada saat mengadopsi hewan apa pun sebetulnya akan selalu ada proses adaptasi yang harus dilalui dan hal tersebut merupakan sesuatu yang umum. Namun, proses adaptasi yang dilakukan oleh anjing-anjing yang masih kecil jelas akan berbeda dibandingkan anjing yang sudah besar.

Biasanya memang mengadopsi anjing yang sudah besar membutuhkan proses adaptasi lingkungan yang lebih lama, sebab anjing tidak terbiasa tinggal di lingkungan barunya. Jangan heran jika kamu akan melihat anjing adopsi tersebut tampak merasa cemas atau takut dengan perubahan mendadakan yang dialami di sekelilingnya, sebab itu merupakan reaksi yang alami.

2. Sulit untuk menyesuaikan perilaku lamanya

ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Mitchell Orr)
ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Mitchell Orr)

Mengadopsi anjing yang sudah besar artinya harus siap dalam menghadapi perilaku atau kebiasaan lama yang dimiliki anjing tersebut. Mungkin akan berbeda jika kamu mengadopsi anjing kecil, sebab secara umum anjing tersebut belum memiliki kebiasaan tertentu dan perilakunya masih bisa kamu bentuk sendiri.

Jika anjing sudah cukup besar tentu saja kebiasaan yang dibentuknya sudah cukup dimiliki, sehingga hal ini akan sulit dihadapi jika ia memiliki perilaku yang buruk. Ada beberapa perilaku yang mungkin tidak kamu sukai dari anjing besar, seperti misalnya kebiasaan menggonggong berlebihan, kecemasan, hingga ketakutan tertentu. Kamu jadi dituntut untuk bisa lebih sabar dalam menghadapi anjing yang seperti itu.

3. Kesehatan yang bisa jadi tak stabil

ilustrasi dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pada saat memelihara anjing tentu kamu berharap agar hewan peliharaan tersebut dapat tumbuh dengan sehat tanpa masalah kesehatan serius. Namun, nyatanya memang kondisi kesehatan pada anjing akan mengalami perubahan tertentu, apalagi seiring bertambahnya usia biasanya akan menurunkan kesehatannya.

Bukan tidak mungkin jika anjing adopsi yang sudah besar pasti akan lebih rentan mengalami kondisi kesehatan yang tidak stabil, seperti misalnya mengalami masalah kesehatan kronis atau kebutuhan khusus. Kamu juga jadi harus lebih sering membawa anjing adopsi ke vet atau pun menyediakan kebutuhan medisnya secara lengkap.

4. Sulit memiliki ikatan emosional

ilustrasi anjing pudel (unsplash.com/Matt Briney)
ilustrasi anjing pudel (unsplash.com/Matt Briney)

Ikatan emosional merupakan merupakan hal yang umum dimiliki antara hewan peliharaan dengan pemiliknya. Biasanya ikatan emosional tersebut dapat terbentuk melalui bonding yang dimiliki, sehingga membuat hubungan antara hewan peliharaan dan pemiliknya pun akan menjadi jauh lebih dekat seiring berjalannya waktu.

Mungkin akan terdengar mudah untuk memiliki ikatan emosional dengan anjing yang masih kecil jika dibandingkan anjing yang sudah besar. Inilah yang mungkin membuatmu jadi harus ekstra sabar dalam membangun kedekatan dengan anjing yang sudah dewasa, sebab proses membangun bondingnya yang tidak mudah.

5. Anjing mengalami masalah sosialiasi

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Blue Bird)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Blue Bird)

Sosialiasi merupakan hal yang semestinya dilakukan oleh semua hewan tanpa terkecuali, termasuk pula anjing. Anjing memang harus dilatih kemampuan sosialisasinya agar bisa berinteraksi dengan anjing lain atau bahkan manusia dengan baik, sehingga tidak mudah galak atau pun bersikap agresif secara sembarangan.

Sayangnya mungkin akan sulit untuk membangun kemampuan sosialiasi jika kamu mengadopsi anjing yang sudah besar. Hal ini karena anjing tersebut mungkin saja akan merasa mudah cemas, agresif, atau bahkan terlalu mudah waspada dalam menjalani kehidupan sosialnya. Hal ini membuatmu jadi memerlukan pelatih profesional untuk mengatasi masalah sosialiasi yang dialami anjing adopsi milikmu.

Adanya kesulitan mengadopsi anjing yang sudah besar tentu menjadi tantangan tersendiri. Kamu harus siap dengan semua konsekuensi yang ada, serta merawatnya dengan penuh komitmen, kesabaran, dan cinta. Pikirkan matang-matang sebelum mengadopsi anjing dewasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alva Daria
EditorAlva Daria
Follow Us